Korban Erupsi Semeru Bertambah Menjadi 43 Orang
6.022 Orang mengungsi di 121 Lokasi
Padang, Rakyatsumbar.id-Hari ke lima paska erupsi Gunung Semeru, Kamis (9/12), tim gabungan terus melakukan upaya pencarian dan pertolongan lanjutan di beberapa lokasi. Korban meninggal yang ditemukan bertambah sebanyak empat orang, totalnya telah 43 orang. Sementara itu, warga luka-luka ada 104 orang, sebanyak 32 orang mengalami luka berat dan 82 lainnya luka sedang. Lokasi pengungsian juga mengalami peningkatan menjadi 121 titik.
Pencarian lanjutan tersebut dilakukan di Curah Kobokan, Kajar Kuning, Tambang Satuhan/Kebondeli Utara, Kampung Renteng dan Kebondeli Selatan. Selain itu, tim lainnya juga terus melakukan pembersihan dan asesmen lanjutan yang difokuskan di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, giat pencarian dan pertolongan serta pembersihan yang dilakukan sejak pukul 05.30 itu sempat dihentikan sementara setelah terpantau awan hitam pekat dan mendung di sekitar Curah Kobokan. Berdasarkan laporan visual, pada pukul 06.22, Gunung Semeru tampak jelas dan teramati asap putih tebal yang meluncur ke arah Barat – Barat Daya hingga 1.000 meter.
“Rangkuman laporan dari tim pencarian dan pertolongan di lapangan per pukul 12.00, jumlah korban meninggal dari erupsi Gunung Semeru bertambah empat orang sehingga totalnya menjadi 43 orang. Sementara itu, warga luka-luka ada 104 orang, yang mana sebanyak 32 orang mengalami luka berat dan 82 lainnya luka sedang,” jelasnya dalam relis resmi BNPB, kemarin.
D samping itu, lokasi pengungsian juga mengalami peningkatan menjadi 121 yang terbagi di beberapa titik meliputi; Kecamatan Pronojiwo ada 10 lokasi/525 jiwa, Kecamatan Candipuro 10 lokasi/2.331 jiwa, Kecamatan Pasirian 4 lokasi/1.307 jiwa, Kecamatan Lumajang 11 lokasi/335 jiwa, Kecamatan Tempeh 13 lokasi/640 jiwa, Kecamatan Sukodono 9 lokasi/204 jiwa, Kecamatan Senduro 4 lokasi/66 jiwa, Kecamatan Sumbersuko 7 lokasi/302 jiwa.
Adapun Kecamatan Padang 3 lokasi/62 jiwa, Kecamatan Tekung 3 lokasi/67 jiwa, Kecamatan Yosowilangun 7 lokasi/89 jiwa, Kecamatan Kunir 7 lokasi/127 jiwa, Kecamatan Jatiroto 3 lokasi/59 jiwa, Kecamatan Rowokangkung 4 lokasi/37 jiwa, Kecamatan Randuagung 6 lokasi/24 jiwa, Kecamatan Ranuyoso 1 lokasi/26 jiwa, Kecamatan Klakah 5 lokasi/45 jiwa, Kecamatan Gucialit 3 lokasi/11 jiwa, Kecamatan Pasrujambe 2 lokasi/212 jiwa, Kecamatan Tempursari 2 lokasi/23 jiwa dan Kecamatan Kedungjajang 7 lokasi/50 jiwa.
“Sementara itu, kerusakan dan kerugian yang dihimpun meliputi 31 fasilitas umum terdampak, hewan ternak sapi 764 ekor, kambing/domba 648 ekor dan unggas 1.578 ekor,” terangnya.
Ia menambahkan, untuk menunjang warga yang mengungsi, sejumlah pelayanan dasar menjadi perhatian petugas di lapangan untuk dioptimalkan.
“Misalnya operasional dapur umum untuk menambah kapasitas masakan, kebutuhan toilet portabel dan ruang yang lebih nyaman untuk warga penyintas,” jelasnya.
Sumbar Segera Kirimkan Randang ke Lumajang.
Sumbar Segera Kirim Randang
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi turut prihatin dan berduka cita atas peristiwa bencana erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12) lalu tersebut. Ia mengajak seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumbar untuk turut membantu korban terdampak bencana dengan mengumpulkan 1 ton randang siap saji.
Himbauan tersebut disampaikan Gubernur, Kamis (9/12). Menurutnya ajakan tidak hanya untuk OPD saja tapi juga kepada seluruh masyarakat Sumbar secara keseluruhan. Bantuan tersebut nantinya akan disalurkan oleh Badan Penanggunalangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Sabtu (11/12).
“Terkait dengan musibah erupsi Semeru di Lumajang, gubernur mengajak seluruh OPD dan juga bagi masyarakat Sumbar agar ikut membantu korban dengan mengumpulkan randang. Pengumpulan bantuan randang dengan target minimal 1 ton, selambat-lambatnya dikumpulkan ke BPBD Sumbar Jumat 10 Desember 21 pukul 17.00 WIB,” ujar Kadis Kominfotik Sumbar, Jasman Rizal, di Padang.
“Bantuan direncanakan akan dikirimkan ke Lumajang pada hari Sabtu 11 Desember 2021 dan langsung dibagikan kepada masyarakat di lokasi pengungsian,” tambah Jasman.
Selain pengumpulan randang, menurut Jasman, bantuan lain juga dilakukan, diantaranya lewat penggalangan sumbangan melalui Sumbar Peduli Sesama dengan sasaran untuk masyarakat yang terdampak juga disalurkan melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Termasuk juga bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumbar. (muharman)