Siswa SMAN 1 2×11 Enam Lingkung Berani Menulis, Produktif Berkarya
Siswa SMAN 1 2×11 Enam Lingkung berani menulis, produktif berkarya.
Padangpariaman, rakyatsumbar.id –
Sebuah terobosan di SMAN 1 2×11 Enam Lingkung, atau dulunya populer dengan sebutan SMAN 1 Sicincin, Padangpariaman.
“Kami juga mendambakan, anak-anak kami mampu menguasai bacaan dengan baik, serta memiliki kepiawaian dalam menulis,” kata Plt Kepala SMAN 1 2×11 Enam Lingkung Drs Endrizal M.Pd.E.
Impian tersebut, tidak berlebihan. Aktivitas membaca dan menulis, merupakan satu kesatuan aktivitas yang tidak bisa dipisahkan.
Sangat perlu untuk hari ni dan dan masa depan.
Ia juga melihat, kepiawaian dari menulis tersebut bisa menjadi sebuah kemampuan khusus bagi seseorang.
Apalagi bagi pelajar sekarang, masa depannya menuntut kemampuan menulis.
Hampir semua aktivitas tidak bisa dielakkan dari keterampilan menulis.
Di hadapan siswanya, Wakil Kepala SMAN 1 2×11 Enam Lingkung Buyung Syafruddin memberikan motivasi, banyak orang yang menjalani kehidupan dan hari-harinya dari menulis.
Aktivitas menulis bisa di mana saja dan kapan saja.
Ia kemudian memberikan sejumlah contoh. Ada banyak orang professional, lalu juga piawai menulis, maka ia mampu memiliki tulisan spesifik di bidang tersebut.
“Ketika kita memiliki kemampuan menulis, maka justru akan memberikan dorongan hebat untuk profesi lain yang digeluti,” katanya.
Kemampuan menulis, tak hanya menjadi milik atau kewajiban orang-orang bahasa dan ilmu sosial, tetapi semua disiplin ilmu.
Salah seorang guru di sekolah tersebut, Susidawati, guru bidang studi Fisika, ternyata memiliki kemampuan menulis.
Tak hanya terkait dengan bidang studinya, tetapi juga sudah memiliki buku karya sastra.
Hadirkan Narasumber Kompeten
Pelatihan memahami pentingnya membaca dan piawai menulis, menghadirkan narasumber Firdaus Abie, seorang jurnalis senior dan pegiat literasi.
Ia memberikan dorongan agar semua orang harus berani menulis.
“Mulai saja dari langkah awal. Beranikan diri. Jika tidak, maka tidak memiliki karya apa pun,” katanya.
Ia menyebutkan, sedari dini sebaiknya tanamkan tekad, berani menulis, sehingga baru bisa produktif berkarya.
Pendiri dan Pembina Bengkel Literasi Rakyat Sumbar tersebut memberikan panduan praktis menulis Cerpen kepada seluruh pelajar.
Saking asyiknya kelas tersebut, tanpa disadari, akhirnya kegiatan tersebut berakhir setelah lewat satu jam dari yang jadwal yang ditetapkan. (*)
