Pantau Ketersediaan Migor di Sumbar, Mendag: Pasokan Aman dan Mencukupi
Padang, rakyatsumbar.id– Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memimpin langsung ketersediaan pasokan minyak goreng (Migor) di sejumlah daerah.
Dalam sidak yang dilakukan di Sumatera Barat, stok Migor terdistribusi surplus hingga 3,3 juta liter dari kebutuhan. P
Pemprov Sumbar diharapkan ikut mengawasi distributor agar masyarakat dapat merasakan ketenangan menjelang puasa dan Idul Fitri tahun ini.
Saat itu Mendag Lutfi juga memimpin rapat koordinasi (rakor) bersama dinas yang menangani bidang perdagangan di Provinsi Sumatra Barat, (24/2).
Hadir dalam pertemuan tersebut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana dan Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy.
“Pasokan Migor di Sumbar dalam kondisi hijau, artinya cukup dan surplus.”
“Dalam sepuluh hari terakhir, kebutuhan migor tercatat sebesar 2,2 juta liter sementara realisasi pasokannya sebesar 5,3 juta liter, jadi terdapat surplus sebesar 3,1 juta liter,” terangnya.
Mendag mengungkapkan, pihaknya akan terus memantau kelancaran rantai distribusi migor.
“Saat ini, distribusi Migor dalam proses turun dari distribusi dari tingkat satu sampai ke peritel dengan harga sesuai ketentuan.”
“Migor curah Rp11.500/liter, kemasan sederhana Rp13.500/liter dan kemasan premium Rp14.000/liter. Saya akan pastikan semua berjalan dengan baik dan akan dicek langsung ke pasar,” tegasnya.
Mendag mengapresiasi Pemprov Sumbar, karena mampu menjaga stabilitas harga dan ketersediaan migor.
“Saya berterima kasih kepada Pemerintah Sumatra Barat, karena mampu menjaga kestabilan dan ketersediaan migor.
“Ke depan jaga terus koordinasi untuk menjaga kelancaran distribusi bahan pokok khususnya Migor agar harga tetap terjaga,” ujarnya.
Tinjau Sejumlah Pasar
Dalam lawatannya ke Padang, Mendag Lutfi juga meninjau Pasar Raya dan Pasar Lubuk Buaya pada Jumat (25/4).
Pada kunjungan tersebut, Mendag memastikan kelancaran distribusi Migor sampai tingkat pengecer dan dijual dengan harga sesuai ketentuan.
“Kondisi di pasar tidak sesuai dengan keadaan di lapangan secara keseluruhan. Artinya, terjadi kemacetan distribusi Migor.”
“Saya meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Padang untuk segera membenahinya. Kemendag juga akan menghubungi distributor dan produsen utama di Padang untuk memperbaiki jalur distribusi agar harga sesuai dengan ketentuan,” jelasnya.
Menurut Mendag, harga Migor di Padang secara rata-rata masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) nasional.
Untuk itu, Kemendag memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran pendistribusian Migor agar harganya sesuai dengan ketentuan HET.
“Kemendag akan menindak tegas eksportir migor yang tidak menyuplai pasar dalam negeri dengan tidak menerbitkan izin ekspor.”
“Selain itu, jika ada penimbun Migor, Kemendag akan menindak dengan tegas secara hukum,” tutup Mendag Lutfi.
Sebelumnya pada Kamis (24/2), Mendag Lutfi juga memimpin Rakor dan memantau Pasar Pasir Gintung di Bandar Lampung, Lampung. S
elanjutnya, Jumat (25/2) bertolak ke Jambi dan memimpin Rakor serupa serta memantau pasar rakyat untuk memastikan kelancaran distribusi migor, khususnya di Sumatra.
Berdasarkan pantauan, harga beras berkisar Rp11.500—13.500/kg, gula pasir Rp13.500/kg, migor curah Rp15.000/kg, migor premium Rp15.000/liter.
Harga Tepung Terigu Rp10.000/kg, daging sapi Rp120.000/kg, telur ayam Rp26.000/kg.
Sementara cabai merah keriting Rp38.000/kg, cabai rawit Rp28.000/kg, bawang merah Rp28.000/kg, bawang putih Rp23.000/kg, serta tempe Rp12.500/kg. (adv)