Ratusan Guru Ikuti Lomba Mars Sumbar Antar Guru dan Pegawai SMA/SMK se- Solok Raya
Ratusan guru ikuti lomba mars Sumbar antar guru dan pegawai SMA/SMK se- Solok Raya.
Solok, rakyatsumbar.id -Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah membuka lomba mars Sumatera Barat Antar Guru dan Pegawai SMA/SMK Se Solok Raya.
Pembukaan ini berlangsung Cabdin wilayah III Dinas Provinsi Sumbar, di SMA Negeri 1 Kota Solok, Sabtu (29/10/2022).
Kegiatan tersebut dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Sumbar ke-77 dengan tema “Bangkit lebih Kuat Menuju Sumbar Yang Modern Unggul dan Berkelanjutan”.
Mahyeldi memberi apresiasi yang sebesar-besarnya kepada SMA Negeri 1 Solok yang telah menggar acara peringatan hari jadi Sumbar ke-77 dengan mengadakan beberapa jenis perlombaan.
“Selain lomba Mars Sumbar, ternyata juga ada lomba memasak nasi goreng untuk para Kepala Sekolah dan lomba MTQ Guru yang dilaksanakan oleh SMA N 1 Kota Solok, melibatkan peserta undang SMA dan SMK se-Solok Raya,” jelas Mahyeldi.
Di hadapan ratusan Siswa Siswi SMAN 1 Solok, Mahyeldi menjelaskan terkait peristwa 1 Oktober 1945 bertepatan hari jadi Sumbar dengan tanggal dibentuknya keresidenan Sumatera Barat, yang dilakukan bersamaan dengan pengambil alihan pemerintah dari tangan penjajahan.
Di mana pada masa itu Belanda tidak rela Indonesia merdeka, lalu masuk Eropa, Inggris dan juga Amerika mereka tidak mengakui kita merdeka pada 17 Agustus 1945.
Maka pada tahun 1945-1950 itu terjadi gejolak dan perlawanan yang luar biasa oleh masyarakat Indonesia terhadap penjajah dari tentara sekutu.
“Maka salah satu peristiwa yang ada di tahun 1945-1950 itu ada namanya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), ketika Bung Karno dan Bung Hatta ditawan setelah konferensi meja bundar, Belanda merebut Jogyakarta kemudian mereka menyatakan Indonesia sudah tamat,” terangnya.
Selanjutnya, maka yang menjawab itu semua adalah masyarakat sumatera barat atau masyarakat asal Minangkabau dengan PDRI Syafurddin Prawiranegara yang dikenal dengan seorang pahlawan nasional menjabat sejumlah posisi strategis di Indonesia pada awal kemerdekaan.
Gubernur Mahyeldi mengajak para siswa siswi menjadi generasi penerus bangsa ini, belajar sungguh-sungguh dan serius agar nantinya bisa menjadi pemimpin bangsa Indonesia ini yang akan menjadi presiden, menjadi menteri dan pelopor lainnya.
“Ayo tingkatkan ilmunya, rajin salatnya, kuat kan kebersamaan, saling tolong menolong, karena orang sukses itu adalah orang yang bisa membatu orang lain untuk sukses.”
“Tingkat semangat persatuan dan kekompakan. Karena di darah ananda semua mengalir darah-darah orang hebat, darah pejuang, pendiri bangsa, juga proklamator bangsa serta perawat bangsa ini,” ajaknya. (wel)
