26/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Bripka Irwan Santri, Polisi Perairan Pejuang Vaksinasi 

Bripka Irwan Santri, Polisi Perairan Pejuang Vaksinasi 

Personel Ditpolairud Polda Sumbar, Bripka Irwan Santri, dan istri, Cici Monalisa, masing-masing memegang penghargaan dari Kapolda Sumbar Irjenpol Teddy Minahasa. Penghargaan itu diberikan kepadanya karena berprestasi menyukseskan program vaksinasi Sumdarsin. ISTIMEWA

Personel Ditpolairud Polda Sumbar, Bripka Irwan Santri, dan istri, Cici Monalisa, masing-masing memegang penghargaan dari Kapolda Sumbar Irjenpol Teddy Minahasa. Penghargaan itu diberikan kepadanya karena berprestasi menyukseskan program vaksinasi Sumdarsin. ISTIMEWA


Laju
 kapal melambat, lalu menepi ke dermaga. Ia ke luar dari dek, dan bergegas ke daratan. Hempasan ombak kecil menyambut kedatangannya siang itu.

 

Laporan: Handi Yanuar, Padang.

 

Ia menghela napas panjang, dan mengembuskan secara perlahan-lahan. Perasaannya plong, dadanya pun terasa lega, lalu ia mulai bercerita.

 

“Melawan Covid-19 itu tak mudah, tak seperti menangkap penjahat, karena tak berwujud, maka perlu kehati-hatian yang tinggi,” kata Irwan Santri, di dermaga Ditpolarud Polda Sumbar, Muaro, Padang, saat mengisahkan perjuangannya mencegah penularan Covid-19, pada siang yang tak begitu panas, Jumat, (28/1/2022).

 

Irwan Santri adalah Pejabat Sementara (PS) Panit II Intel Air Subditgakkum (Sub Direktorat Penegakan Hukum) Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Sumbar. Di masa pandemi Covid-19 ini, ia berjuang mengedukasi masyarakat nelayan tentang vaksinasi secara tulus hati.

 

Sewaktu Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) mulai mewabah di Sumbar sejak awal 2020, bersama personel lainnya, ia turun ke lautan nan luas menyosialisasikan protokol kesehatan (Prokes), seperti memakai masker kepada masyarakat terutama yang berprofesi nelayan.

 

Begitu pun sejak program vaksinasi dimulai pemerintah pada Januari 2021, Bripka Irwan juga langsung menyisir ke tengah laut dari dermaga Ditpolairud di Bungus, Padang, maupun dermaga Subditgakkum di Muaro, Padang untuk mengedukasi masyarakat nelayan yang sedang berada di laut maupun di pesisir pantai agar bersedia mengikuti vaksinasi.

 

Bagi Bripka Irwan, berpatroli menjaga laut Sumbar sambil memecah ombak lautan di atas kapal patroli yang ditumpangi adalah hal yang biasa. Namun, berpatroli sambil mengajak masyarakat nelayan vaksinasi adalah suatu hal yang baru dan luar biasa.

 

Tentu, sudah ratusan ribu mil jarak yang telah ditempuhnya di tengah lautan demi menyampaikan program pemerintah itu, sebagai upaya pencegahan penularan. Tugas itu dilaksanakan sesuai arahan dari pimpinannya.

 

“Tidak gampang menyuruh masyarakat nelayan yang berada di pesisir pantai maupun yang sedang di tengah laut ikut vaksin, banyak yang menolak. Namun, saya terus mengedukasi mereka secara persuasif dan humanis,” ucap Irwan, suami dari Cici Monalisa ini.

 

Diusir Nelayan karena Dianggap Mengganggu

 

Penolakan dari masyarakat nelayan itu betul-betul pernah diterima oleh Bripka Irwan. Ia pernah diusir oleh nelayan karena dianggap mengganggu, ketika mengedukasi di tengah laut. Namun, penolakan tersebut tak membuatnya menyerah.

 

Bripka Irwan menyadari, dari pengalaman yang diperolehnya selama mengajak masyarakat nelayan ikut vaksinasi, rata-rata mereka menolak lantaran takut kehilangan mata pencaharian, yang menjadi pokok penghidupan.

 

“Suatu ketika saya turun dari kapal patroli Ditpolairud, lalu naik ke atas payang nelayan, tetapi saya malah diusir dengan alasan nelayan itu ingin menangkap ikan,” ucap Irwan, bungsu dari 10 bersaudara ini.

