24/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Model Blended-Project Based Learning untuk Pembelajaran Praktikum Elektronika Daya di Era Revolusi Industri 4.0

Model Blended-Project Based Learning untuk Pembelajaran Praktikum Elektronika Daya di Era Revolusi Industri 4.0

Dr.(c) Aswardi, MT. meraih gelar Doktor di Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Negeri Padang.

TVET (Technical and Vocational Education and Training) merupakan program pendidikan dan pelatihan yang dapat menyeimbangkan kemampuan akademik dan keahlian peserta didik dalam menghadapi dunia kerja yang dikenal dengan istilah dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
TVET di Indonesia pada tingkat perguruan tinggi bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa agar dapat memiliki kemampuan akademik dan kompetensi dalam biadang tertentu, sehingga memiliki daya saing yang tinggi pada era revolusi industri 4.0. untuk mencapai tujuan tersebut, maka perguruan tinggi harus melakukan beberapa inovasi dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Adanya tranformasi Teacher Center Learning (TCL) menjadi Student Centre Learning (SCL) mengubah cara belajar mahasiswa, sehingga memunculkan beberapa metode pembelajaran seperti belajar mandiri, diskusi, simulasi, kooperatif, Pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning), Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based learning), dan lain-lain, namun dari beberapa pendekatan pembelajaran SCL yang telah diterapkan, terdapat beberapa kekurangan seperti tidak dapat diterapkan sepenuhnya pada pendidikan tinggi khususnya TVET yang mengharuskan mahasisiwa tidak hanya memiliki kemampuan akdemik saja numn juga harus menguasai dan memiliki kompetensi kerja pada bidang keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan DUDI.
Abad ke-21 membawa beberapa perubahan yang populer diantaraya adalah pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang mengakibatkan terjadinya perubahan paradigma pembelajaran yang ditandai dengan perubahan kurikulum, media, dan teknologi. Media pembelajaran yang baik menginterpretasikan konsep yang abstrak menjadi mudah dipahami. Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tidak dapat dipisahkan dengan tuntutan pembelajaran abad 21. Salah satu tuntutan pembelajaran abad 21 yaitu integrasi teknologi sebagai media pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan belajar. Peserta didik perlu belajar bagaimana menggunakan teknologi yang esensial untuk kehidupan sehari-hari dan untuk produktif di tempat kerja. Selain itu, mengajar dan belajar dalam konteks pembelajaran abad 21 yaitu peserta didik belajar materi melalui contoh-contoh, penerapan, dan pengalaman dunia nyata.
Pada era revolusi industri 4.0 terjadi revolusi dalam beberapa aspek pekerjaan yang sebelumnya era otomasi dan robotik dikembangkan menjadi teritegrasi dengan teknlogi infomasi dan komunikasi (TIK) atau juga dikenal dengan Internet of Thing (IOT) dimana setiap aspek pekerjaan dan sosial budaya dihubungkan dengan jaringan internet sehingga menjadi Lebih efektif dan efisien. Terjadinya revolusi ini juga berdampak kepada proses pembelajaran pada satuan pendidikan. Terlebih pada pendidikan vokasi yang memiliki tujuan menghasilkan lulusan yang siap kerja dan berkompetensi sesuai dengan bidang keahliannya. Pelaksanaan proses pembelajaran pada satuan pendidikan harus cepat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan masyarakat dan dunia kerja. satuan pendidikan dalam hal ini perguruan tinggi diharafkan telah mampu menerapkan prinsip IOT dalam proses pembelajaran. Dengan demikian maka lulusan dari proses pembelajaran tersebut akan mampu beradaptasi dengan tuntutan pada lingkungan masyrakat dan dunia kerja dengan mudah.
Pembelajaran berbasis labor virtual laboratory (virtual laboratory laboratory) merupakan salah satu produk unggulan hasil kemajuan teknologi informasi dan laboratorium. Menurut I Ketut Gede Darma Putra (2009), Laboratorium merupakan tempat bagi peserta didik untuk melakukan eksperimen-eksperimen dari teori yang telah diberikan di kelas. Fungsi dari eksperimen itu sendiri adalah sebagai penunjang pembelajaran guna meningkatkan dan menguatkan pemahaman peserta didik terhadap suatu materi yang telah dipelajari. Terlebih untuk materi-materi pembelajaran yang bersifat abstrak yang mempersulit peserta didik dalam memahaminya, maka kehadiran eksperimen atau praktek ini akan sangat membantu mengkongkretkan materi-materi yang bersifat abstrak tersebut, sehingga peserta didik mampu memahami materi pembelajaran secara keseluruhan.
Namun karena keterbatasan biaya dalam penyedian peralatan labolatorium dan biaya operasional labolatorium yang mahal maka pembelajaran berbasis labor virtual dapat dijadikan sebagai alternatif pilihan sebagai pengganti keberadaan laboratorium nyata (real laboratory) untuk mengeliminasi keterbatasan perangkat laboratorium tersebut. Selain itu, tingkat bahaya selama melaksanakan proses pembelajaran praktek menggunakan labor virtual lebih baik jika dibandingkan dengan pelaskanaan praktek secara langsung di laboratorium, sehingga keamanan pelaksanaan pembelajaran praktek lebih terjaga dengan adanya labor virtual laboratory ini. Keberadaan pembelajaran berbasis labor virtual ini juga dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran tambahan untuk melengkapi proses pembelajaran yang tidak dapat dilakukan pada laboratoium secara langsung.
Labor virtual akan semakin ideal ketika dioperasikan pada jaringan internet, sehingga peserta didik dapat melakukan proses pembelajaran tampa keterbatasan tempat, ruang , dan waktu. Peserta didik dapat melakukan proses pembelajaran berupa percobaan atau eksperimen dimana dan kapan saja. Namun demikian labor virtual ini juga dapat dioperasikan dalam lingkungan intranet atau komputer standalone. Dengan labor virtual ini, gedung maupun alat labor fisik diubah menjadi komputer dan piranti lunak virtual laboratory lab (I Ketut Gede Putra D, 2009). Berdasarkan beberapa penjealasan tersebut, telah jelas bahwa labor virtual laboratory dapat digunakan sebagai alternatif untuk membantu manusia dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan manusia, menyelesaikan masalah, memperkirakan berapa pilihan penyelesaian dan mengimplementasikan penyelesaian. Terutama hubungannya dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dengan tetap mengacu kepada pencapaian tujuan pembelajaran.
Penelitian ini telah menghasilkan Model Blended-Project Based Learning Praktikum Elektronika Daya Di Era Revolusi Industri 4.0.yang dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan keterampilan berpikir dengan menemukan ide-ide yang kreatif. Hasil temuan ini menghasilkan model yang dikembangkan berupa. 1). sintak Model Blended-Project Based Learning Praktikum Elektronika Daya Di Era Revolusi Industri 4.0. 2).
Buku model pembelajaran, buku perangkat pembelajaran.
Blended-Project Based Learning (BPjBL) adalah merupakan model pembelajaran hasil integrasi antara Blended Learning dengan Project Based Learning (PjBL). Pengintegrasian dua model pembelajaran ini diperlukan untuk mengsinergikan antara model Blended Learning dengan Project Based Learning (PjBL) di dalam pembelajaran. Sintaks model pembelajaran Blended-Project Based Learning (BPjBL), yaitu analisis informasi, sintesis pengetahuan, analisis proyek, presentasi proyek dan evaluasi.
Model pembelajaran Blended-project based learning (BPjBL)pada teknik elektro memiliki lima unsur dasar yaitu, sintak yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran, sistem sosial adalah suasana dan norma yang berlaku didalam pembelajaran, prinsip reaksi mengambarkan bagaimana seharusnya dosen memandang, memperlakukan dan merespon mahasiswa, sistem pendukung,segala sarana,alat,bahan atau lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran, dampak instruksional dan pengiring, hasil belajar yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang ditetapkan serta hasil belajar diluar yang ditetapkan.

