Menunggu Hasil Akhir Pilgub Sumbar, Siapa Menang?
Oleh : Udayana M – Padang
Dalam beberapa bulan terakhir rakyat Sumatera Barat (Sumbar) telah dikunjungi calon pemimpinnya. Mereka sudah saling berdiskusi dan tentu saja mungkin berbagi cendera mata. Mulai dari sticker, baju kaos, kalender, bibit tanaman sampai ada juga ‘Boreh bergambar’ dijadikan sebagai bagian cenderamata.
Di sisi lain dalam konteks kampanye, Sumbar menjadi sangat berwarna dengan baliho dan spanduk yang bertebaran di hampir seluruh wilayah. Gairah kampanye begitu terasa meskipun suasana kita semua yang masih sedang berhadapan dengan ancaman pandemi Corona mengurangi gebyarnya.
Tak ada lagi kumpulan massa diiringi musik lagu dangdut di lapangan bola. Tak ada pertemuan akbar yang ditingkahi konvoi-konvoi kendaraan yang memekakkan telinga. Semua paslon tercatat sangat mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan secara nasional.
Kita tidak seluruhnya tahu tentang apa yang akan dilakukan calon-calon pemimpin Sumbar di masa depan. Keterbatasan sebagai akibat pandemi membuat tatap muka pun dibatasi jumlahnya.
Buya Mahyeldi dalam acara debat terakhir menyampaikan, beliau dalam kurun waktu kampanye secara akumulatif bersama Paslon Audy Joinaldy telah mengunjungi sekitar 1.000 titik. Artinya hanya maksimum 50.000 orang secara maksimum yg terlibat berdiskusi dari 3,6 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ada.
Saya pribadi menjadikan kegiatan debat sebagai referensi utama untuk melihat program utama apa yang ditawarkan masing-masing Paslon.
Pemahaman saya , pasangan pak Mulyadi dan pak Ali Mukhni lebih menitikkan beratkan kepada Pembangunan Infrastruktur dan peningkatan merit system’.
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar tanpa mem- bedakan faktor politik, ras, agama, asal usul, jenis kelamin, dan kondisi kecacatan. Dalam pemaparan dalam debat publik Pak Mulyadi menyebut referensi peningkatannya adalah Singapura.
Infrastruktur juga akan dibangun banyak hal dengan mengandalkan kemampuan dan kedekatan dengan pusat. Aneka proyek pembangunan infrastruktur ditawarkan termasuk penyediaan fasilitas Puskesmas rawat inap ke berbagai pelosok daerah.
Pada sisi pembangunan berbagai proyek infrastruktur sepertinya program yg ditawarkan beliau agak sulit dilakukan mengingat sumber dana dan daya pemerintah saat ini betul-betul sedang diuji . Kita secara nasional sedang mengalami masa resesi ekonomi dan dari gambaran RAPBN 2021 terlihat bahwa proyeksi defisit mendekati angka 1000 T . Kalau situasi ini kita kombinasikan dengan PAD Sumatera Barat yang tidak tinggi dibandingkan biaya rutin, maka pembangunan infrastruktur yang gencar akan Sulit diwujudkan.
Kita memang harus selalu optimis, tetapi menjadi realistis itu jauh lebih baik. Akan halnya peningkatan merit system’ kita juga ikut berharap banyak meskipun hospitality masih terus menjadi kendala.
Paslon nomor dua Bapak Nasrul Abit dan bapak Indra Catri berdasarkan referensi dari debat akan lebih menitik beratkan kepada peningkatan tata kelola pemerintahan sesuai pengalaman mereka yang sangat panjang baik sebagai ASN maupun sebagai kepala pemerintahan.
Di samping itu pasangan calon yang diusung secara tunggal oleh partai Gerindra sebagai pemenang pilkada di Sumatera Barat juga menawarkan kedekatan dengan pusat pemerintahan dimana Gerindra adalah kekuatan penting dalam koalisi pemerintahan Presiden Jokowi. Kedekatan hubungan ini diyakini akan mampu mendukung pembiayaan proyek infrastruktur.
Walaupun tidak spesifik ditekankan pembangunan infrastruktur seperti dijabarkan secara baik oleh Paslon nomor urut 1 (Mualim) tapi kedekatan dengan pusat yang menjadi salah satu point’ strength dari Paslon NAIC tentunya erat kaitannya dengan proyek infrastruktur juga.
Saya agak kurang menangkap program unggulan yang ditawarkan oleh Pasangan Jenderal Fakhrizal dan Bapak Genius Umar. Pemaparan 100 hari kerja mereka lebih detail. Ada program 20 hari, 40 hati dan seterusnya.
Pemahaman utama saya dari pemaparan Paslon ini akan mengandalkan kemampuan bapak Fakhrizal untuk peningkatan disiplin berbasis kinerja dan daya ledak energi dari pak Genius Umar yang relatif muda untuk memacu kegiatan pembangunan dan pembenahan tata kelola pemerintahan. Banyak ide – ide Genius yang dilontarkan Paslon nomor urut 3 ini terutama dari apa yang disampaikan bapak Genius Umar yang terlihat sangat menguasai materi dalam perdebatan dan kita harapkan ide-ide tersebut dapat diterapkan kalau pasangan FAGE terpilih nantinya.
Terakhir Paslon Buya Mahyeldi dan anak muda dengan segudang prestasi Audy Joinaldy terlihat sangat yakin dengan program peningkatan pendapatan masyarakat di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Menitikberatkan program kerja kepada peningkatan pendapatan di empat sektor tersebut dengan cara pengembangan usaha-usaha dari hulu ke hilir sehingga peningkatan pendapatan menjadi tumpuan dalam peningkatan kualitas ekonomi masyarakat.
Dengan Buya Mahyeldi yang punya background di bidang pertanian dipadu dengan Audy Joinaldy yang punya background di bidang peternakan baik di sisi pendidikan maupun sebagai industriawan yang sukses mengelola sektor ini di daerah Sulawesi maka program peningkatan pendapatan petani melalu penibgkatan sektor hulu ke hilir di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, dan peyernakan menjadi lebih realistis.
Tentu saja kita harus menghargai semua ide dan gagasan yang telah disampaikan dan disosialisasikan oleh pasangan calon dengan intensif selama beberapa bulan terakhir. Semuanya datang dengan niat baik untuk membangun Sumatera Barat yang lebih baik.
Masyarakat berhak memilih dan menentukan pilihannya dengan bebas dan apapun pilihan hasilnya nanti tak akan merubah suatu ketetapan bahwa Kita semua Badunsanak.
Selamat memilih pemimpin pilihan rakyat dunsanak yang di ranah, kami di rantau menguringkan dengan doa semoga kita mendapat pemimpin yang Amanah peduli kepada kesejahteraan ekonomi rakyatnya serta tak meninggalkan adat budaya diiringi peningkatan Iman dan taqwa. (**)
Padang, di hari baik nan barokah, Jumat ( 04/12/2020)