25/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Mendag Lutfi: Waktunya Manfaatkan dan Tingkatkan Relevansi ASEAN

Mendag Lutfi: Waktunya Manfaatkan dan Tingkatkan Relevansi ASEAN

Mendag Muhammad Lutfi memimpin pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN

Mendag Muhammad Lutfi memimpin pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN

Jimbaran,rakyatsumbar.id – Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi memimpin pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) pada AEM Special Meeting di Jimbaran, Bali, Rabu (18/5).

Pertemuan fisik dalam format retreat yang berlangsung selama lebih dari tiga jam tersebut dilakukan dalam suasana dialog yang bebas dan informal.

Para Menteri Ekonomi dari 10 negara ASEAN mengedepankan kesatuan pemahaman dan cara
pandang untuk semua isu.

Mulai dari evaluasi hasil dari KTT Khusus Amerika Serikat (AS)-ASEAN minggu lalu, menganalisis situasi ekonomi dunia, kondisi.

Termasuk  tantangan dan prioritas pembagunan masing-masing negara; memperlancar rantai pasokan antarnegara ASEAN serta memastikan semakin terintegrasinya perekonomian ASEAN terhadap rantai pasok dunia.

Bahas Kerjasama

Pertemuan khusus tersebut juga membahas proposal kerjasama yang diajukan kawasan ekonomi
lainnya.

Contohnya sepertI Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang didorong AS, Strategi on IPEF yang di dorong Uni Eropa, dan ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF).

Ini merupakan komitmen bersama ASEAN dalam memulihkan perekonomian kawasan. Demikian juga
evaluasi atas relevansi dan efektivitas dari berbagai aspek yang selama ini menjadi keunikan,
keistimewaan, dan kekuatan ASEAN.

Seperti yang selama ini dikenal dengan the ASEAN Way yang terdiri dari kesatuan ASEAN (unity),
sentralitas ASEAN (centrality) dan komunitas (community) ASEAN.

Selain itu pembahasan juga mencakup penilaian bersama atas the ASEAN Charter, serta perlunya untuk lebih memberdayakan Sekretariat ASEAN.

“Suasana pertemuan yang bebas dan informal menciptakan kebersamaan dan kepercayaan antarnegara anggota ASEAN.”

“Kami mengapresiasi Mendag Lutfi yang telah membuatnya sedemikian rupa,” kata Deputy Secretary-General of ASEAN for ASEAN Economic Community Satvinder Singh.

Mendag Lutfi juga menyampaikan optimismenya bahwa perekonomian ASEAN akan kembali ke
kondisi sebelum pandemi.

“Kami optimistis bahwa perekonomian ASEAN akan kembali ke kondisi sebelum pandemi, dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB). Kemungkinan  mencapai 4,9 persen pada 2022 dan 5,2 persen pada 2023.”

“Meski demikian, ASEAN harus siap dan waspada terhadap berbagai dinamika global yang dapat berkembang di masa depan. Implementasi dari ACRF perlu dipercepat,” tegas Mendag Lutfi.

Pentingnya Mempercepat Persetujuan RCEP

Selain itu, Mendag menyampaikan pentingnya mempercepat implementasi secara penuh dan efektif
dari persetujuan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Sebagai kontributor
pemulihan ekonomi dari pandemi.

Pertemuan ini juga memberi arahan terkait isu-isu perubahan iklim dan menjadi wujud upaya
komitmen Paris Agreement Under the United Nations Framework Convention on Climate Change.

“Indonesia menekankan komitmennya untuk segera mengimplementasikan RCEP dan menyambut
baik soliditas ASEAN. Dalam menghadapi berbagai isu regional dan global yang berkembang saat ini.”

“Salah satunya, kebijakan terkait lingkungan yang dikeluarkan secara unilateral yang berpotensi
menjadi hambatan perdagangan.”

“Sehingga ASEAN perlu mencari langkah kolektif agar agenda terkait
lingkungan dan ekonomi dapat berjalan secara berkesinambungan,” tegas Mendag.

Menanggapi keinginan Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk meningkatkan kerja sama dengan
kawasan Indo–Pasifik, para Menteri Ekonomi ASEAN menyampaikan pentingnya sentralitas ASEAN
dalam membangun arsitektur kawasan yang lebih luas.

Mendag Lutfi menegaskan kembali apa yang sudah diserukan Presiden Jokowi dalam KTT AS-ASEAN
minggu lalu. Mengenai pentingnya menjadikan dokumen ASEAN Outlook on Indo–Pacific (AOIP)
sebagai acuan kerja sama ASEAN ke depan.

“AOIP adalah sikap resmi ASEAN untuk membuka seluas-luasnya peluang kerjasama perekonomian
dengan kawasan manapun selama dengan terbuka dan inklusif.”

“Sudah menjadi karakter utama ASEAN yang selalu mendorong kolaborasi yang bermanfaat ketimbang persaingan yang sehat.

“Apalagi rivalitas yang ujungnya hanya mempertajam perbedaan dan membuka potensi konflik,” pungkas Mendag Lutfi. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.