15/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Dr Aqua : Dosen Harus Jadi Teladan Peserta Didik

Dr Aqua : Dosen Harus Jadi Teladan Peserta Didik

Jakarta, rakyatsumbar.id—Untuk membangun komunikasi efektif seseorang tidak terkecuali dosen harus memiliki karakter kokoh yang dibangun dari integritas pribadi yang kuat. Karena seorang dosen menjadi faktor yang terus disorot oleh mahasiswanya, maka ia diharapkan bisa menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dalam setiap perilaku dan tutur katanya.
Pesan kuat tersebut disampaikan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana pada Sharing Komunikasi dan Motivasi di hadapan ratusan audiens peserta kegiatan Lecturer Coaching Movement Nasional Series #2 pada Sabtu (29/05/2021), melalui aplikasi Zoom.
Pada kegiatan yang diinisiasi oleh perusahaan kosmetik raksasa Paragon Technology and Innovation ini, Dr Aqua menyampaikan materi terkait pentingnya komunikasi dalam implementasinya di dunia pendidikan (khususnya bagi dosen) baik itu teaching, mentoring, consulting atau coaching. Penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut juga memaparkan ihwal strategi dan implementasi komunikasi efektif antara dosen dengan mahasiswa.
Kegiatan Lecturer Coaching Movement Nasional Series #2 ini dibuka oleh Chief Executive Officer (CEO) Paragon Technology and Innovation Salman Subakat. Selain Dr Aqua, menghadirkan dua narasumber pada seri talkshow bertajuk “Memetik pengalaman mahasiswas & dosen dalam komunikasi”, yakni Erfin Nurfalah, Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung serta
Ilhamuddin Nukman, S.Psi, MA, yang merupakan dosen Prodi Psikologi Universitas Brawijaya dan Board of Business.
Dalam paparannya, doktor Komunikasi jebolan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) Bandung tersebut menegaskan seorang dosen setidaknya harus memiliki empat kompetensi dalam proses belajar mengajar.
Pertama, adalah kompetensi pedagogik. Seorang dosen harus mempunyai kemampuan pemahaman terhadap mahasiswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
“Kemudian, kompetensi kepribadian yakni kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berakhlak mulia. Seorang dosen juga mesti memiliki kemampuan profesional yaitu pengetahuannya luas dan mendalam pada bidang studi yang akan diajarkan. Dosen juga harus punya pengetahuan konsep teoretik dan mampu memilih metode yang tepat dalam pembelajaran,” ungkap Dr Aqua.
Hal tersebut, kata pria dengan jejaring pertemanan sangat luas itu masih harus dilengkapi dengan kompetensi sosial. “Seorang dosen juga dituntut
untuk terampil berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif serta efisien dengan mahasiswa, sesama dosen, orang tua, wali/mahasiswa, dan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Dosen Profesional
Pria yang sudah mengumrahkan gratis ratusan orang dari hasil penjualan buku super best seller karyanya yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” ini  kemudian menguraikan bahwa efektivitas komunikasi dapat dijalankan dengan rumus REACH Plus A+C. Hal ini mengacu pada lima aspek yakni Respect atau perhatian yaitu di mana saja, kapan pun, kepada siapa pun selalu menghormati jangan meremehkan.
Kemudian Empathy atau bisa menempatkan diri yaitu bagaimana merasakan apa yang dirasakan orang lain dengan melayani secara optimal dan standar, tidak ada perbedaaan.
“Selanjutnya Audible atau semua yang disampaikannya mudah dipahami orang lain. Setelah itu Clarity atau menggunakan kalimat terbuka dengan bahasa yang gampang dimengerti. Terakhir, Humble atau rendah hati, tidak ada yang perlu disombongkan. Semuanya kemudian dilengkapi dengan huruf ‘A’ dan ‘C’ yakni Action dan Consistency atau Aksi nyata dan cepat serta Konsistensi dalam pelaksanaannya,” tukasnya.
Dr Aqua menyampaikan salah seorang dosen yang memiliki kompetensi di atas adalah dosen kuliah S2 dan S3-nya di Fikom Unpad. Dia adalah Prof Deddy Mulyana yang waktu itu menjabat Dekan Fikom Unpad.
“Pak Deddy yang merupakan Pakar Komunikasi dunia dan biasa menguji mahasiswa S3 di berbagai perguruan tinggi terkenal di luar negeri, sangat dekat dengan para mahasiswa. Beliau tahu persis kebutuhan anak didiknya yang terkait akademik,” ungkap Dr Aqua.
Kedekatan itu, lanjutnya, membuat semua mahasiswa selalu menghormati dan menghargainya. Dia tahu persis menempatkan diri sebagai dosen yang profesional.
Perilaku dan tutur katanya, tambah Dr Aqua selalu positif sehingga jadi teladan. Banyak mahasiswa yang ingin menjadi bimbingan beliau. Meski tidak semuanya beruntung.
“Saya sangat bersyukur karena saat kuliah S2 Pak Deddy jadi pembimbing utama. Sedangkan ketika S3 sebagai promotor utama. Selama kuliah dan sampai sekarang saya banyak belajar pada Pak Deddy,” pungkas laki-laki yang rendah hati ini.
Dr Aqua juga menekankan bahwa siapapun harus menjaga kebersihan hati, komunikasi.yang sama semua orang, dan berpikir positif. “Jadilah teladan dalam partisipasi dan kontribusi, tinggalkan ego jadilah ‘hero’. Anda punya ide apapun untuk kebaikan jangan ragu untuk menyampaikan dan jangan takut gagal,” katanya.

