Masjid Raya Al – Munawarah Gunakan Besek Bambu pengganti Kantong Plastik
Padang, rakyatsumbar.id — Dalam usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19, panitia penyelenggaraan kurban di Masjid Al-Munawarah, Siteba Padang, menyalurkan langsung daging kurban ke rumah warga menggunakan besek bambu. Lebih kurang 1.400 besek bambu yang di pesan dari pengerajin di Kota Bukittinggi, telah disiapkan panitia, Sabtu(01/08/2020).
Ketua panitia penyelenggaraan kurban Masjid Al-Munawarah, Sofyan Chandra, saat ditemui Harian Umum Rakyat Sumbar menjelaskan, panitia sengaja mengantarkan daging kurban ke rumah warga penerima kurban pada pelaksanaan kurban Idul Adha 1441 H ini. Hal ini sesuai dengan anjuran kementrian agama untuk mentaati protokol kesehatan.
“Sesuai edaran menteri agama no 18 tahun 2020, petugas penyembelihan hewan kurban diimbau untuk mengantar daging kepada penerima. Hal itu untuk menghindari terjadinya kerumunan warga yang berpeluang menciptakan cluster baru. Tentu ini tidak kita harapkan, oleh karena itu, kita akan mengirimkan daging kurban ke rumah warga yang ada di lingkungan Mesjid Raya Al-Munawarah,” ucapnya.
Lebih lanjut, Sofyan Chandra menambahkan, dalam penyaluran daging kurban ke rumah warga, panitia mengemas daging kurban tidak menggunakan kantong plastik, melainkan menggunakan besek bambu.
“Besek bambu dalam pendistribusian daging kurban bertujuan agar daging yang tidak terkontaminasi zat berbahaya dalam kresek yang dapat menyebabkan kanker,” jelasnya.
Drh. Muthia Hanum dari Dinas Pertanian Kota Padang, sangat mengapresiasikan pengemasan daging kurban dengan menggunakan besek bambu yang dilakukan Masjid Al-Munawarah Siteba, Nanggalo. Menurutnya, pada saat ini sampah plastik telah menjadi perhatian perhatian masyarakat dunia.
“Ya, ini sangat luar biasa sekali usaha go green yang dilakukan Masjid Raya Al-Munawarah Siteba. Apalagi, pengunaan kantong plastik yang jelas mengandung karbon dalam pengemasan daging kurban akan berdampak bagi kesehatan manusia. Untuk mengurangi volume sampah plastik, mereka menggunakan besek bambu. Dan usaha Masjid Al-Munawarah akan kita jadikan percontohan masjid-masjid lain di Kota Padang, karena belum ada masjid menggunakan besek bambu,” jelasnya.
Selanjutnya, Muthia Hanum menjelaskan bahwa kedatangan tim dari Dinas Pertanian Kota Padang pada saat pelaksanaan kurban bertujuan untuk melihat kesiapan masjid dalam pelaksanan kurban sehingga higienis diterima penerima daging kurban.
“Sebelum pelaksanaan kurban, kita telah memanggil pengurus masjid ke kantor pertanian Kota Padang untuk mensosialisasikan prosedur pemilihan hewan kurban yang sehat. Saat proses kurban berlangsung kita datangi masjid-masjid untuk mengetahui bagaimana panitia kurban di masjid-masjid dalam menerapkan sosialisasi yang telah dilaksanakan,” tambahnya.
Ia menilai, penanganan hewan kurban di Masjid Raya Al-Munawarah sangat sesuai dengan protokol dari Dinas Pertanian Kota Padang.
“Penanganan daging kurban di Masjid Al-Munawarah sangat bagus. Mulai dari
pemotongan daging kurban yang dilakukan di meja, penanganan daging kurban yang tidak bersentuhan dengan lantai dan yang lebih penting, kemasan menggunakan besek bambu,” paparnya.
Dalam penyelenggaraan kurban pada Idul Adha 1441 H kali ini, Masjid Raya Al-Munawarah Siteba telah menyiapkan 20 ekor sapi dan 3 ekor kambing untuk di kurbankan. Dimana, 8 ekor sapi dan 3 ekor kambing, disalurkan kebeberapa daerah.
“Kami mendistribusikan 8 ekor sapi, dan 3 ekor kambing ke berbagai masjid seperti di Bangkinang, Riau, Mentawai, Pasaman, Mungka, Limapuluhkota, Lintau, dan berbagai daerah lainnya. Pendistribusian hewan kurban ini karena daerah-daerah tersebut tidak memiliki hewan kurban,” tutup Sofyan Chandra. (edg)