 

Perjalanan Bripka Irwan Santri mengajak masyarakat nelayan vaksinasi dimulai dari pagi hari hingga malam hari. Terkadang, saat berada di lautan, ombak badai, serta hujan lebat mengadang, tetapi karena jiwa polisi perairannya yang berslogan Arnavat Dharpa Mahe, (Karena Di Laut Kami Bangga), ia bisa mengatasi semua itu.

 

Ketika Sumdarsin (Sumbar Sadar Vaksin) mulai diselenggarakan 30 Oktober 2021, melalui jalur laut ia turun ke nagari pada November 2021, menuju Batang Kapas dan Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, demi mengajak masyarakat nelayan agar bersedia ikut vaksin.

 

Bripka Irwan Santri, personel Ditpolairud Polda Sumbar, bersama sejumlah warga setelah mengikuti vaksinasi. ISTIMEWA
Bripka Irwan Santri, personel Ditpolairud Polda Sumbar, bersama sejumlah warga setelah mengikuti vaksinasi. ISTIMEWA

 

Irwan Santri mendatangi tokoh-tokoh masyarakat di nagari itu secara door to door (pintu ke pintu). Berkat pengabdiannya yang tulus demi negara, akhirnya sekitar 400 orang di nagari itu bersedia divaksin di Polres Pesisir Selatan.

 

Langkah yang sama kembali dilakukannya, dengan metode pengecekan kapal bagan di Pasia Kandang, Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Kototangah, Kota Padang, Sumbar. Ia berhasil mengajak 300 orang vaksinasi dengan membuka gerai vaksin Polda Sumbar di kawasan itu.

 

“Totalnya, kurang lebih 900 orang yang saya ajak bersedia mengikuti vaksinasi selama Sumdarsin,” jelas Irwan, yang menambahkan juga pernah membuka gerai vaksin  di kawasan Durian Tarung, Kuranji, Kota Padang.

 

Lelaki kelahiran Taluak Kuantan, Kuantan Sengingi, Riau, ini mampu menyakinkan masyarakat nelayan bahwa vaksin itu tidak berbahaya, serta halal dan aman. Ia pun meminta mereka agar tak terpengaruh informasi hoaks yang menyebutkan bahwa vaksinasi itu berbahaya.

 

Menurut Irwan, perlu kesabaran agar masyarakat nelayan itu bisa memahami edukasi terkait vaksinasi yang telah disampaikan agar bisa diterima dengan baik. Ia pun membantah infomasi hoaks vaksinasi  dengan humanis.

 

“Saya katakan kepada masyarakat nelayan, kami (Polri) telah vaksin, jika itu (vaksinasi) berbahaya, tentu kami yang lebih dulu menerima akibatnya, jika vaksin itu bisa berdampak terhadap nyawa orang lain,” beber Irwan Santri.

 

Sejarah mencatat, Polri (Kepolisian Republik Indonesia) terbentuk pada 1 Juli 1946. Pada tanggal 1 Juli itu pula ditetapkan sebagai Hari Bhayangkara (sebutan Polri). Polri adalah pelayan utama bangsa.Salah satu tugas pokoknya memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

 

Sementara itu, personel Ditpolairud bertugas memelihara Kamtibmas di wilayah perairan. Namun, tugas itu bertambah di masa pandemi Covid-19, dan Irwan Santri pun melakukan tugas pengabdian itu dengan tulus demi Indonesia sehat.

 

Telah banyak rintangan dihadapinya selama menyukseskan vaksinasi dari tengah laut, seperti menerima perlakuan yang kurang baik dari masyarakat nelayan, hantaman ombak lautan kala mengedukasi nelayan di tengah laut. Tapi, bagi Irwan itu semua demi mewujudkan Polri yang Presisi (Prediktif, responsibilitas, transparasi, dan berkeadilan).

 

“Terima kasih kepada masyarakat nelayan di pesisir pantai yang telah mengikuti vaksinasi, bagi yang belum silahkan vaksin, atau lapor ke kami, kami siap memberikan pelayanan, dan tetap menerakan Prokes,” pungkas Irwan, yang pernah gagal seleksi Bintara Polri dua kali pada tahun 2000.

 

Terima Dua Penghargaan Kapolda Berkat Vaksinasi

 

Perjuangan Irwan yang memulai karir kepolisian pada tahun 2000 dari Tamtama, berpangkat Bharada, untuk terus menyukseskan program vaksinasi khususnya di Sumbar ternyata berbuah penghargaan dari Kapolda Sumbar Irjenpol Teddy Minahasa, sebanyak dua kali.

