26/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Pengawasan di Perbatasan Sumbar Diperketat

Pengawasan di Perbatasan Sumbar Diperketat

Grafis distribusi kasus Covid-19 hingga 27 Agustus 2020.

Cegah Penyebaran Covid-19 dari Luar Daerah

Padang, Rakyat Sumbar— Pengawasan ketat di pintu masuk Provinsi Sumatera Barat akan kembali dimaksimalkan. Pengawasan arus masuk pendatang di daerah perbatasan Sumbar dilakukan menyikapi tingginya  kasus positif di Pekanbaru, Provinsi Riau dan banyaknya saat ini konfirmasi positif di Sumbar yang berasal dari luar atau importad case.

Tingginya penambahan positif Covid-19 di Pekanbaru Riau akhir-akhir ini langsung disikapi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Gubernur Irwan Prayitno kembali menginstruksikan jajarannya untuk memperketat pengawasan daerah perbatasan terutama dengan Provinsi Riau.

“Informasi yang saya terima, tanggal 26 Agustus kemarin tercatat 141 kasus positif di Pekanbaru. Kita tentu tak ingin terjadi transmisi di Sumbar,” sebut Gubernur Irwan Prayitno lewat pesan singkatnya di WA grup Kepala OPD, Jumat (28/08/2020) pagi, yang direlis Diskominfo Sumbar.

Gubernur mengatakan, meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tak ada lagi, namun ia meminta OPD terkait untuk memperketat pengawasan arus masuk pendatang di daerah perbatasan, terutama dengan Provinsi Riau.

“Saya telah perintahkan Dinas Perhubungan dan  Satpol PP dan Damkar Sumbar untuk segera melakukan pengawasan ketat di pintu-pintu masuk ke Sumbar yang mengacu ke Permenhub 41 tahun 2020,” ujarnya.

Ia menjelaskan sebagai provinsi yang bertetangga, mobilisasi orang antar dua daerah ini (Sumbar-Riau) memang tinggi. Meroketnya positif Covid-19 di Riau jika dibiarkan akan berimbas pada penularan di Sumbar.

“Sama-sama diketahui, saat ini konfirmasi positif di Sumbar kebanyakan berasal dari luar atau importad case. Untuk itu, perlu diperketat lagi pengawasan terhadap pendatang dari luar Sumbar, terutama zona merah,” tambahnya.

Selain dengan Riau, Irwan juga menekankan pengawasan pendatang lewat Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Sebab saat ini kondisinya daerah di Jakarta sudah zona merah. Sementara kedatangan melalui BIM sebagian besar dari ibukota.

“Saya minta semua pendatang wajib melakukan Swab test begitu mendarat. Ingatkan mereka untuk isolasi dahulu sampai hasil negatifnya keluar,” pesan gubernur.

Irwan kembali menekankan, jika Swab test aman dan tak menyakitkan. “Tak usah takut melakukan Swab test. Aman dan tidak menyakitkan. Prosesnya juga mudah, cepat dan juga gratis alias tak berbiaya,” imbuhnya.

Sementara itu, terkait dengan banyaknya kasus positif di Lingkup Pemprov Sumbar, ia meminta kepala OPD untuk merencanakan work from home (WFH) secara selektif di lingkungan masing-masing.

“Perkantoran telah menjadi lokasi baru penyebaran Covid-19. ASN telah banyak yang positif. Sebab itu, wacana WFH musti direncanakan. Kepala OPD mengatur teknisnya,” pinta gubernur.

Diakhir pesannya, Irwan Prayitno meminta seluruh elemen masyarakat untuk tetap mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan guna mencegah serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Sumatera Barat.

Petugas di Posko Perbatasan Ditambah

Kasat Pol PP dan Damkar Sumbar Dedy Diantolani menyampaikan terkait peningkatan jumlah positif Covid-19 di daerah tetangga yang terjadi, Gubernur telah menginstruksikan pengetatan pengawasan orang masuk ke wilayah Sumbar.Pada pos perbatasan akan diperketat pemeriksaannya.

“Pengecekan suhu badan, pake masker, jaga jarak dan pemeriksaan surat hasil rapid test atau surat keterangan sehat dari daerah asal. Kita meningkatkan pengawasan. Ini sesuai surat edaran Menhub No. 11 tahun 2020, tentang pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan transportasi darat pada masa adaptasi kebiasaan baru untuk mencegah penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Ia menambahkan, khusus perbatasan dengan Riau yang berada di pos perbatasan Tanjung Balik Kabupaten Limapuluh Kota, Pol PP dan Damkar Sumbar dan Dinas Perhubungan Sumbar menambah personel. Jika sebelumnya sejak bulan Juli hanya 7 orang petugas setiap shif dalam pemeriksaan orang yang masuk melalui jalur darat ke Sumbar melalui daerah tersebut, saat ini menjadi 9 orang.

