29/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Masuk Perangkap, Harimau Sumatera Direhabilitasi

Masuk Perangkap, Harimau Sumatera Direhabilitasi

harimau sumatera

Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) masuk perangkap di Maurhilir Jorong Kayu Pasak Timur, Kabupaten Agam.

Agam, rakyatsumbar– Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) masuk perangkap di Maurhilir Jorong Kayu Pasak Timur, Kabupaten Agam.

Kini harimau itu direhabilitasi ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD).

Satwa dilindungi berjenis kelamin betina itu dievakuasi pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar ke PRHSD, Selasa (11/1/2022).

Kepala BKSDA Resor Agam Ade Putra mengatakan, hasil identifikasi awal diketahuiharimau yang masuk perangkap itu berkelamin betina dengan usia sekitar 3 tahun.

“Secara fisik hasil pemeriksaan awal oleh tim medis, kondisi satwa sehat dan tidak terdapat luka atau cacat,” ujar Ade seperti dilansir amcnews, Rabu (12/1/2022).

Proses evakuasi berjalan baik. Pihaknya bersama satwa berada PRHSD saat ini.

Di PRHSD, satwa akan menjalani observasi lebih dalam. Sampel darahnya akan diambil untuk keperluan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.

“Apabila hasil akhir pemeriksaan kesehatannya, satwa dinyatakan sehat, maka segera akan dilepaskan kembali ke habitatnya,” papar Ade.

Untuk lokasi yang memenuhi kriteria pelepasan satwa tambahnya lagi, masih dalam tahap survei saat ini.

Diberitakan sebelumnya, harimau itu kerap berkeliaran di permukiman warga Maurhilir, Jorong Kayu Pasak Timur, sejak 30 November 2021 lalu.

Kemunculan si raja hutan ini kian meresahkan setelah teridentifikasi menyerang ternak sapi warga setempat.

BKSDA Resor Agam kemudian turun menangani konflik tersebut. Selama 40 hari

berupaya, satwa itu akhirnya masuk perangkap jebak yang dipasang BKSDA di lokasi konflik pada Senin (10/1/2022) sekitar pukul 14.00 WIB.

“Untuk seluruh pihak yang terlibat, saya mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan mulai penanganan konflik sampai evakuasi satwa,” tutup Ade. (*/edwar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.