 

Penghargaan pertama diperolehnya pada November 2021, dengan kategori personel turun ke nagari di satuan wilayah dan telah berhasil membawa jumlah masyarakat terbanyak dalam rangka Sumdarsin di wilayah hukum Polda Sumbar.

 

Irwan Santri, kembali memperoleh penghargaan kedua Kapolda pada 5 Desember 2021, kategori personel Satker Polda Sumbar yang telah berhasil membawa lebih dari target masyarakat (terbanyak) pada kegiatan vaksinasi massal dalam rangka Sumdarsin, 4 Desember 2021.

 

Kedua penghargaan dari Kapolda itu melengkapi tiga penghargaan yang telah diterimanya sebelumnya, pada tahun 2021, masing-masing dari Dinas Kelautan dan Provinsi Sumbar, atas partisipasi dalam membantu pelaksanaan pengawasan terhadap pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di perairan Sumbar.

 

Kemudian, penghargaan dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Teluk Bayur, atas partisipasi dalam mencegah terjadinya tindak pidana penyelundupan di wilayah perairan Teluk Bayur, serta penghargaan dari Dirpolairud Polda Sumbar, Kombespol Sahat M. Hasibuan, atas dedikasi baik bagi kesatuan Ditpolairud Polda Sumbar.

 

Totalnya, ada lima penghargaan yang diterima Irwan Santri, yang pernah ditugaskan dalam Operasi Pemulihan dan Keamanan di Aceh pada 2004. Berkat penghargaan tersebut, Irwan Santri yang menjadi Bintara, berpangkat Brigadir Dua (Bripda) setelah ikut Sekolah Alih Golongan (SAG) pada 2006 ini berharap jenjang karirnya menjadi lebih baik.

 

Bripka Irwan Santri, dengan seragam Ditpolairud Polda Sumbar, memegang penghargaan yang diberikan Kapolda Sumbar Irjenpol Teddy Minahasa, kepadanya. ISTIMEWA
Bripka Irwan Santri, dengan seragam Ditpolairud Polda Sumbar, memegang penghargaan yang diberikan Kapolda Sumbar Irjenpol Teddy Minahasa, kepadanya. ISTIMEWA

Berdasarkan data dari Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sumbar per tanggal 25 Januari 2022, Kapolda Sumbar Irjenpol Teddy Minahasa, telah memberikan penghargaan kepada 646 orang yang berprestasi dalam percepatan vaksinasi.

 

Rinciannya, 435 penghargaan diberikan kepada personel Polda Sumbar serta Polres jajaran, dan 211 penghargaan diberikan kepada masyarakat umum lainnya, seperti tenaga kesehatan atau vaksinator.

 

“Penghargaaan dari Pak Kapolda, tidak pernah terpikirkan. Saya hanya menunjukkan loyalitas ke pimpinan sesuai perintah yang diberikan,” ungkap Irwan, Santri yang sedang mempersiapkan diri menjadi perwira polisi, dengan mengikuti seleksi Sekolah Inspektur Polisi (SIP).

 

Kontribusi Irwan Santri demi menyukseskan vaksinasi mampu meningkatkan capaian vaksinasi di Sumbar, serta memenuhi target nasional 70 persen saat akselerasi vaksinasi.

 

Akselerasi vaksinasi yang diinisiasi oleh Kapolda Sumbar Irjenpol Teddy Minahasa itu melalui Sumdarsin dan Lomba Sumdarsin antar instansi pemerintahan.

 

Data dari Bidang Humas Polda Sumbar, capaian vaksinasi di Sumbar pada September 2021 hanya 16 persen lebih. Namun, capaian itu terus meningkat dan pada akhir Desember mencapai 67,99 persen.

 

Peningkatan capaian vaksinasi kembali bertambah dengan terlaksananya Lomba Sumdarsin antar instansi pemerintahan, 8-22 Januari 2022.

 

Capaian vaksinasi Sumbar hingga 7 Januari 2022 masih diangka 68,75 persen terus meningkat menjadi 76,19 persen saat pengumuman pemenang lomba Sumdarsin pada 27 Januari 2022. Data hingga 2 Februari 2022, capaian sementara vaksinasi Sumbar mencapai 80,68 persen.

