01/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Dibantu Ketua DPRD, Belasan KK Diselamatkan dari Isolasi

Dibantu Ketua DPRD, Belasan KK Diselamatkan dari Isolasi

Padangpanjang, rakyatsumbar.id — Bertahan belasan tahun, sedikitnya 17 keluarga (KK) di RT 3 Kelurahan Ngalau akhirnya keluar dari kondisi terisolasi akibat ketiadaan akses jalan yang laik sepanjang 300 meter.

Salah seorang warga setempat, Afrizal, 48, mengaku untuk terbebas dari keterisolasian ini, telah disikapi sejumlah instansi Pemerintah Kota (Pemko) Padangpanjang dengan tanpa solusi. Hal ini disebabkan, belasan rumah tersebut terletak dibantaran aset PT KAI.

“Sejak lama kami terkungkung tanpa ada akses jalan yang layak. Meski cukup banyak janji-janji politik yang kami terima, namun pemerintah tidak ada solusi untuk membantu karena berkaitan dengan aset PT KAI. Satu-satunya langkah, kami sepakat secara swadaya untuk pembenahan peluang jalan yang ada,” tutur Afrizal bersama sejumlah warga setempat lainnya.

Dikatakannya, kesepakatan itu lahir setelah melihat tidak adanya solusi dari pemerintah. Sementara di satu sisi, akses jalan ini sangat memperihatinkan untuk dilewati mengangkut hasil pertanian.

“Jangankan mengangkut beban, berkendara saja kami tidak berani berboncengan. Bahkan dengan jalan kaki saja, anak-anak kami saat hendak mengaji ke Masjid Ngalau harus basah kotor kakinya karena becek diguyur hujan,” ungkap warga lainnya, Hendri.

Swadaya gotong royong 3 bulan belakangan, telah menyelesaikan lebih kurang 90 persen. Semua itu disebutkan Afrizal, berkat bantuan material dari Ketua DPRD Mardiansyah berupa puluhan sak semen dan kubik pasir.

“Tanpa kepedulian beliau, kondisinya belum akan seperti ini. Sekarang sudah bisa dilewati dengan nyaman. Tinggal sekitar 30 meter lagi, dengan perkiraan kebutuhan 30 sak semen lagi,” ucap Afrizal lagi sembari kembali menyampaikan apresiasi warga atas kepedulian politisi PAN yang akrab disapa Adi itu.

Sementara itu Ketua DPRD Padangpajang, Mardiansyah mengaku inisiatif bantuan tersebut bermula dari keprihatinan mendengar aspriasi sejumlah keluarga di RT tersebut yang terisolasi karena ketiadaan akses jalan yang laik.

Diakui Mardiansyah, satu-satunya peluang jalan dengan memanfaatkan tanah pinggiran rel, sangat tidak memungkinkan dibantu pemerintah melalui keuangan negara karena merupakan aset PT KAI.

“Namun bukan berarti kita menyerah begitu saja. Apa lagi setelah mengetahui semangat warga karena sangat butuh jalan, saya membantu sebisanya dengan memberikan semen dan pasir. Ini spontanitas saja, dengan hanya menyisihkan sedikit rejeki untuk membelikan material pengecoran jalan setapak selebar 1 meter itu,” jawab Mardiansyah terpisah. (ned)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.