06/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Perpustakaan Kampung Wisata Kreasi Tanah Garam, Tingkatkan Keterampilan Melalui Taman Baca Masyarakat

Perpustakaan Kampung Wisata Kreasi Tanah Garam, Tingkatkan Keterampilan Melalui Taman Baca Masyarakat

Aktifitas Taman Baca Masyarakat (BMT) Perpustakaan Kampung Wisata Kreasi Tanah Garam, terlihat anak-anak sedang membaca buku.

Mengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) tidaklah mudah. Karena faktanya, tidak sedikit taman bacaan masyarakat yang seakan “mati suri”. Berjalan monoton sehingga seperti “ada tapi tiada”.

Apalagi di tengah era millenial seperti sekarang, taman bacaan kalah ramai dibandingkan coffee shop atau bermain game online.

Lalu, siapa yang harus peduli terhadap eksistensi taman bacaan masyarakat?

Sementara di luar sana, tidak sedikit orang yang mendengungkan akan pentingnya budaya literasi di kalangan anak-anak atau masyarakat. Sungguh, keadaan yang kontraproduktif.

Sore itu, suasana sunyi dan tentram serta hembusan angin sepoi-sepoi menyertai beberapa anak-anak usia belia dan remaja yang tengah asyik membaca.

Pandangan mata mereka tertuju pada rangkaian huruf demi huruf yang tercetak diatas lembaran buku.

Ada juga beberapa anak yang cuma membuka lembaran demi lembaran buku itu hanya untuk melihat beragam foto dan gambar.

Suara senda gurau mereka sesekali pecah melihat apa yang mereka cari ditemukan.

Demikian pemandangan aktivitas anak-anak di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Perpustakaan Kampung Wisata Kreasi yang berada di kawasan Perumahan Griya Sura Indah, Kelurahan Tanah Garam, Kota Solok, Selasa (21/6).

Pengelola Perpustakaan Kampung Wisata Kreasi Tanah Garam Kota Solok, Incim Gumala Sari mengungkapkan, perpustakaan ini terlahir dari kekuatiran.

Kekuatiran orang tua terhadap perkembangan teknologi saat ini, salah satunya adalah ketergantungan generasi muda terhadap penggunaan gawai.

“Adapun dampak negatif dari ketergantungan itu adalah waktu yang terbuang sia-sia. Merusak psikologi anak dengan konten konten yang tidak sesuai dengan keadaan sosial, budaya dan ajaran agama.”

“Perpustakaan ini didirikan agar pengaruh buruk terhadap anak dapat di minimalisir dengan baik.”

“Serta menjadikan perpustakaan sebagai sentral kegiatan masyarakat yang membawa baik bagi perkembangan generasi selanjutnya, “katanya.

Lakukan Kegiatan Literasi

Ia bersama rekannya setiap Sabtu dan Minggu melakukan kegiatan literasi berbasis inklusi sosial dengan swadaya masyarakat.

Termasuk les bahasa Inggris gratis bagi pemula, kegiatan bercerita dan read aloud bagi anak-anak dan membaca puisi.

Ia mengisahkan, Perpustakaan Kampung Wisata Kreasi Tanah Garam di bangun melalui swadaya masyarakat pada awal tahun 2022.

Layaknya perpustakaan baru, masih belum banyak buku yang disediakan.

Sejauh ini, baru menyediakan buku-buku yang mereka miliki dan sumbangan dari masyarakat ditambah bantuan perpustakaan nasional, jadi sampai sekarang berjumlah 180 eksemplar.

Ia mengakui, semua itu belum terkelola dengan baik, karena belum memiliki sarana dan prasarana untuk pengelolaan dan layanan perpustakaan.

Apalagi, bangunan berukuran 3×2 meter yang dijadikan perpustakaan masih terbengkalai, anak-anak belajar dan membaca beralasan tikar, rak buku masih seadanya.

Jika hujan terpaksa aktivitas membaca terhenti, sebab, bangunan masih berpagar bambu.

Agar memiliki fasilitas layanan perpustakaan yang representatif sesuai dengan standar perpustakaan, ia berharap bantuan Pemerintah Kota Solok.

Hal ini untuk fasilitas layanan perpustakaan berbasis TIK dan koleksi buku untuk meningkatkan literasi masyarakat. Khususnya warga perumahan Griya Sura Indah.

Lakukan Berbagai Kegiatan Positif

Perpustakaan Kampung Wisata Kreasi Tanah Garam tengah melakukan pembuatan kolam ikan, pembibitan tanaman toga serta stroberi dan tataboga yang bersumber dari koleksi perpustakaan.

“Ini berkat kerjasama dengan masyarakat untuk mendidik anak-anak agar bisa mandiri dan menciptakan inovasi,” sebutnya.

Di tengah kesulitan, Incim Gumala Sari bersama rekannya mengaku senang bisa menyumbangkan tenaganya untuk mendukung kemajuan masyarakat lewat taman bacaan.

Sebab, membangun tradisi baca di kalangan anak-anak usia sekolah atau masyarakat memang tidak mudah.

Membaca itu kebiasaan langka di era milenial. Apalagi ditambah himpitan ekonomi dan tanpa akses bacaan seperti taman bacaan masyarakat.