 

Selain itu, peran Irwan Santri mengedukasi masyarakat nelayan mampu menepis informasi hoaks tentang vaksin. Ia pun masih terus mengedukasi masyarakat terutama untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

 

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, hingga 1 Februari 2022, pukul 06.00 WIB, penanganan persebaran konten hoaks vaksin Covid-19 sebanyak 2.613.

 

Persebaran konten hoaks vaksinasi Covid-19 itu melalui media sosial (Medsos) seperti Facebook 2.417, Twitter 111, Instagram 21, Youtube 43, dan TikTok 21. Semua persebaran hoaks itu telah di takedown.

 

Gigih dan Edukasi Tanpa Pemaksaan

 

Pengakuan cara mengedukasi secara humanis dan persuasif oleh Bripka Irwan Santri memang terasa, dan itu diakui oleh salah seorang pemilik bagan di kawasan Pasia Kandang, Pasia Nan Tigo, Kecamatan Kototangah, Padang. Hampir seluruh masyarakat nelayan di sekitar itu vaksinasi berkatnya.

 

“Dia (Bripka Irwan) mengajak dengan cara baik-baik, tidak ada pemaksaan, serta gigih mengedukasi massa untuk vaksinasi,” kata Novriandi, pemilik bagan di Pasia Kandang, Pasia Nan Tigo, Kecamatan Kototangah, Padang, di salah satu kedai nasi di kawasan tersebut, Sabtu (5/2/2022) siang.

 

Novriandi berkisah, kegigihan Bripka Irwan Santri mengedukasi masyarakat nelayan memang terbukti, karena sering berpatroli menyisir kawasan itu dan mengajak supaya Anak Buah Kapal (ABK) bagannya vaksinasi.

 

Novriandi, lelaki 35 tahun itu mengakui berkat cara mengedukasi yang dilakukan oleh Bripka Irwan Santri telah membuatnya sadar, dan yakin, bahwa vaksinasi itu tidak berbahaya, padahal ia sempat terpengaruh penyebaran informasi hoaks vaksinasi.

 

“Saya punya bagan 4, dengan ABK bagan sekitar 50 orang, semuanya sudah vaksinasi pertama dan kedua, itu berkat edukasi Bang Irwan (Bripka Irwan), karena kesadaran untuk sehat, semoga tidak terpapar Covid-19,” tutur Novriandi.

 

Informasi vaksinasi yang disampaikan oleh Bripka Irwan Santri, diteruskan Novriandi kepada semua ABK bagannya. Hebatnya, tidak ada seorang pun ABK bagannya keberatan, meskipun mereka ada yang meminta penjelasan.

 

Kini, semua ABK bagan Novriandi itu telah mengikuti vaksinasi yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap ketika itu. Bersedianya ABK bagan itu, juga membuat ABK dari bagan-bagan yang lain ikut serta vaksinasi.

 

“Mayoritas ABK bagan dalam kondisi baik setelah vaksin, jadi bisa dikatakan vaksinasi aman, tidak berbahaya. Bagi masyararakat yang belum vaksin segera vaksin, kalau untuk kebaikan mengapa tidak berani vaksin,” imbuhnya.

 

Novriandi menyampaikan, peran polisi perairan, khususnya Bripka Irwan Santri demi menyukseskan program vaksinasi di Sumbar cukup besar. Dalam melaksanakan tugasnya, Bripka Irwan Santri juga memfasilitasi kendaraan antar jemput.

 

Bahkan, sebut Novriandi, personel Ditpolairud Polda Sumbar itu juga membuka gerai vaksinasi di kawasan Pasia Kandang, Pasia Nan Tigo, Kecamatan Kototangah, Padang, supaya nelayan tidak terlalu lama kehilangan waktu untuk menangkap ikan.

 

“Kalau vaksinnya di Polda, disediakan mobil untuk antar jemput, sedangkan kalau membuka gerai vaksinasi di sini, (kawasan Pasia Kandang) karena memenuhi permintaan nelayan, selain itu masyarakat lainnya juga bisa ikut vaksinasi, itu sangat membantu kami,” ulas Novriandi.

