SPPG Belum Layak Beroperasi, Pemkab Agam Hentikan Operasional Dapur MBG

Agam, rakyatsumbar.id–Sarana Penyedia Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Peduli Karakter Anak ( YPKA) yang beralamat di Nagari Kampuang Tangah, Kecamatan Lubuk Basung, ternyata masih belum layak beroperasi.

Hal itu dikarenakan masih ada persyaratan yang belum lengkap. Salah satunya adalah Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). Padahal SLHS merupakan bukti pemenuhan standar mutu serta persyaratan keamanan pangan olahan maupun siap saji yang dikeluarkan Kemenkes.

Terkait hal tersebut, Bupati Agam Benni Warlis mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara operasional Sarana Penyedia Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Peduli Karakter Anak ( YPKA) atau dapur MBG yang beralamat di Nagari Kampuang Tangah, setelah temuan kasus dugaan keracunan yang menimpa puluhan siswa PAUD / TK dan SD di Lubukbasung.

Keputusan ini diambil demi menjaga keselamatan masyarakat sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

“Karena SLHS belum ada, maka sementara operasional nya kita hentikan. setelah SLHS ada, baru kita lanjutkan,” ujarnya di Lubuk Basung, Rabu (01/10/2025) malam.

Bupati menambahkan, pemerintah Kabupaten Agam saat ini juga sedang melakukan pelacakan terhadap sumber masalah.

“Sembari kita mentracking persoalan, mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, sejumlah pelajar yang diduga menjadi korban keracunan masih menjalani perawatan di RSUD Lubuk Basung, RSIA Rizki Bunda , Puskesmas Manggopoh, Puskesmas Lubuk Basung dan Pustu Ujung Padang Nagari Kampuang Tangah.

Sampai pukul 23.00 , total korban berjumlah 86 orang yang terdiri dari 6 orang Guru, 57 Siswa, 2 orang Wali Murid dan 21 orang lagi sedang proses verifikasi data.

Pemerintah Kabupaten Agam pun telah menetapkan Kejadian Luar Biasa ( KLB) atas kasus ini.

Pemerintah Kabupaten Agam bersama instansi terkait terus memantau perkembangan kasus tersebut. (rom)