“Posko perbatasan di Tanjung Balik berada tepat di depan jembatan timbang disana. Kita dari provinsi menambah dua personel, satu orang dari Pol PP dan satu orang dari Dishub Sumbar. Jadi ada 9 orang setiap shif yang bertugas melakukan pemeriksaan kesehatan dan protokol kesehatan para pendatang yang masuk ke Sumbar,” terangnya.

Ia menyebutkan, sebelumnya ada banyak petugas di tujuh posko perbatasan Sumbar tersebut, namun semenjak bulan Juli di setiap shift setiap pintu perbatasan darat Sumbar ada 7 orang petugas. Selain dari Pol PP dan Dishub Sumbar juga terdapat personel kepolisian, TNI, BPBD kabupaten, dinas kesehatan kabupaten dan satu orang dari Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah III Provinsi Sumatera Barat.

“Diharapkan dengan penambahan personel ini dapat membantu pemeriksaan orang yang masuk ke Sumbar dari jalur darat dapat semakin maksimal, sehingga dapat mencegah penyebaran virus Corona dari luar Sumbar,” ungkapnya.

Perkuat Edukasi, Polri Siap Bantu Personel

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumbar Kombespol Satake Bayu, mengatakan, kepolisian siap membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, jika melakukan peningkatan pengawasan di perbatasan provinsi.

“Dalam antisipasi penyebaran Covid-19 tentu Polri selalu siap membantu Pemprov Sumbar. Personel siap ditempatkan jika memang dibutuhkan,”ungkap Satake, menjawab Rakyat Sumbar, Jumat, (28/08/2020) siang.

Ia menyampaikan, yang harus diperlukan dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 adalah meningkatkan kesadaran masyarakat, apalagi di masa tatanan kehidupan baru.

“Budaya hidup bersih juga harus diutamakan, serta menjada kesehatan dan rajin berolahraga. Selain itu harus pakai masker, jaga jarak, dan membatasi interaksi sosial,” papar Satake.

Ia mengakhiri, dalam mengantisipasi penyebaran virus tersebut, pihak kepolisian selalu rutin memberikan edukasi kepada masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

“Mulai dari tingkat bawah, melalui persone Bhabinkamtibmas Polri senantiasi dan terus bergerak. Oleh sebab itu, masyarakat harus membiasakan dengan tatanan kehidupan baru,” pungkasnya.

Posko Perbatasan Diaktifkan Lagi

Pengawasan di posko penanggulangan Covid-19 di perbatasan Sumbar dengan Riau kembali diperketat. Tim gugus tugas penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 kabupaten Limapuluh Kota bersama Tim gugus tugas Provinsi Sumbar kembali akan melakukan pemeriksaan yang ketat terhadap msyarakat yang masuk.

Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Limapuluh Kota Jhoni Amir mengatakan selama ini posko Covid-19 di perbatasan Sumbar dengan Riau tetap ditempati, namun jumlah petugas hanya sekedar piket. Sebab setelah memasuki new normal pemeriksaan di posko tersebut tidak terlalu ketat.

“Namun saat penyebaran Covid-19 sudah terjadi peningkatan dan beberapa orang yang sudah menjalani tes swab ternyata hasilnya terkonfirmasi positif, maka pemeriksaan pendatang dari Riau yang ingin masuk Sumbar dilakukan pemeriksaan super ketat,” sebutnya, Jumat (28/08/2020).

Ia mengatakan, pemeriksaan diperket terhadap pendatang yang msuk ke Sumbar ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dan memastikan yang datang dari luar Sumbar ini dalam keadaan sehat.
Sementara itu, Kapolres 50 Kota AKBP Sri Wibowo,SIK.MH didampingi Kasatlantasnya AKP Mazwanda,SH menyampaikan posko Covid-19 di daerah perbatasan provinsi Sumbar dengan Riau memang kembali diaktifkan. Namun penempatan personelnya tidak sama jumlahnya dengan pada waktu pelaksanaan PSBB kemaren.

“Akan tetapi pada intinya seluruh unsur Forkopimda kabupaten Limapuluh Kota beserta jajaran terkait lainnya tidak ingin lengah apalagi lalai. Sebab itu akan berakibat terjadinya penambahan warga masyarakat  terkonfirmasi positif nantinya,” ungkapnya.

Ia mengajak seluruh pihak serta warga masyarakat  agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan, saling menjaga jarak, pakai masker setiap bepergian saat keluar rumah kemudian rajin mencuci tangan hindari tempat kerumunan orang.

“Dengan mengikuti protokol kesehatan, maka dengan sendirinya secara bersama-sama kita semua telah ikut menyelamatkan yang sehat agar tidak sakit akibat penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (mul/byr/edg/cr.6/eri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.