18/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Perantau asal Bungo Tanjung Bangun Masjid Megah di Kampung Halaman

Perantau asal Bungo Tanjung Bangun Masjid Megah di Kampung Halaman

Bungo Tanjuang

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah bersama Wakil Bupati Tanahdatar Eichi Aprian,Tokoh Rantau dan Ninik Mamak Bungo Tanjung usai peletakan batu pertama pembangunan Masjid Baitul Makmur

Padangpanjang, rakyatsumbar.id—Salah satu bentuk kecintaan perantau Bungo Tanjung Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanahdatar, terhadap kampung halamannya, dengan bersama-sama membangun masjid megah seluas 5.340 meter di Nagari Bungo Tanjung.

Salah seorang perantau asal Bungo Tanjuang, yang selama ini merantau di Bali, H. Zulkifli mengungkapkan, keinginan untuk turut membangun masjid merupakan atas dasar kecintaan pada kampung halaman.

Zulkifli berharap masjid ini nantinya bermanfaat bagi pengembangan dakwah Islam di kampung halaman.

“Meski jauh di rantau, namun kampung tetap diingat. Semoga kerjasama rantau dengan ranah ini menjadi amal ibadah. Mari bersinergi, bersatu dan bersama kita jaya,” sebutnya.

Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Baitul Makmur tersebut, dilakukan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah yang juga dihadiri Wakil Bupati Tanahdatar, Anggota DPRD Sumbar Bukhari Dt. Tuo, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama setemoat, Rabu (01/05/2022).

Menurut Mahyeldi, pembelajaran agama serta kehidupan bernagari sejak usia dini di Minangkabau telah membuktikan selama ini berhasil mencetak para generasi yang apapun profesinya, namun tidak meninggalkan jati dirinya sebagai orang yang taat beragama.

Termasuk para perantau. Dimanapun rantaunya, tetap dekat dengan masjid, bahkan banyak perantau yang mendirikan masjid di ranah maupun di rantau.

“Kehadiran masjid di nagari sebagai pusat kegiatan masyarakat, dimana disitu juga ada balai adat dan pasar sebagai pusat perekonomian, menjadikan karakter sebagai niniak mamak, alim ulama dan cadiak pandai, itu melekat erat pada tiap diri orang Minangkabau,” ungkap gubernur.

Gubernur juga mengapresiasi inisiatif dan kemurahan hati dari para perantau serta kekompakan masyarakat di Nagari Bungo Tanjuang, hingga ada yang mewakafkan tanah dan sawahnya untuk mendirikan masjid yang representstif.

“Semangat kolaborasi dan sinergi rantau dengan ranah sangat besar artinya. Kekuatan ini harus tetap dibina dan ditingkatkan,” tambah gubernur.

Telan Dana Rp7,8 Miliar

Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Tanahdatar Richi Aprian. Menurutnya, sinergi perantau dan ranah menjadi modal kekuatan di Tanahdatar.

“Untuk kemajuan kampung halaman harus ada kerjasama ranah dan rantau.  Terimakasih pada semua pihak, kehadiran masjid ini akan sangat bermanfaat bagi umat dan menjadi bagian penting dari upaya pembangunan SDM di Tanahdatar,” kata Richi.

Ketua Panitia Pembangunan Masjid Baitul Makmur, Labai Sati  menyebutkan, keinginan membangun masjid berawal dari semakin ramainya jemaah Masjid Raya Bungo Tanjuang yang tidak bisa dikembangkan lagi akibat sempitnya lahan.

Dengan rencana anggaran Rp7,8 miliar, di masjid ini lanjut Labai, juga akan dilengkapi dengan rumah imam, rumah gharin, gazebo, fasilitas untuk musafir, klinik, galeri dan lahan parkir.

Walinagari Bungo Tanjuang, Yudistira Nugraha, juga berharap Masjid Baitul Makmur akan menjadi inovasi dan tambahan ikon di Tanahdatar, sebab berada di pinggir jalan provinsi dan akan menjadi rest area bagi para musafir dan akan difasilitasi secara gratis. Termasuk sekaligus meningkatkan UMKM di Nagari Bungo Tanjuang dan Tanahdatar pada umumnya. (ned)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.