30/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Tim BKSDA Temukan Jejak Induk dan Anak Harimau

Tim BKSDA Temukan Jejak Induk dan Anak Harimau

Tim BKSDA Sumbar melakukan pengecekan lapangan terkait adanya dua Harimau Sumatera yang masuk ke pemukiman warga di Kampung Batang Lubu Kecamatan Rao Utara, Pasaman

Pasaman,rakyatsumbar.id — Mengecek kebenaran informasi adanya dua ekor Harimau Sumatera yang masuk ke pemukiman warga. Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, bersama BKSDA Resor Pasaman, anggota Polsek, Bhabinkamtibmas, Koramil, dan masyarakat, turun ke Kampung Batang Lubu, Nagari Koto Nopan, Kecamatan Rao Utara, Kabupaten Pasaman, Kamis (18/2/2021).
Kedatangan Tim ke daerah tersebut dalam rangka menyikapi laporan masyarakat, terkait adanya dua ekor Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sondaica) yang masuk ke pemukiman warga sejak dua hari kemarin.
“Tim BKSDA Sumbar tadi sudah turun kelapangan melakukan pengecekan, mulai di pemukiman warga hingga pinggir sungai yang dekat dengan pemukiman warga sekitar. Dari pengecekan itu, kita menemukan tanda keberadaan berupa jejak kaki yang diduga merupakan telapak kaki satwa harimau Sumatera,” ujar Kepala Seksi Konservasi wilayah I BKSDA Sumbar Khairi Ramadhan, Jum’at (19/2/2021).

Jejak kaki Harimau Sumatera yang ditemukan itu diperkirakan jejak kaki anak dan induknya

Kata Khairi, setelah tim melakukan peninjauan ke lapangan, dan melihat jejak-jejaknya, memang benar ada dua individu Harimau Sumatera masuk ke pemukiman warga. “Dari jejak yang kita temukan di lapangan, dua Harimau Sumatera itu kita perkirakan anak dan induknya,” terangnya.
Selain menemukan jejaknya, warga sekitar juga sempat mendengarkan auman suara harimau tersebut sejak dua hari kemarin.
“Dari laporan masyarakat, kita juga memdapat informasi bahwa Harimau itu juga sudah memakan satu ekor Anjing milik warga yang berada dipinggir pemukiman setempat,” terangnya.
Dijelaskannya, secara geografis pemukiman warga di Kampung Batang Lubu Kecamatan Rao Utara itu memang dekat sekali dengan kawasan hutan tempat habitat Harimau Sumatera itu.
“Pemukiman warga daerah Batang Lubu, Koto Nopan, Rao Utara ini letaknya juga paling ujung di daerah itu. Jumlah penduduknya hanya sekitar 14 Kepala Keluarga. Ditambah lagi pemukiman warga itu juga sangat dekat sekali dengan kawasan hutan habitatnya Harimau itu,” sebutnya.
Khairi menyampaikan bahwa, setelah Tim BKSDA melakukan pengecekan dilapangan, pihaknya juga mengedukasi masyarakat setempat. “Kita juga sudah mengajarkan masyarakat setempat bagaimana cara mengusir Harimau jika kembali lagi ke pemukiman warga yakni dengan meninggalkan beberapa meriam karbit,” katanya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat setempat untuk tidak melakukan aktifitas harian sementara disekitar ditemukannya Harimau Sumatera tersebut.
“Untuk mewaspadai adanya korban jiwa. Kepada masyarakat setempat, kami meminta agar senantiasa meningkatkan kewaspadaannya dalam beraktivitas sampai satwa ini aman dan kembali ke habitatnya,” ucapnya.
Kemudian, jika ada warga melihat harimau Sumatera itu kembali berkeliaran di sekitar permukiman masyarakat, sebaiknya tidak diburu atau dibunuh. Sebab, kata Khairi, harimau merupakan satwa yang dilindungi.
“Cukup informasikan saja kepada kami. Agar petugas kami bisa mengambil langkah dan tindakan,” katanya. (zon)

A supplement that blocks carbohydrate or fat absorption can cause gastrointestinal issues like bloating and gas, since the unabsorbed nutrients can be eaten by gut bacteria instead. viagra pills Fat oxidizers can suffer some of the same problems as thermogenics, but again, a high-quality weight loss pill will be formulated to avoid this.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.