15/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Angka Kematian Ibu dan Anak di Sumbar Masih Tinggi

Angka Kematian Ibu dan Anak di Sumbar Masih Tinggi

Ilustrasi angka Kematian ibu dan anak. (radarjember)
Padang, rakyatsumbar.id
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah membuka secara resmi rapat kerja kesehatan daerah Sumbar uang diadakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar.
Rapat kerja sendiri berlangsung di The ZHM Premiere Hotel Padang. Senin malam (21/11). Kegiatan berlangsung dari 21 hingga 23 November 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Mahyeldi menyampaikan, saat ini permasalahan di Sumbar adalah masih tingginya angka kematian ibu dan anak.
Angka kematian ibu tertinggi berada pada saat nifas 49, 2 persen. Kehamilan 28, 8 persen, 22,5 persen pada saat persalinan dan 70,2 persen terjadi di rumah sakit.
“Di tahun 2021, angka kematian bayi mencapai 891 jiwa, kematian ibu 193 jiwa. Tentu angka ini cukup tinggi di bandingkan tahun sebelumnya.”
“Anehnya, kematian tertinggi berada di rumah sakit. Ada apa ini? Apakah pasien saat kondisi parah baru di rujuk ke rumah sakit?” Tanya gubernur.
Oleh karena itu, Mahyeldi dalam sambutannya meminta untuk dilakukan pendataan berapa orang masyarakat yang menikah setiap bulan, berapa orang yang hamil di Sumbar setiap bulan.
“Pendataan ini bertujuan agar dilakukannya pendidikan kesehatan. Apalagi jelang pranikah. Pendidikan kesehatan sangat penting selain mengurangi angka kematian ibu dan anak, dan juga berkaitan dengan stunting yang terus mengalami penurunan di Sumbar yang turun rata-rata 2 persen pertahun,” jelasnya.
Untuk stunting, Gubernur Sumbar menekankan agar dilakukan penurunan drastis sebanyak 10 persen dari target nasional sebesar 14 persen.
“Target nasional sebanyak 14 persen untuk penuruan stunting hingga 2024. Saya meminta penurunan mencapai 10 persen. Oleh karena itu, perlu kerja keras berbagai pihak dalam.mengejar angka penurunan tersebut,” ucapnya.
Lebih lanjut, Gubernur Sumbar menerangkan bahwa ada tiga penyakit tidak menular tertinggi yang dialami masyarakat Sumbar.
“Tiga penyakit tersebut adalah hipertensi sebanyak 43,319 orang, diabetes millitus 28,704 orang, dan penyakit jantung sebanyak 25,465 orang,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Dr Lila Yanwar, Mars dalam kesempatan tersebut menjelaskan rapat kerja kesehatan daerah Sumbar ini di ikuti oleh 1,386 orang yang terdiri dari 765 wali nagari se Sumbar, 280 kepala puskesmas se Sumbar, kadinkes kab/kota, direktur rumah sakit swasta, dan banyak lagi.
“Rapat kerja kesehatan daerah Sumbar ini berlangsung selama  tiga hari. Rapat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi kesehatan. Oleh karena itu, rapat ini perlu dilakukan koordinasi, sinkronisasi, kepada seluruh pengambil kebijakan yang dilakukan dalam rapat ini,” tutupnya. (edg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.