20/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Ketua KONI Padang: Panpel Kejuaraan Renang Antar Klub tak Taat Prosedur

Ketua KONI Padang: Panpel Kejuaraan Renang Antar Klub tak Taat Prosedur

kejuaraan renang

Kejuaraan renang Kelompok Umur (KU) antar klub se-Sumatera yang digelar Klub Renang Lumba-lumba.

Padang, rakyatsumbar.id – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Padang Yusra Syarif angkat bicara.

Hal ini terkait kejuaraan renang Kelompok Umur (KU) antar klub se-Sumatera yang digelar Klub Renang Lumba-lumba yang digelar di Kolam Renang Teratai Padang, baru-baru ini.

Menurut Yusra, dirinya bukannya tidak mendukung kegiatan itu. Ia secara pribadi justru sangat mendukung kejuaraan tersebut.

“Tidak hanya renang, seluruh cabang olahraga akan saya dukung demi peningkatan prestasi atlet di Kota Padang,” ujar Yusra, Selasa (11/2/2022).

Ia menyadari, dengan adanya kejuaraan, tentunya menjadi ajang bagi atlet untuk berkompetisi dan menunjukkan kemampuan.

“Secara pribadi saya sangat mendukung kejuaraan itu. Tapi secara organisasi, tidak, karena ada prosedur dan ketentuan yang harus diikuti. Selain itu juga ada etika dalam berorganisasi,” kata Yusra.

Harus Koordinasi

Menurutnya, untuk menggelar kejuaraan itu, tentunya pihak penyelenggara harus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kota Padang sebagai induk organisasi renang.

“Namun kenyataannya tidak ada koordinasi itu. PRSI Padang pun tidak merekomendasi kegiatan itu. Makanya secara organisasi pun KONI tidak bisa mendukungnya,” kata Yusra didampingi Wakil Ketua Erizal Syaf.

Kasihan Atlet

Dengan kondisi itu, tentunya nanti yang kasihan atlet. Jika mereka mendapat prestasi di ajang itu, mereka tidak dilirik PRSI untuk ajang lain.

“Sebab kalau ada kejuaraan tentunya yang merekomendasikan atlet adalah induk organisasinya, dalam hal ini PRSI,” lanjutnya.

“Kasihan atlet, dapat prestasi namun tidak diakui PRSI kota Padang,” tambahnya.

Sementara Erizal Syaf menilai, sebenarnya persoalan ada di komunikasi dan koordinasi.

“Dalam berorganisasi, ada aturan yang harus diikuti. Ada ‘bajanjang naiak, batanggo turun’. Jangan memutar balik dan mengadu domba. Harus ada etika dalam organisasi itu,” ungkapnya. (Arief Kamil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.