12/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Baru Seminggu Angga Fernanda Afriyon punya Momongan Bayi Lelaki

Baru Seminggu Angga Fernanda Afriyon punya Momongan Bayi Lelaki

Tangkapan layar status WhatApp terakhir Angga Fernanda Afriyon, salah satu korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ182.

Padang, rakyatsumbar.id – “Bukan kaleng-kaleng, diundur pesawatnya, tau gini ngapain buru-buru,” itulah status terakhir WhatsApp dari Angga Fernanda Afriyon (27) yang merupakan salah seorang penumpang Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (09/01/2021) siang.

Kedatangan Angga Fernanda Afriyon yang berprofesi sebagai kapten kapal ini ke Pontianak dari Jakarta untuk kembali berlayar setelah kapal tongkang yang dikapteninya selesai diperbaiki. Disaat kapalnya diperbaiki, Angga Fernanda Afriyon memilih ke Jakarta untuk menemani persalinan istrinya di Jakarta.

“Seminggu ia berada di Jakarta menemani persalinan istrinya, dan baru seminggu ia memiliki bayi laki-laki,” ucap Ibe(39) sepupu Angga  Fernanda Afriyon saat dihubungi Harian Rakyat Sumbar yang sedang berada dirumah orang tua korban di Sungai Sapih, Padang. Minggu (10/01/2021).

Ibe menjelaskan juga, pada saat ini, kakak kandung perempuan Angga yang bernama Yana Afrion yang berdomisili di Jakarta sedang mengikuti mengikuti proses pemeriksaan Tes DNA di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

“Pada saat ini kakak kandung Angga  Fernanda Afriyon telah bertolak ke rumah sakit untuk mengikuti serangkaian tes DNA,” jelas Ibe.

Ibe menjelaskan, tidak ada firasat apapun dari Angga, tetapi sebelum berangkat, ia sempat mencium bayi laki-lakinya yang baru berusia seminggu.

“Hanya status di WA terakhirnya saja yang kita tahu, bahwa pesawatnya diundur,” jelasnya sambil memperlihatkan foto Angga yang mencium bayi nya di rumah kontrakan di Jakarta.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyampaikan ucapan bela sungkawa atas tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (09/01/2021).

“Laporan yang kita terima dari Kepala Biro Pembangunan, Kerjasama dan Rantau Setda Provinsi Sumbar sdr. Luhur Budianda, terdapat 5 (lima) orang warga kita yang berasal dari Sumatera Barat di atas pesawat tersebut, yaitu: 1. Capt. Afwan (Pilot) dari Tn. Datar, 2. Fadly Satrianto (Co Pilot) dari Pesisir Selatan, 3. Asy Habul Yamin (Manifes  40) dari Tanah Datar, 4. Faisal Rahman (Manifes 41) dari Tanah Datar dan 5. Angga Fernanda Afriyon (Manifes 3) dari Kota Padang
Atas nama pribadi, keluarga dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, saya ucapkan turut berduka cita, prihatin atas kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air,” kata pria yang akrab disapa IP, di kediamannya di Padang, Minggu (10/01/2021).

“Saya mengajak seluruh warga Sumatera Barat menundukkan kepala, mendoakan yang terbaik untuk semua korban dan semoga ada keajaiban dari Allah SWT kepada mereka. Duka keluarga korban, adalah duka kita semua, kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan atas musibah ini,” ucapnya.

Sebelumnya, diberitakan lima penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang terjatuh di kawasan perairan Kepulauan Seribu berasal dari Sumatera Barat. Mereka berasal dari Kabupaten Tanah Datar, Pesisir Selatan dan Kota Padang.

Gubernur Irwan mengungkapkan akan berupaya membantu proses evakuasi atau lainnya sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya. Dia berharap proses evakuasi dan penyelamatan yang sedang berlangsung bisa berjalan cepat dan lancar.

“Kita selalu memantau semua perkembangannya dan hari ini tim SAR gabungan masih berjibaku melaksanakan proses pencarian dan evakuasi, InsyaAllah warga Sumbar kita fasilitasi,” ungkapnya.

Sebagai informasi, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (09/01/2021) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki. (edg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.