15/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Cetak Laba Terbaik, BNI Diapresiasi Menteri Erick

Cetak Laba Terbaik, BNI Diapresiasi Menteri Erick

Kantor Pusat BNI.

Padang, rakyatsumbar.id – Kinerja percetakan laba PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) langsung mendapat apresiasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Menurut Erick, emiten berkode BBNI ini semakin siap untuk Lompat Lebih Tinggi dengan percetakan laba terbaik sepanjang sejarah.

“BNI sekarang akan mencapai keuntungan terbaik sepanjang sejarah BNI,” kata Erick.

Erick pun mengapresiasi seluruh jajaran manajemen dan Hi-Movers khususnya Komisaris Utama BNI, Agus Martowardojo.

Kualifikasi kompetensi yang adil dan pada ahlinya selalu dinaikkan untuk meningkatkan profesionalisme di BUMN.

“Komisaris BNI ini kan jelas, ada perwakilan kementerian lain. Ada perwakilan masyarakat, ada perwakilan profesi, dan perwakilan ahli.”

“Contohnya, ada Pak Agus Martowardojo bekas menteri keuangan RI, bekas gubernur BI.

Alhamdulillah, mau jadi Komisaris Utama BNI yang hari ini bisa mendampingi manajemen untuk bekerja lebih maksimal,” ujarnya.

Selain itu, perusahaan plat merah yang efektif tentunya akan makin di dorong. Seperti kesetaraan gender yang di wujudkan oleh BUMN di jajaran kepemimpinannya.

Porsi dan perampingan yang makin tepat sasaran juga mewujudkan BUMN yang kian sehat, efisien dan berkelanjutan.

“Jadi konteksnya yang penting adalah kita buat keseimbangan. Contoh, ini bagaimana direksi bumn saat ini sudah 25% wanita, dulu tidak.”

“Lalu, kepemimpinan BUMN di bawah 42 tahun 10% targetnya,” tegas Erick.

Pemilihan Ekonomi Sangat Baik

Sebelumnya, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan, BNI mencatat pemulihan ekonomi terjadi dengan sangat baik pada pertengahan tahun ini.

Geliat usaha serta konsumsi masyarakat semakin kuat sehingga mendorong kinerja BNI sebagai fungsi intermediator.

Sebagai first mover green banking, BNI telah membuktikan bahwa implementasi green financing di Indonesia mampu berkorelasi positif dengan profitabilitas.

Transformasi digital yang mendorong transaction banking terus mendorong implementasi green banking BNI semakin komprehensif.

“Kami sangat bersyukur dengan pencapaian kinerja sampai dengan pertengahan tahun ini.”

“Kinerja fungsi intermediasi semakin kuat seiring dengan tren pemulihan ekonomi. Implementasi green banking dapat tetap jalan. Bahkan menjadi potensi positif bagi kinerja profitabilitas,” katanya.

Royke memaparkan, pertumbuhan kinerja organik berbasis layanan digital di BNI telah menghasilkan pendapatan operasional. Sebelum pencadangan (PPOP) yang kuat dan tertinggi dalam sejarah kinerja BNI.

Hal ini dihasilkan dari ekspansi kredit yang sehat dan didukung oleh DPK berbiaya murah atau CASA.

Net interest margin yang stabil di kisaran 4,7%, dan di topang dari tingginya pencapaian non-interest income.

Pada semester I tahun 2022 ini dapat mencapai Rp 7,6 triliun atau naik 11,0% YoY.

Laba bersih pun tercapai karena fungsi intermediasi yang terus menguat.

Kredit pada semester pertama tahun ini tercatat Rp 620,42 triliun, naik semakin positif dengan pertumbuhan 8,9% YoY.

Sementara itu, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengutarakan, BNI mampu mendorong kinerja fungsi intermediasi semakin kuat. Terutama kuartal kedua 2022.

Kredit di segmen korporasi masih menjadi motor akselerasi kredit BNI.

Selama kuartal kedua 2022 ini, BNI menyalurkan pencairan kredit Rp 74,3 triliun.

Lebih tinggi ketimbang di kuartal kedua 2021 yang mencapai Rp 59,3 triliun.

Pencairan kredit di kuartal kedua 2022 ini utamanya disalurkan kepada top tier debitur korporasi.

Akselerasi Tumbuh

Akselerasi penyaluran kredit ini menjadikan pembiayaan ke segmen Korporasi Swasta yang tumbuh 14,7% YoY menjadi Rp 205,3 triliun.

Sementara segmen large commercial yang tumbuh 31,2% YoY menjadi Rp 48,5 triliun.

Pada segmen small juga tumbuh 10,2% yoy dengan nilai kredit Rp 100,2 triliun.

Secara keseluruhan kredit di sektor Business Banking ini tumbuh 7,7% YoY menjadi Rp 512,3 triliun.

“Sektor ekonomi yang dibidik di segmen business banking adalah sektor manufaktur, perdagangan, pertanian, transportasi dan pergudangan, serta telekomunikasi.”

“BNI juga masuk pada sektor ekonomi hijau seperti energi baru dan terbarukan,” katanya.

BNI berharap tren kinerja ekonomi pada semester kedua tahun 2022 akan kembali membuat fungsi intermediasi dan kinerja BNI semakin kuat.

Dengan semakin kuatnya potensi pertumbuhan debitur green banking, BNI tetap optimistis pertumbuhan kredit sampai akhir tahun antara 7% hingga 10% pada tahun ini.

“Dengan tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut, dan transformasi yang kami lakukan sudah mulai menunjukkan hasil.”

“Maka kami pun berharap laba tahun ini mampu menembus rekor laba tertinggi sepanjang sejarah BNI,” sebutnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.