Ia pun membuka pintu untuk para donatur yang ingin menyumbangkan bukunya.

“Mari bergabung, bahu-membahu mengembangkan perpustakaan untuk Masyarakat. Bersama membuat generasi penerus melek baca dan menjadi intelek di masa depan,” tandasnya.

Melalui buku dan perilaku membaca, ia bertekad supaya tidak ada lagi anak yang putus sekolah, sehingga tercapai ketuntasan belajar hingga jenjang lebih tinggi.

“Maka, semua pihak harus turun tangan dan mau menjadi relawan di taman bacaan Kampung Wisata Kreasi Tanah Garam.”

“Mari ubah niat baik jadi aksi nyata yang berguna bagi masyarakat,” tambah Incim.

Melalui media sosial, ia gencar menggalang donasi buku, secara khusus buku buku bacaan anak dan media belajar anak lainnya.

“Kalau buku pelajaran itu dari kita ada SD, SMP, SMA. Tapi, buku untuk anak-anak seperti buku cerita atau media untuk belajar membaca menulis, mainan edukasi itu masih kurang,” jelasnya.

Dorong Masyarakat Kuasai Keterampilan Hidup

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok, Wadirman mengatakan, keberadaan sejumlah perpustakaan taman baca masyarakat ternyata tak hanya berhasil meningkatkan minat baca masyarakat.

Perpustakaan dan taman baca itu juga mendorong masyarakat untuk menguasai keterampilan hidup.

Berbagai sumber bacaan yang menunjang untuk penguasaan keterampilan tertentu memang tersedia di taman baca masyarakat (TBM).

Untuk masyarakat, buku tentang pertanian, peternakan, dan keterampilan yang paling banyak diminati.

Wadirman menjelaskan, dengan menerapkan petunjuk yang ada di buku, masyarakat yang membacanya bahkan bisa membuat karya ataupun produk. Karya itu pun banyak yang bernilai ekonomi.

“Contohnya, ada warga yang bisa membuat pupuk sendiri dengan mengikuti petunjuk dari buku yang ada di perpustakaan.”

“Jadi, membaca juga bisa meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia,” ujarnya.

Ia menuturkan, pihaknya terus berupaya mendorong pengembangan TBM.

Saat ini, sejumlah TBM juga sudah memiliki koleksi buku, namun kebanyakan TBM belum memiliki sarana dan prasarana yang representatif.

“Ini “PR” kita bersama untuk mewujudkannya,” jelasnya.

Terkait keluhan pengelola Perpustakaan Kampung Wisata Kreasi Tanah Garam. Pihaknya akan berkolaborasi dengan Anggota DPRD Kota Solok, semoga di tahun selanjutnya pak dewan bisa membantu dengan dana Pokirnya.

Untuk TBM di Kota Solok berjumlah 6, terdiri dari TBM Ambun Suri, di Kelurahan Laing, Perpustakaan Nagari di Kelurahan Kampung Jawa, TBA AS Juanda, Simpang Pulai Kelurahan Simpang Rumbio.

Selanjutnya, Taman Baca Ramah Anak Kelurahan Tanah Garam, Perpustakaan Masyarakat di KTK dan Perpustakaan Kampung Wisata Kreasi Tanah Garam.

Antarkan Buku Bergulir ke Rumah Warga

Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Solok mengadakan program buku bergulir yang diantarkan ke rumah-rumah warga dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat setempat.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Solok Wadirman mengatakan program buku bergulir tersebut sudah berlangsung sejak 2017 sampai saat ini.

“Kami berharap kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kembali minat baca masyarakat di Kota Solok,” ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan kegiatan buku bergulir ini juga bekerja sama dengan setiap kelurahan di Kota Solok.

“Seperti di Kelurahan Koto Panjang, Tanjung Paku, Kelurahan VI Suku dan Kelurahan Tanah Garam.”

“Selain meminjamkan buku kami juga mengadakan pelatihan yang mampu meningkatkan perekonomian,” kata Wadirman.

Petugas akan langsung mengantarkan buku ke rumah warga dan buku akan digilir tiap dua minggu sekali.

Setiap paket buku terdiri atas lima buku yang disesuaikan dengan kebutuhan keluarga.

Seperti buku anak-anak, buku kesehatan, buku keterampilan, buku sejarah, novel dan buku lainnya.

“Untuk mengetahui buku itu dibaca atau tidak, kami juga sudah punya kader yang akan memantau dan dilakukan survei. Setelah dilakukan survei sekitar 98 persen setuju dengan program buku bergulir ini,” tukasnya.

Selain itu, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Solok juga punya pustaka keliling menggunakan mobil pustaka.

Pustaka keliling ini terus beroperasi keliling kelurahan dan ke sekolah-sekolah untuk meningkatkan minat baca.

“Tidak hanya itu saja, upaya lainnya yang kami lakukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan perpustakaan daerah Kota Solok dengan memberikan penghargaan berupa uang tunai atau bingkisan pada pengunjung yang rajin berkunjung,” sambungnya.

Menurutnya hal itu merupakan sebagai bentuk apresiasi dari Dinas Perpustakaan Kota Solok,”tutupnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.