Antusiasme para Dosen
Sementara itu CEO PT Paragon Technology and Innovation Salman Subakat dalam sambutannya mengatakan dosen juga bisa disebut sebagai mahaguru karena bertugas membimbing dan mendidik mahasiswa. Dosen harus menempatkan diri sebagai “leader” atau pemimpin yang akan mengarahkan mahasiswa meraih tempat yang lebih tinggi untuk mengukir prestasi.
“Faktor penting seorang “leader” adalah komunikasi. Hal ini juga kerap dialami oleh para pemimpin di dunia bisnis. Hampir 80 persen masalah dalam perusahaan adalah komunikasi,” tegasnya.
Bapak dua anak itu melanjutkan, saat muda dulu kita diberitahukan tentang pentingnya komunikasi, iya paham. Namun ternyata semakin ke sini praktiknya makin rumit dan yang pasti jika terus digali tidak akan ada habisnya meski beda zaman, karena dunia terus berkembang.
Salman menjelaskan, kegiatan Lecturer Coaching Movement Nasional Series #2 tersebut  dihadiri para dosen dan guru di berbagai wilayah Indonesia. Pria lulusan Fakultas Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung tersebut tidak mengira antusiasme para dosen untuk mengikuti kegiatan ini sangat besar.
Dia memperkirakan saat ini sudah ada sekitar 1.500 dosen yang mengikuti program yang terbagi dalam beberapa sesi. “Kami mengusung misi agar program dan kegiatan ini juga dapat menjadi bagian dalam menggerakkan pendidikan di Indonesia. Dengan mengikuti kegiatan itu, para pendidik diharapkan dapat membangun komunikasi lebih baik dengan para mahasiswa,” ungkap Salman.
Pengusaha sukses yang rendah hati ini melanjutkan, “Pada kegiatan ini sengaja mengundang Pak Aqua sebagai Pakar Komunikasi. Pengalaman beliau banyak sekali. Paparannya pasti menarik dan bermanfaat untuk seluruh yang hadir baik dosen maupun mahasiswa.”
Pembicara pertama Erfin Nurfalah menceritakan pengalamannya sebagai mahasiswa. Menurutnya para mahasiswa harus selalu santun dan beretika setiap komunikasi sama dosen agar semuanya lancar.
“Setiap berkomunikasi dengan dosen, para mahasiswa harus memperhatikan kesantunan dan etika. Sehingga responnya positif. Hal ini membuat semua urusan dengan dosen lebih mudah dan lancar,” ujar Duta Bahasa Jawa Barat 2020 ini.
Sedangkan dosen Psikologi FISIP Universitas Brawijaya serta Board of Business Coach, Ilhamuddin Nukman mengatakan, saat ini dosen tidak boleh merasa pintar sendiri. Kondisi sekarang memungkinkan mahasiswa memiliki informasi yang lebih up-date.
“Untuk itu, kita sebagai dosen harus memerankan diri sebagai fasilitator dan mau untuk saling melengkapi dalam meningkatkan pemahaman atas sebuah pengetahuan,” ungkapnya.
Ilhamuddin menegaskan komunikasi merupakan modal dasar dalam semua aspek kehidupan. Mereka yang komunikasi bagus akan lebih lancar melaksanakan berbagai aktivitas dan menjalankan kehidupan. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.