29/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » FMIPA UNP Latih ODHA Buat Handsanitizer

FMIPA UNP Latih ODHA Buat Handsanitizer

PELATIHAN membuat sanitizer yang digelar FMIPA UNP.

Padang, Rakyat Sumbar–Pasien Covid-19 meninggal disebabkan oleh penyakit penyerta, seperti jantung, diabetes, hipertensi dan  beberapa penyakit lainnya. Tetapi sangat penting bagi  Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) menjalankan protokol kesehatan Covid-19 walau mereka rutin menjalani ART (Antiretroviral Treatment). Bagaimanapun, ODHA memiliki risiko lebih besar terinfeksi virus corona lebih tinggi.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Persatuan Perawat Nasional (PPNI) kota Padang Ns.Alfitri.,M.Kep.,Sp.MB saat menjadi narasumber dari program  pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh FMIPA UNP yang bekerjasama dengan Komunitas ODHA Padang yang terhimpun di dalam LSM Yayasan Taratak Hati Jiwa sebagai peserta kegiatan, Sabtu (26/09/2020).

Menurutnya, HIV/AIDS di Indonesia bagaikan fenomena gunung es, jumlah kasus yang ditemukan belum mencerminkan masalah yang sesungguhnya yang jauh lebih besar di dalam masyarakat. Oleh karena itu, protokol Kesehatan yang ketat harus dijalani oleh ODHA, agar tidak terpapar dari Covid-19.

“Walau saat ini tidak ada kasus Covid-19 yang dilaporkan terjadi di antara sesama pengidap HIV, tetapi tetap ada peluang penularan pada pengidap HIV ketika virus sudah menyebar di masyarakat. Oleh karena itu, tidak hanya ODHA, masyarakat pun harus melaksanakan protokol 3 M dengan cara mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” katanya.

Tim Dosen dan laboran FMIPA UNP dalam pengabdian masyarakat ini diketua oleh Dr. Vauzia., M.Si yang beranggotakan dr. Elsa Yuniarti, M.Biomed, AIFO-K  dan Rahmadhani Fitri, M.Pd. Salah seorang tim dosen  FMIPA UNP dr. Elsa Yuniarti, M.Biomed, AIFO-K menjelaskan, kasus positif COVID-19 yang semakin bertambah setiap harinya terutama di kota Padang yang jumlah tertinggi di bandingkan kabupaten kota di Provinsi Sumatera Barat lainnya.

“Dari data yang di peroleh, kematian akibat COVID-19 rentan terjadi pada orang yang imunitas atau daya tahan tubuhnya menurun, termasuk ODHA,” ucapnya.

Katanya, dari profil kesehatan provinsi Sumatera Barat tahun 2018, Kota Padang masih sebagai daerah tertinggi kasus HIV/AIDS dari 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat.

“Data Dinkes Sumbar menjelaskan bahwa Kota Padang di tahun 2018 mempunyai data HIV tertinggi di banding daerah-daerah lain di Sumbar dengan persentase 194,8 persen. Seorang ODHA rentan terpapar virus lain sehingga beresiko terkena infeksi pernafasan akut syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), yang menyebabkan COVID19,” jelasnya.

Lebih lanjut, dr. Elsa Yuniarti mengharapkan pelatihan ini diharapkan berkontribusi besar dalam pencegahan dan menurunkan angka kematian akibat COVID-19 terutama pada kelompok rentan  HIV/AIDS positif / ODHA di kota Padang.

“Dengan kegiatan ini sangatlah diharapkan setiap ODHA dapat membuat hand sanitezer sesuai standar dan memakai masker dengan benar sesuai anjuran protokol Kesehatan agar dapat di gunakan pada saat beraktivitas di luar rumah,”tutupnya.

Dr. Vauzia.,M.Si selaku ketua pelaksana menjelaskan dengan adanya  program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen biologi FMIPA UNP di LSM Yayasan Taratak Hati Jiwa bertujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 itu sendiri di lingkungan ODHA.

“Kita melaksanakan pelatihan pembuatan hand sanitizer yang sesuai takaran WHO kepada 25 orang ODHA sebagai salah satu upaya dalam pencegahan COVID-19 di kota Padang. Pelatihan ini langsung dilatih oleh ahli yang berkompeten dibidangnya,” tuturnya. (edg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.