Gambar 1. Sintak Model Blended-Project Based Learning
Tujuan dari penerapan model Blended-Project Based Learning (BPjBL) untuk membantu mahasiswa didalam meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor dengan melalui penerapan model Blended-Project Based Learning (BPjBL) diharapkan dapat mengoptimalkan pengembangan potensi mahasiswa secara individual. Model Blended-Project Based Learning (BPjBL) diharapkan bisa juga meningkatkan kreatifitas serta inovasi mahasiswa didalam pembelajaran berkelompok, sehingga nantinya proses proyek yang berkualitas pada pembelajaran Praktikum Elektronika Daya.
Model Blended-Project Based Learning Praktikum Elektronika Daya Di Era Revolusi Industri 4.0. yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif dilihat dari hasil pengujian masing-masing kriteria.
Manfaat dari model yang dikembangkan sebagai alternatif model dalam pembelajaran vokasi, baik pada mata kuliah Praktikum Elektronika Daya maupun mata kuliah lainnya. Dengan model yang dikembangkan ini dapat meningkatkan peran aktif mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi bagi peningkatan kualitas pembelajaran, khususny pembelajaran praktikum elektronika daya. Dapat meningkatkan kualitas pengembangan materi pembelajaran bagi tenaga pendidik, khususnya pengajar mata kuliah praktikum elektronika daya. Selain itu dapat meningkatkan peran lembaga pendidikan Indonesia dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.
Implikasi model Blended-Project Based Learning Praktikum Elektronika Daya Di Era Revolusi Industri 4.0. yang valid, praktis dan efektif dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Dampak-dampak penggunaan model tersebut menghasilkan capaian pembelajaran yang baik. Mahasiswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran karena pelaksanaan Model Blended-Project Based Learning Praktikum Elektronika Daya Di Era Revolusi Industri 4.0. ini tersusun secara sistematis.
Artikel ini ditulis oleh Dr.(c) Aswardi, MT. berdasarkan disertasi untuk penyelesaian Program Doktor (S-3) pada Prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Tim Promotor Prof. Ganefri, P.hD. dan Co-Promotor Dr. Sukardi M,T yang telah lulus diseminarkan pada ujian tertutup tanggal 18 Februari 2021 pukul 14:00, dengan Tim Penguji yaitu Dr. Fahmi Rizal, M.Pd., M.T.; Prof. Dr. Ambiyar, M.Pd; Dr. Ridwan, M.Sc.Ed; Dr. Nurhasan Syah, M.Pd dan Prof. Refdinal Nazir. MS.EE. (Penguji Eksternal dari Universitas Andalas). Dari hasil temuan penelitian disertasi ini, berkenaan dengan model yang dikembagkan, Dr.(c) Aswardi, MT telah berhasil mempublikasi artikel di jurnal international bereputasi (Q4) dengan judul The Effectiveness of Blended Project Based Learning Model in Power Electrics Practicum Course di jurnal Turkish Journal of Computer and Mathematics Education. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.