 

Bripka Irwan Santri, personel Ditpolairud Polda Sumbar, bersama sejumlah warga setelah mengikuti vaksinasi. ISTIMEWA
Bripka Irwan Santri, personel Ditpolairud Polda Sumbar, bersama sejumlah warga setelah mengikuti vaksinasi. ISTIMEWA

Vaksinasi Memang Perlu Edukasi

 

Defriman Djafri, Ahli Epidemiologi (Ilmu Tentang Penyebaran Penyakit Menular pada Manusia), Universitas Andalas, mengatakan, vaksinasi bertujuan membentuk antibodi demi memusnahkan virus Covid-19, dan melindungi diri sendiri, serta orang lain. Oleh sebab itu, vaksinasi sangat penting dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.

 

Di lain sisi, katanya vaksinasi juga sebagai promosi kesehatan. Tapi, setiap orang yang ingin mendapatkan vaksinasi itu memang perlu edukasi, kemudian melakukan vaksinasi berdasarkan keinginan sendiri. Hal itu telah dilakukan secara masif oleh Polda Sumbar.

 

“Sekarang, kalau kita lihat semenjak Kapolda yang baru ini peningkatan capaian vaksinasi  sangat signifikan progresnya, meskipun target akhir tahun 70 persen belum tercapai, tetapi sudah mendekati itu. Awal tahun dikejar untuk mencapai itu, dan sudah tercapai,” kata Defriman Djafri, melalui telepon seluler, Sabtu (29/1/2022) sore.

 

Polisi dinilai mampu menggugah masyarakat melalui edukasi masif yang dilakukan, sehingga masyarakat bersedia mengikuti vaksinasi. Orang-orang yang telah divaksin berkat kerja keras polisi harus bersyukur karena mereka dianggap bisa melindungi diri sendiri, keluarga, maupun orang yang belum divaksin, sebab herd immnunity mereka telah terbentuk.

 

Oleh karena itu, peran Polda Sumbar dalam menyukseskan program vaksinasi pemerintah memang terlihat sangat signifikan. Strategi menyelenggarakan vaksinasi melalui program Sumdarsin dengan menyediakan hadiah doorprize serta hiburan dinilai sangat efektif.

 

“Saya melihat dan mengapresiasi itu, memang luar biasa. Polisi di lapangan bergerak sangat masif. Tentu semuanya itu kerja-sama semua pihak, tidak hanya Polda sendiri, juga ada Pemda, Dinkes, dan pihak lainnya,” imbuh Defriman Djafri.

 

Perlu Strategi Vaksinasi Anak Usia 6-11

 

Masifnya akselerasi vaksinasi oleh kepolisian memang secara tidak langsung  membuat penularan Covid-19 berkurang. Kondisi itu lantaran herd immunity telah terbentuk secara alamiah.

 

Namun, Polda Sumbar juga harus bisa menyukseskan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Polda Sumbar harus mempunyai strategi dan inovasi agar vaksinasi anak usia 6-11 tahun itu bisa terselenggara dengan sukses, karena banyak pihak yang belum siap, seperti sekolah dan Puskesmas.

 

Strategi edukasi vaksinasi terhadap orang dewasa tentu berbeda terhadap anak usia 6-11. Oleh karena itu, petugas harus bisa mengedukasi dan menyakinkan secara jelas supaya tidak timbul keraguan para orang tua, maupun anaknya.

 

“Polda Sumbar juga punya petugas kedokteran dan kesehatan untuk melakukan edukasi terhadap vaksinasi anak Namun, para orang tua juga harus jujur terhadap kondisi anaknya, karena orang yang divaksinasi itu adalah orang yang sehat, bukan orang yang sakit,” tutur Defriman, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Andalas.

 

Target Nasional Tercapai Berkat Kerja-keras Polda Sumbar

 

Direktur Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Saputra Hasibuan, mengatakan, Polda Sumbar kerja keras demi meningkatkan capaian vaksinasi di daerahnya. Hal ini adalah bentuk kepedulian di bidang kemanusian dan kesehatan.

 

Edi menilai, dibawah komando Kapolda Irjenpol Teddy Minahasa, Polda Sumbar mampu menjawab target 70 persen vaksinasi nasional yang diberikan dan itu sangat luar biasa. Akselerasi percepatan vaksinasi juga terlaksana di seluruh Polres jajaran.

 

Anggota Kompolnas periode 2012-2016 ini menyebutkan, dalam menyelenggarakan vaksinasi Sumdarsin Polda Sumbar juga memberikan Sembako, untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, serta menyediakan makanan gratis dan hiburan, bahkan menyediakan doorprize sepeda motor, dan uang atau mobil saat lomba Sumdarsin.

