Peringati Hari Bumi, BNI Perkuat Kerjasama Hutan Organik Megamendung
Jakarta, rakyatsumbar.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ikut memperingati Hari Bumi, 22 April dengan melanjutkan kerja sama dengan Hutan Organik Mega Mendung.
Langkah BNI inipun searah dengan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terus mendorong pelaku industri perbankan. Untuk melaksanakan kebijakan keuangan berkelanjutan untuk mendukung ekonomi hijau.
BNI kembali melanjutkan kerjasama dengan Pengelola Hutan Organik Megamendung dengan untuk perluasan lahan, pembentukan sungai. Sekaligus penguatan kapasitas Kelompok Tani Hutan Organik Megamendung untuk membangun ekowisata.
Perseroan mendorong penggunaan geotagging dengan harapan penambahan informasi posisi data pada GPS berupa informasi latitude dan longitude dalam sebuah foto digital.
Pengelola Hutan Organik Megamendung Yuhan Subrata menyampaikan, Hari Bumi momentum yang tepat untuk kembali mengingatkan kembali masyarakat akan pentingnya penjagaan lingkungan.
Terlebih, kondisi iklim Indonesia selama masa pandemi tetap sangat mengkuatirkan. Serta membuat bencana yang merugikan baik di daerah puncak dan berdampak juga ke Ibukota Jakarta.
Yuhan mengapresiasi BNI karena dukungannya yang tak pernah berhenti kepada Hutan Organik Megamendung.
Dengan kerja sama lanjutan dana pengembangan lahan, pembentukan sungai, sekaligus penguatan kapasitas Kelompok Tani Hutan Organik Megamendung untuk membangun ekowisata.
Selain membentuk ekosistem hijau yang lebih baik, Yuhan optimistis dapat membawa pengunjung serta menciptakan daerah ekonomi baru.
Yang nantinya mampu membantu kelestarian wisata sekaligus kemajuan ekonomi masyarakat.
“Kami percaya kelestarian lingkungan dapat sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.”
“BNI pun tak pernah berhenti dalam mendukung kami untuk mewujudkan hal tersebut,” imbuhnya.
Komitmen BNI
Corporate Secretary BNI Mucharom menuturkan komitmen membantu Pengelola Hutan Organik telah berjalan sejak 2018.
Perseroan sepenuhnya mempercayakan pengelola untuk menerapkan berbagai inovasi dalam pengelolaan hutan agar lebih banyak progres yang dapat tercipta.
Dia menyampaikan dukungan BNI terhadap Hutan Organik Megamendung sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia.
Hal ini dalam mengendalikan perubahan iklim melalui Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2021 ke-26 atau COP26.
“BNI tidak ketinggalan dalam menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan dengan 3 Pilar SGD’s yaitu pilar ekonomi, sosial dan lingkungan baik dari sisi bisnis maupun program pemberdayaannya,” ujarnya.
Mucharom pun menuturkan, perseroan mendorong masyarakat untuk lebih menjaga kelestarian lingkungan sambil tetap mengoptimalkan potensi ekonomi dengan membuat ekowisata.
“Kami harap dengan komitmen pemberdayaan hutan ini dapat lebih lestari, dan masyarakat dapat mengoptimalkan potensi ekonominya, sehingga terjaga keberlanjutannya,” tuturnya.
Sebelumnya, sebagai pioneer green banking, perseroan BNI berkolaborasi dengan Yayasan KJA melakukan kerjasama untuk program rehabilitasi lingkungan kawasan pesisir Pantai Anyer, Banten.
Serta hulu Sungai DAS Citarum, Jawa Barat melalui Program pengembangan kebun bibit, melakukan penanaman dan merawat pohon.
Adapun, kerjasama program ini menggunakan mekanisme CSR berupa pembibitan 100.000 pohon di area Pantai Anyer.
Selanjutnya, pembibitan 200.000 pohon di area hulu DAS Sungai Citarum, biaya kegiatan penanaman, sekaligus biaya kegiatan pemeliharaan pohon.
BNI juga telah memberikan bantuan berupa pemberian 15.000 bibit pohon, pembangunan pusat pembibitan, penanaman pohon dengan Geo-tagging. Hingga pemeliharaan tanaman hingga tumbuh besar.
Bantuan Belasan Ribu Pohon
Bantuan BNI ini tertanam dalam belasan ribu pohon yang kini tumbuh di lahan Hutan Organik Megamendung yang memiliki luas 22 hektar.
Pada perayaan HUT ke – 75 pada Juli 2021 lalu, BNI pun menggerakan seluruh BNI Hi-Movers untuk menanam 7.500 pohon secara serentak.
Kini, bantuan BNI menyentuh daya tarik Hutan Organik lainnya, yaitu keindahan alamnya untuk menjadi inti Ekowisata.
Ini sejalan dengan animo masyarakat saat ini yang sangat tinggi dalam mengunjungi lokasi – lokasi wisata berbasis alam.
“Pandemi ini mengubah preferensi wisata masyarakat menjadi lebih hijau. Ini akan menjadi potensi sangat baik bagi masyarakat sekitar hutan organik untuk mengembangkan wisata serta usaha-usaha kecil yang menarik lainnya,” sebutnya.
Lebih lanjut, Mucharom menuturkan program pemberdayaan ini ke depannya akan berlanjut ke pengembangan bisnis mikro.
BNI memiliki program baik terkait subsidi maupun non subsidi yang kompetitif untuk membantu pengembangan ekonomi masyarakat.
“Jika ada produk kerajinan yang menarik dari Hutan Organik Mega Mendung ini, kami tentu sebagai bank global akan bantu mencarikan potensi ekspornya,” imbuh Mucharom. (adv)