09/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Hendri Septa : Pupuk Tidak Langka, Tapi Terlambat Bongkar

Hendri Septa : Pupuk Tidak Langka, Tapi Terlambat Bongkar

Pupuk Bersubsidi

Walikota Padang Hendri Septa ketika berdialog dengan perwakilan distributor, pengecer pupuk sekaligus perwakilan dari kelompok tani di Kota Padang

Padang, rakyatsumbar.id—Walikota Padang Hendri Septa menegaskan, kelangkaan pupuk bersubsidi, bukan disebabkan menghilangnya pupuk di pasaran, tetapi terlambatnya proses bongkar muat di pelabuhan.

“Alhamdulillah, ternyata pupuknya tidak langka. Cuma  terlambat bongkar muat kapal yang membawa pupuk di pelabuhan,” sebut Hendri Septa didampingi Kepala Dinas Pertanian Syahrial.

Baca Juga : Keempat Kalinya, Pasar Bawah Kembali Terbakar

Hal itu mengemuka saat Walikota Padang Hendri Septa mengundang perwakilan distributor, pengecer pupuk sekaligus perwakilan dari kelompok tani di Kota Padang, Senin (14/2/2022).

Dalam pertemuan itu, Hendri Septa ingin mencarikan solusi terkait masalah kelangkaan pupuk sesuai informasi yang diterimanya beberapa waktu lalu.

Seharusnya, sebut Hendri, kapal pengangkut pupuk tiba awal Januari, tapi akhir Januari kapal baru bisa sandar di Pelabuhan Teluk Bayur.

“Penyaluran pupuk subsidi ini memang seharusnya tidak boleh terlambat, sebab petani masa tanamnya sudah jelas kapannya dan di masa awal tanam pupuk pun harus tersedia,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat menambahkan,  untuk kebutuhan pupuk subsidi di Kota Padang yaitu mencapai 3.600 ton per tahun. Sedangkan yang baru bisa dipenuhi hanya 1.675 ton terdiri dari dua masa tanam.

“Kebutuhan pupuk di Kota Padang seluas 5.216 hektare, dengan dua kali masa tanam dalam setahun. Menggunakan pupuk sebanyak 2.500 ton lebih. Untuk petani di Kota Padang lebih kurang  11.314 orang,” jelasnya.

Agar tidak ketergantungan menggunakan pupuk kimia, Syahrial pun juga menganjurkan petani juga beralih memakai pupuk organik.

Salah satunya, dengan memakai pupuk darah sapi cair salah satunya hasil karya ilmiyah siswa SMK-SMAK Padang yang sudah dipatenkan.

“Pupuk tersebut hasilnya sangat memuaskan dan telah disosialisasikan kepada para petani khususnya di wilayah Kecamatan Pauh. Apalagi bahan untuk membuat pupuk organik cair  ini, mudah didapatkan,” cetusnya. (edg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.