 

“Kami memberikan apresiasi tinggi terhadap mereka, karena memang dedikasi dan loyalitas Polda Sumbar yang selama ini tidak pernah berhenti, dari banyak Polda memang Polda Sumbar ini termasuk menonjol di dalam vaksinasi,” kata Edi Saputra Hasibuan, via telepon seluler, Sabtu, (29/1/2022) sore.

 

Menurutnya, keterlibatan total personel di seluruh jajaran Polda Sumbar adalah sebuah keniscayaan, seperti yang juga dilakukan oleh Bripka Irwan Santri, personel Ditpolairud, demi mewujudkan herd immunity (kekebalan kelompok) secara komunal di Provinsi Sumbar.

 

Cara mengedukasi serta mengajak masyarakat nelayan di tengah laut adalah pekerjaan yang termasuk sulit, berisiko dan penuh tantangan, terutama menangkal informasi hoaks yang penyebaraan masif sekali. Langkah tersebut demi menyukseskan program vaksinasi menuju persentase 100 persen.

 

“Tentunya sangat bagus, karena itu sulit untuk di pulau tengah laut. Tapi dengan adanya kemauan kerja keras, saya rasa semua masyarakat nelayan yang ada di laut atau di pulau akan mendapatkan vaksinasi,” jelas Edi Saputra Hasibuan, mantan wartawan Harian Poskota.

 

Gambarannya, edukasi vaksinasi dari pulau ke pulau yang dilakukan oleh personel Ditpolairud Polda Sumbar itu sangat sulit, terutama pulau-pulau terkecil di Sumbar. Polisi harus menempuh samudera yang luas untuk mencapai ke sana.

 

Tapi, kesulitan bisa teratasi dengan semangat demi Indonesia sehat. Di lain sisi, penghargaan yang diberikan oleh Kapolda Sumbar Irjenpol Teddy Minahasa kepada personel yang berprestasi, karena telah menyukseskan vaksinasi memang sangat pantas.

 

Namun, akan menjadi lebih baik lagi apabila personel yang berprestasi tersebut agar mereka diusulkan mendapatkan penghargaan talent scouting untuk mengikuti sekolah perwira.

 

“Saya berharap, bintara-bintara yang memiliki prestasi, loyalitas yang tinggi diberikan kemudahan dalam mengikuti pendidikan, layak diberikan perhatian khusus. Saya yakin usulan-usulan seperti ini tentu akan disetujui oleh bapak Kapolri,” sebut Edi Saputra

 

Pandemi Covid-19 yang masih mewabah hingga kini, sehingga membuat tugas kepolisian menjadi bertambah selain tugas pokoknya. Namun, tugas itu adalah bentuk peran aktif, sama halnya ketika ada bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan sebagainya.

 

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan semua Polda untuk mencapai target vaksinasi nasional 70 persen. Hebatnya, Polda Sumbar telah melewati target tersebut berkat kerja-sama dengan semua pihak.

 

“Saya telah berkeliling Sumbar, mengunjungi Polres-polres jajaran, saya mengamati vaksinasi yang terselenggara selalu ramai didatangi masyarakat. Ini adalah kegiatan kemanusiaan, salah satu cerminan Presisi Kapolri yang humanis,” ulas Edi Saputra.

 

Polda Sumbar tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini, seperti pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan pelayanan lainnya. Hal ini membuktikan bahwa negara telah hadir di Polda Sumbar mewakili Polri.

 

Covid-19 tidak terlihat secara kasat mata. Oleh karena itu, personel Polda Sumbar diminta supaya tetap menerapkan Prokes secara disiplin saat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

 

“Walaupun tugas pokoknya ada yang utama, tetapi dalam hal memberikan perlindungan, pertolongan kepada masyarakat wajib hukumnya, terutama saat pandemi Covid-19, tidak boleh ada sampai yang dibiarkan,” pungkas Edi Saputra.

 

Polda Sumbar telah mampu mencapai target vaksinasi 70 persen, dalam kurun waktu sekitar empat bulan terakhir. Ada peran masing-masing personelnya terhadap pencapaian itu, salah satunya Bripka Irwan Santri, yang mengorbankan seluruh waktunya demi menyukseskan vaksinasi.

 

Oleh karena itu, masyarakat yang belum vaksin supaya mengikuti vaksinasi dengan kesadaran sendiri, demi terbentuknya herd immunity, sehingga bisa terbebas dari pandemi Covid-19. Ayo vaksin, tunggu apa lagi?. (byr)

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.