20/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Pengusaha Bus Gigit Jari

Pengusaha Bus Gigit Jari

Armada bus pariwisata milik Cantigi Tour, pengusaha bus pariwisata lokal.

Padang, Rakyat Sumbar— Para pengusaha bus pariwisata mengaku ‘gigit jari’, karena tak ketiban rejeki dari perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXVIII 2020 Sumatera Barat (Sumbar), yang bertujuan mendongkrak perekonomian di Provinsi Sumbar.

Pasalnya, pengusaha bus pariwisata yang ada di Sumbar, mengaku tidak dilibatkan oleh Pemprov Sumbar dalam ajang MTQ. Yusri latif S.HI pemilik Cantigi Tour yang memiliki 13 armada bus wisata mengaku heran kenapa panitia MTQ, tidak melibatkan pengusaha bus pariwisata yang ada di Sumbar.

“Saat pademi ini usah kami tak bergerak sama sekali, kami sangat mengharapkan kontrak kerja dengan panitia MTQ Nasional dalam memfasilitasi angkutan transportasi peserta MTQ. Tetapi, hingga saat ini, tidak ada pihak panitia MTQ melibatkan kami. Malahan panitia mendatangkan bus pariwisata dari luar Sumbar. Apa salah kami, para pengusaha bus pawisata lokal ini,” ujarnya dihubungi, Rabu (11/11/2020).

Latif menyesalkan, jika ada pernyataan pemerintah yang menjelaskan bahwa bus pariwisata yang ada di Sumbar dengan alasan mayoritas bus sudah tua, dan tidak laik jalan.

“Jika alasannya, bus yang digunakan produksi minimal tahun 2016, pengusaha bus pariwisata di Sumbar juga memiliki bus produksi tahun 2016 hingga tahun 2020. Jika saya hitung, ada 30 unit mobil produksi 2016 dan produksi tahun 2020. Selain itu, surat-surat perizinan kami lengkap. Oleh karena itu, Mengapa harus mengontrak bus dari luar Sumbar,” sesalnya.

Saat pademi ini, Latif berharap pemerintah proaktif membantu pengusaha bus pariwisata lokal, yang secara terang-terangan telak terimbas pandemi Covid-19.

“Kami lah pelaku industri pariwisata yang terdampak Covid-19 ini. Seharusnya, dilaksanakan MTQ ini, kami bisa bernafas lega. Faktanya, kami tidak dilibatkan sama sekali,” sesalnya.

Sebelumnya, Kadis Perhubungan Sumbar, Heri Nofiardi saat menerima 26 unit bus medium bantuan dari Kementerian Perhubungan menjelaskan, bahwa dalam hajatan MTQ ini, panitia membutuhkan 182 unit kendaraan yang terdiri dari bus dan mobil passenger untuk melayani kebutuhan peserta MTQ.

“Dalam hajatan ini, kita juga melibatkan pengusaha mobil yang ada di Sumbar. Buktinya, mobil-mobil passengger kita sewa dari pengusaha rent car lokal,” jelasnya.

Lebih lanjut, Heri Nofiardi menjelaskan, tidak dilibatkannya pengusaha bus lokal yang ada di Sumbar menurutnya disebabkan faktor kelayakan jalan armada itu sendiri.

“Mungkin panitia tidak melibatkan pengusaha bus lokal disebabkan oleh, tidak laik jalannya bus yang ada, serta kelengkapan surat dan dokumen pendukung,” tutupnya. (edg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.