26/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Sekolah Dimulai, Harga Buku dan Alat Tulis Naik

Sekolah Dimulai, Harga Buku dan Alat Tulis Naik

sekolah tatap muka

Pedagang alat tulis sedang melayani pembeli. Naiknya harga alat tulis membuat masyarakat mengeluh.

Padang, rakyatsumbar.id—Proses Belajar dan Mengajar (PBM) tatap muka sudah mulai dilaksanakan. Seiring dengan itu, alat tulis dan seragam  sekolah mulai naik. Sehingga para penjual alat tulis lebih susah mendapatkan ketersediaan barang.

“Alat tulis pada umumnya naik semua, seperti buku, pena ataupun pensil semua mengalami penaikan harga. Kalau dijual satuan, harganya bisa naik mulai dari Rp 500 – Rp 1.500,” ungkap Mega penjual alat tulis di Pasar Baru, Kota Padang, saat ditemui Minggu, (16/1)  pagi.

Ia menjelaskan, ketersediaan barang sangat susah dicari, sebab menurutnya sangat banyak aturan untuk mengambil barang dari luar kota.

Alat tulis yang umumnya mudah ditemukan sebelum masa pandemi, justru sekarang sangat susah, sampai tokonya menjadi tidak lengkap.

“Kalau buku sekarang cuma ada Sinar Dunia dan Kiky saja, itupun Kiky sangat sulit dijumpai.”

“ Bisanya Bintang Obor selalu ada, tapi sekarang sangat susah, sampai sampai toko saya tidak menyediakan buku Bintang Obor,” ucapnya

Ia menyampaikan, harga buku Bintang Obor lebih murah dibanding merek lainnya. Ia menduga hal itulah yang membuat buku Bintang Obor sangat susah ditemukan.

Merek Sinar Dunia Melambung

Sebelumnya buku merek ini harganya Rp 50 ribu perkodi sekarang mencapai Rp 60 ribu, sementara untuk harga buku Kiky biasanya Rp80 ribu sekodi, sekarang harganya melambung hingga Rp95 ribu .

“Pembeli sekarang lumayan ramai, karena mungkin sekolah juga sudah dimulai.”

“Hal itu juga membuat harga alat tulis melambung, tapi kalau untuk pensil kayu dulu Rp 1.000 sekarang bisa Rp 1.500.”

“Sementara untuk harga pena yang dulu harganya Rp 5 ribu  sekarang sudah Rp 6 ribu. Semua juga tergantung merek dari barangnya, tapi yang sama seperti penghapus, pensil warna itu harganya masih sama,” tutupnya.

Sengaja Memanfaatkan Situasi

Wido penjual alat tulis di Pasar Pagi Lubuak Lintah mengatakan, ada alat tulis yang tetap diharga normal dan naik.

Ia menduga harga alat tulis naik hanya karena memanfaatkan situasi karena PBM tatap muka sudah mulai dilaksanakan.

“Alat tulis yang naik hanya buku saja, selebihnya seperti pensil, pena, penggaris ataupun penghapus masih sama. Kalau buku itu naiknya Rp 10 ribu perkodi, tetapi tergantung jenis bukunya juga,” ucapnya. (nadyah)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.