14/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Kasus Gagal Ginjal Akut Merebak, Suwirpen Suib: Jangan Ambil Risiko

Kasus Gagal Ginjal Akut Merebak, Suwirpen Suib: Jangan Ambil Risiko

Wakil Ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib.

Padang, rakyatsumbar.id – Wakil Ketua DPRD Sumbar, Suwirpen Suib mengimbau masyarakat agar tidak mengambil risiko mengonsumsi obat-obatan jenis sirup untuk anak-anak dalam sementara waktu.

Imbauan ini lantaran merebaknya anak-anak di Sumbar diduga mengalami gagal ginjal akut, bahkan ada yang meninggal.

“Demi mengantisipasi meningkatnya kematian dari kasus gagal ginjal akut, disarankan jangan mengkonsumsi obat-obatan jenis sirup terlebih dahulu.

“Hingga adanya keterangan resmi dari lembaga terkait seperti BPOM atau yang lainya,” kata Suwirpen, Kamis (20/10/2022).

Ia menyampaikan,  DPRD Sumbar siap bekerjasama sesuai kewenangan untuk menyelesaikan persoalan gagal ginjal akut yang menjadi keresahan masyarakat.

Unsur kesehatan mesti melakukan edukasi terkait fenomena ini, sehingga masyarakat lebih paham apa yang harus dilakukan jika ada tanda tanda bahaya.

“Tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) juga sementara waktu tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk  sirup.”

“Fenomena gagal ginjal akut mesti mendapatkan perhatian dari semua pihak. Sehingga bisa memgambil langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi hal yang lebih buruk,” ungkapnya.

Ia menyebutkan,  DPRD Sumbar melalui komisi terkait akan menjadwalkan rapat bersama Dinas Kesehatan Sumbar.

Hal ini untuk mencari solusi mengambil langkah-langkah ke depan.

Sehingga pihak terkait bisa bekerja optimal untuk mengentaskan persoalan ini.

Harus Tetap Tenang

Sementara itu, Anggota Komisi V DPRD Sumbar, Afrizal meminta orang tua tidak panik.

Tetap tenang, tetapi selalu waspada terutama ketika anaknya mengalami gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut.

“Kita akan kawal fenomena ini, jangan ada lagi jatuh korban di Sumatera Barat,” katanya.

Sementara itu, Kedinkes Sumbar dr. Lila Yanwar mengatakan, sebanyak 12 anak di antaranya meninggal dunia. Dari 22 kasus tersebut yaitu 20 di RSUP M Djamil dan dua lagi di luar RSUP M Djamil yaitu Mentawai dan RSUD Rasidin.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat empat anak yang masih dalam perawatan.

Sementara untuk selebihnya anak yang terjangkit sudah sembuh, namun masih dalam pengawasan.

“Sisanya ada yang sembuh dengan gangguan ginjalnya dan ada gejala sisa. Selain itu masih ada yang dirawat,” ujar Lila. (byr)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.