19/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Bupati Pasaman Tunggui Korban Gempa Malampah

Bupati Pasaman Tunggui Korban Gempa Malampah

Pasaman, rakyatrumbar.id – Kawasan Malampah merupakan daerah terparah di Kabupaten Pasaman dihantam gempa berkekuatan 6,2 SR pada, Jumat (25/2) pagi.

Ratusan rumah roboh, rata dengan tanah. Sebagian lainnya rusak berat, retak-retak tak layak ditempati. Sedangkan korban meninggal dunia tercatat sudah enam orang.

Belasan kampung di Nagari Malampah, betul-betul hancur.

Tenda-tenda pengungsian berdiri di beberapa lokasi. Ada yang terlokalisir di tempat pengungsian, ada yang mendirikan tenda sendiri-sendiri di pekarangan rumah mereka.

Sejumlah menteri dan petinggi negara sudah berdatangan ke Pasaman, para Jendral pun hadir menunjukan empati buat Malampah.

Duka Malampah, duka Pasaman, duka Sumatera Barat dan duka Bangsa Indonesia.

Pascagempa beruntun, Bupati Pasaman Benny Utama yang pulang mendadak dari dinas luar daerah, langsung menuju daerah terdampak bencana, Kecamatan Tigo Nagari.

Mulai Sabtu (26/2) pagi, sejak pukul 07.00 WIB, Bupati Benny Utama sudah tandem di Tigo Nagari.

Pastikan Kebutuhan Masyarakat Terpenuhi

Mengawali kedatangannya, meninjau seluruh daerah terdampak bencana di Malampah, dilanjutkan menyiapkan posko-posko bencana, posko kesehatan.

Termasuk dapur umum dan kelengkapan lainnya, termasuk mengarahkan Tim Pengumpul data dampak bencana.

“Pastikan yang sakit mendapat pengobatan, yang hilang dicari maksimal, makanan terbagi merata, listrik dan jaringan telepon diaktifkan.”

“Pendistribusian bantuan harus tepat sasaran dan diterima yang berhak.
Bencana Malampah duka kita bersama,” tegas Benny Utama.

Sabtu (26/2/2022) malam, bupati meninjau gudang bantuan di posko kantor Camat Tigo Nagari, Bupati Benny Utama kembali ke Lubuksikaping.

Sementara pada Minggu (27/2) pagi, Benny Utama kembali ke Tigo Nagari.

Begitu mengetahui adanya polemik pendistribusian bantuan, ia langsung melakukan rapat mendadak dengan OPD terkait, Camat Tigo Nagari dan perangkat nagari.

“Jangan ada lagi masalah dalam pendistribusian bantuan. Masyarakat tidak boleh menjemput langsung ke posko.”

‘Bantuan harus diantar kepada masing-masing korban. Para jorong segera sampaikan data korban secara benar, agar bantuan tepat sasaran,” tegas bupati.

Ia menyebut, proses penanganan bencana Malampah akan memakan waktu panjang, lantaran rumah yang hancur harus dibangun kembali.

“Jika bantuan tidak dikelola dengan baik, para pengungsi akan susah nantinya.”

“Karena bantuan tidak datang selamanya, sementara proses pemulihan memakan waktu lama,” ingat bupati.

Setelah menghimpun seluruh permasalahan yang telah dan akan muncul, Bupati Benny Utama melakukan rapat gabungan lengkap, Minggu (27/2) malam dengan seluruh OPD Pemkab Pasaman.

Bupati ingin, selama masa tanggap darurat 14 hari, seluruh data valid sudah masuk, sehingga penanganan lanjutan bisa dimulai.

“Juga pastikan masyarakat pengungsi tidak kekurangan makanan, dan kebutuhan harian lainnya, karena masyarakat sudah menderita selama dipengungsiannya,” ujar bupati (herizon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.