DPRD Bukittinggi Gelar Rapat Paripurna Peringatan Hari Jadi Kota Bukittinggi ke-239
Bukittinggi, rakyatsumbar.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bukittinggi melaksanakan Rapat Paripurna memperingati Hari Jadi Kota Bukittinggi ke-239 di Balai Sidang Hatta Bukittinggi, Jumat (22/12/2023).
Ketua DPRD Kota Bukittinggi Beny Yusrial saat pembukaan Rapat Paripurna mengatakan, penghargaan dan penghormatan yang tulus kepada pejuang, para pemimpin dan para pendahulu yang telah mengabdi dan berjuang membangun Kota Bukittinggi ini.
Pilihan para niniak mamak untuk membentuk suatu komunitas pada sebuah dataran tinggi di sebuah tanah di Luhak Agam, kemudian mendirikan Nagari Kurai. Ini merupakan awal dari keberadaan sebuah kota yang kini dikenal dengan nama Bukitinggi.
“Pilihan itu merupakan suatu yang tepat. Tidak heran, bila kolonial Belanda dan Jepang menjadikan kota ini sebagai salah satu pusat utama dalam pengelolaan pemerintahan dan militernya. Kota ini pernah dijadikan ibukota kedua RI setelah Yogyakarta, Ibukota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia, Ibukota Provinsi Sumatera, Sumatera Tengah dan pernah menyandang status ibukota Sumatera Barat sebelum dipindahkan ke Padang dan terakhir pernah menjadi ibukota Kabupaten Agam sebelum pindah ke Lubukbasung,” terang Beny.
Saat ini, Kota Bukittinggi kembali memperingati hari jadi ke-239. Momentum ini dimaknai dengan melakukan koreksi,introspeksi dan evaluasi. Kondisi yang terlihat di Kota Bukittinggi sekarang, merupakan upaya maksimal yang telah dilakukan Pemerintah Kota Bukittinggi.
“Pembangunan tidak akan bisa dilaksanakan tanpa adanya sebuah pemerintahan yang kuat. Terutama antara pemerintah dan DPRD serta dukungan seluruh lapisan masyarakat kota,” sebutnya.
“DPRD mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Pemko Bukittinggi, atas keberhasilan, prestasi dan penghargaan yang telah diraih di segala bidang. Penghargaan itu merupakan milik masyarakat Bukittinggi khususnya semua pihak dan stakeholder terkait yang telah memainkan peran dan fungsinya masing -masing sesuai porsi dan kompetensinya,” ucap Beny.
Beny juga mengingatkan kita tidak boleh terlena atas prestasi yang diraih. Masih membentang tantangan untuk menata pembangunan khususnya meningkatkan pasar dan perdagangan.
Selanjutnya, politisi muda Partai Gerindra tersebut berharap adanya inovasi baru yang perlu dikembangkan pada tahun-tahun berikutnya, sehingga apa yang diharapkan bersama dalam mewujudkan masyarakat Bukittinggi yang lebih sejahtera, damai dan agamis dapat tercapai.
Wakil Ketua DPRD Bukittinggi Rusdy Nurman saat membacakan kronologis penetapan Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi menyampaikan dari hasil rumusan dan seminar yang telah digali secara historis dan ilmiah, penetapan HJK Bukittinggi diusulkan pada 22 Desember 1784.
Penetapan HJK pada 22 Desember 1784 tertuang dalam surat keputusan DPRD Nomor 10/SK-11/DPRD/1988 tanggal 15 Desember 1988, serta surat keputusan Walikota Bukittinggi Nomor.188.45-117-1988 tanggal 17 Desember 1988.
“Perjalanan Kota Bukittinggi yang telah mencapai usia ke -239 tahun, tentunya tidak terlepas dari perjuangan dan pengabdian dari para pendahulu, baik yang berjuang di masa penjajahan maupun setelah kemerdekaan,” kata Rusdy Nurman.
Menurutnya, penetapan HJK Bukittinggi sangat penting artinya bagi masyarakat maupun bagi kota itu sendiri. Bagi pemerintah daerah, hari jadi kota bertujuan untuk mengetahui landasan historis untuk memahami kehidupan satu kota, dan nilai-nilai ideal yang terkandung dalam pengalaman sejarah Bukittinggi.
