Pertama di Sumbar, PLN Resmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Padang, rakyatsumbar.id– PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di Sumbar. Berlokasi di kiri depan halaman kantor Induk tersebut.
SPKLU diresmikan langsung oleh Direktur Regional Sumatera dan Kalimantan (Diregsumkal) Adi Lumakso dan General Manager PLN UIW Sumbar Toni Wahyu Wibowo dan Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar Hansastri, Selasa (11/01).
SPKLU yang diberi nama SPKLU PLN UIW Sumbar 01 ini diharapkan dapat menjadi pioner stasiun-stasiun pengisian daya kendaraan berlistrik selanjutnya di Sumatera Barat.
‘’PLN siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder. Baik itu Pemprov, seluruh instansi Pemerintahan, BUMN, BUMD dan lainnya melalui partnership penyediaan SPKLU berbasis Sharing Economy Model,’’ sebut GM PLN UIW Sumbar.
SPKLU yang baru saja diresmikan memiliki daya tersambung 82,5 kVA dengan tegangan nominal 380 Volt.
Panjang Selter stasiun 1,37×0,58 meter dapat menampung 2 mobil listrik sekaligus untuk pengisian bersamaan.
Dilengkapi dengan teknologi fast charging berdaya DC 50 kW dan AC 22 KW.
Pengisian 0 persen sampai penuh atau 100 persen melalui SPKLU hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk kapasitas baterai kendaraan listrik rata-rata saat ini.
Dari segi biaya operasional, kendaraan listrik terbukti lebih hemat sekitar 60%. Sementara dari segi perhitungan emisi, kendaraan listrik cenderung lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan konvensional.
Setiap satu liter penggunaan BBM pada kendaraan konvensional setara dengan 1,3 kilo Watt hour (kWh) listrik.
Harga BBM Pertamax per satu liter sekitar Rp 9.200, sementara tarif listrik per satu kWh hanya sekitar Rp 2.466,78.
Sekdaprov Sumbar Hansastri menyampaikan, upaya PLN ini sejalan dengan misi pemerintah Sumbar.
‘Ini awal yang baik untuk percepatan program penggunaan kendaraan bermotor listrik di Sumatera Barat.”
“Pemerintah telah mendorong percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan.
“Ini dalam rangka mencapai peningkatan efisiensi energi, ketahanan energi, konservasi energi di sektor transportasi.”
“Serta terwujudnya penggunaan energi bersih,’’ jelas Hansastri. (endang pribadi)