SMK DEK Utamakan Mutu dan Kualitas
Padang, Rakyat Sumbar — Sekolah swasta tidak serta merta menjadi pilihan kedua bagi peserta didik dalam melanjutkan pendidikan. SMK DEK telah membuktikannya. Hal ini diungkapkan Kepala SMK DEK, Trien Rusfa Safitri, Senin (13/07/2020).
“Saat ini sudah 23 orang yang mendaftar ke SMK. Masing-masingnya 20 jurusan Akuntansi dan 3 jurusan Pemasaran. Mereka mendaftar sejak Februari hingga awal Juli 2020 atau sebelum PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di sekolah negeri berlangsung,” kata Trien.
Katanya, kisruh PPDB sekolah negeri tidak berpengaruh signifikan terhadap peminat SMK DEK. Ia mengungkapkan, sistem zonasi dan umur yang diterapkan pada PPDB menciptakan pemerataan mutu pendidikan. Namun, tidak dipungkiri juga butuh sosialiasi dan kajian yang matang agar peserta didik tidak menjadi korban.
“Sistem PPDB saat ini memungkinkan adanya pemerataan pendidikan. Namun, memang banyak hal yang menjadi evaluasi agar masa depan peserta didik tidak menjadi korban. Akan tetapi, peserta didik dan orang tua juga diharapkan memiliki informasi bahwa sekolah swasta tidak kalah kualitas dan mutunya dibanding sekolah negeri. Jangan berpikiran jika swasta sebagai sekolah pelarian,” jelas Trien.
Tahun ini, sekolah yang beralamat di jalan A.R Hakim no 63 hanya membuka 2 kelas untuk Akuntansi dan 1 kelas untuk Pemasaran. Masing-masing jurusan memiliki daya tampung 25 peserta didik.
“Setiap tahunnya, kita membuka kelas dengan kuota terbatas. Hal ini untuk menjaga mutu dan kualitas pendidikan,” ulasnya.
SMK DEK memiliki 2 jurusan, Akuntansi dan Pemasaran. Keduanya memiliki kualitas dan prestasi di tingkat nasional. Sistem pembelajaran di SMK DEK memadukan antara pendidikan digital dan konvensional.
Jurusan Akuntansi berdiri tahun 2006 dan sudah menghasilkan 392 lulusan hingga saat ini. Sedangkan jurusan Pemasaran baru berdiri di tahun 2018. Meski demikian, jurusan pemasaran sudah meraih juara 2 lomba Hi-Lo Marketing tingkat Nasional di bawah Jawa Timur.
“Jurusan Akuntansi selalu meraih juara dalam perlombaan Akuntansi tahunan tingkat SMK. Sementara jurusan Pemasaran yang masih belum punya lulusan, telah berhasil mewakili Sumbar, Kepulauan Riau, Riau dan Jambi dalam lomba Hi-Lo Marketing tingkat Nasional. Artinya, SMK DEK benar-benar serius dalam menjaga mutu dan kualitas,” ungkapnya.
Dengan perpaduan sistem digital dan konvensional, tidak serta merta membuat biaya pendidikan di SMK DEK menjadi mahal. Selain itu, SMK DEK juga bukan sekolah untuk kalangan tertentu. SMK DEK merupakan sekolah umum dengan keberagaman peserta didiknya.
“SMK DEK adalah sekolah umum. Di sini kita beragam, tidak ada mayoritas dan minoritas. Dan biaya sekolah di sini juga tidak mahal. Selain itu, ada peluang untuk sekolah sambil kerja,” tutupnya. (edo)