“Hal ini guna memperoleh identitas kehadiran kota di pentas sejarah, dan untuk mendapatkan landasan ideal dalam merintis hari depan perkembangan kota,” tutur Rusdy Nurman.
Berkontribusi untuk Bangsa
Tokoh Masyarakat Bukittinggi Fery Chofa Dt Tun Muhammad mengatakan memasuki usia ke 239, Kota Bukittinggi telah memberikan kontribusi sangat besar bagi kemajuan, peradaban, dan eksistensi NKRI melalui nilai sejarah yang ada.
Baik itu perjuangan pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia saat kemerdekaan maupun saat mempertahankan kemerdekaan.
“Semoga di usia Bukittinggi ke 239 tahun ini, sejarah yang pernah ditorehkan tidak hanya sekedar nostalgia saja, tapi menjadi sumber inspirasi untuk membangkitkan kembali eksistensi Kota Bukittinggi. Terima kasih kepada Pemko atas capaian pembangunan kota. Pemko juga telah menghidupkan kembali adat budaya Minangkabau di sekolah-sekolah. Ke depan perlu adanya pembenahan dan penataan kembali di segala bidang,” ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menyampaikan seluruh jajaran Pemko Bukittinggi menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh lapisan warga masyarakat atas peringatan hari jadi kota ke-239.
Sebuah perjalanan panjang telah dilewati oleh Kota Bukittinggi yang sarat dengan segala suka dan duka, melintasi zaman yang sarat dengan sejarah perjuangan untuk mencapai kemaslahatan warga kota, bangsa dan negara. Perjuangan ini merupakan perjuangan tiada akhir atau never ending.
“Tagline atau slogan Peringatan HJK kali ini, adalah “Kolaborasi untuk Bukittinggi Hebat dan Indonesia Maju” kata Erman Safar.
Menurutnya, secara konseptual dan gagasan tagline ini merupakan sebuah fondasi berpikir bahwa seluruh potensi yang ada. Seluruh lapisan masyarakat harus bergerak bersama untuk membesarkan Bukittinggi, bergerak untuk Indonesia maju,dan paling utama bergerak bersama menuju kehidupan yang lebih sejahtera.
“Atas nama Pemerintah Kota dan warga masyarakat Bukittinggi, sekali lagi kami ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang secara bersama-sama serta bahu membahu berbuat terbaik bagi kota tercinta ini. Apa yang telah dilakukan saat ini menuju Bukittinggi Hebat di setiap dimensi kehidupan,”ungkap Erman.
Sedangkan, Gubernur Sumatera Barat diwakili Sekdaprov Hansastri mengucapkan selamat hari jadi ke-239 kepada Pemerintah Kota Bukittinggi. Ia berharap pembangunan di Bukittinggi semakin maju dan berkembang kedepannya. Hari jadi Kota Bukittinggi ini merupakan momentum penting dalam sejarah perjalanan Kota Bukittinggi. Untuk refleksi terhadap pembangunan yang telah dilaksanakan, melanjutkan dan meningkatkan hal-hal yang baik serta memperbaiki kekurangan yang ada.
Pemerintah Kota Bukittinggi juga memberikan penghargaan pada sejumlah tokoh Kota Bukittinggi. Penghargaan pertama diberikan pada Tuangku Nan Ranceh, yang merupakan figur penegak syariat islam, tokoh kedua Amier Syakieb Arsylan atas pengabdiannya yang telah mendirikan perpustakaan di Kota Bukittinggi yang bernama Pustaka Muhammad Hatta pada tahun 1976. Ketiga, penghargaan untuk Tahir Syoekri yang merupakan tentara pejuang sejak masa mudanya dalam masa penjajahan Belanda. Beliau Juga merupakan tokoh yang bergelar Datuak Rumah Panjang, seorang veteran yang pernah menjabat Kepala Jorong Aua Birugo Tigo Baleh.(edw)
About Post Author
