Bank Nagari Diminta Peduli Pendamping Desa
Padang, Rakyat Sumbar— Tokoh muda Sumatera Barat yang juga Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumbar H. Febby Datuk Bangso mengimbau, hendaknya lembaga usaha yang berusaha di Sumbar membantu penanggulangan Covid-19.
“Banyak peran yang bisa diambil,” katanya, “jangan biarkan pemerintah daerah saja yang berjuang melawan dan memberantas Covid-19. Tidak akan kuat!” bebernya.
Secara fokus, ia memberikan contoh Bank Nagari. Katanya, Bank Nagari yang merupakan bank milik daerah, harus memberikan perhatian serius untuk turut membantu. Selama ini, pemerintah daerah dan masyarakat Sumbar sudah membesarkan bank tersebut. Kini saatnya Bank Nagari memberikan perhatian dan kepedulian.
Secara spesifik, Febby Datuk Bangso yang juga Staf Khusus Menteri Desa PDTT berharap, agar Bank Nagari turut meringankan beban para pekerja di lapangan. Ia mengimbau agar Bank Nagari berkenan menyalurkan bantuan hand sanitizer dan masker untuk pendamping desa di Sumbar.
Ia menyebutkan, ada 850 orang pendamping desa se-Sumbar. Gajinya dibayar APBN melalui Bank Nagari. Belum lagi bantuan dana desa yang disalurkan pemerintah pusat melalui Bank Nagari.
“Pendamping Desa merupakan garda terdepan di nagari. Kini, tugasnya bertambah. Selain menjalankan program yang sudah digariskan, kini mereka ikut memberikan sosialisasi bagaimana menyikapi Covid-19. Kondisi di lapangan, mereka terbatas perlengkapan, khususnya hand sanitizer dan masker,” kata Datuk Febby.
Di sisi lain, Datuk Febby juga mengingatkan masyarakat untuk berdiam diri di rumah, menjauhi keramaian, cuci tangan dan berjemur, menjadi mutlak. Jangan hanya teriak-teriak saja, jangan hanya publikasi pencitraan dan kampanye terselubung.
“Mari bersatu padu, bergandengan tangan untuk bergerak bersama, bergotong royong mencukupi kebutuhan APD, masker , handsanitizer dan kebutuhan lainnya. Saatnya kerja politik untuk Kemanusiaan, anggota DPR-RI, Senator dan pimpinan partai politik harus bergerak di jalur masing-masing untuk menanggulangi bencana ini,” katanya mengajak. (*)
