rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Mahasiswa FKM Unand Berikan Edukasi Anti Bullying Terhadap Siswa SD

Mahasiswa FKM Unand Berikan Edukasi Anti Bullying Terhadap Siswa SD

Kegiatan sosialisasi dan edukasi anti bullying yang dilaksanakan FKM Unand

Padang, rakyatsumbar.idBully merupakan bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh suatu kelompok atau orang yang lebih kuat ataupun berkuasa dengan tujuan untuk menyakiti secara terus menerus.

UNICEF telah membagi jenis bully menjadi 3, yaitu fisik, non fisik, dan cyberbullying.

Anak-anak sering tidak mengetahui bahwa hal yang mereka lakukan adalah tindakan bullying, anak-anak yang melakukan bullying biasanya hanya ingin menyesuaikan diri dan membutuhkan perhatian, pelaku bullying merupakan korban atau saksi kekerasan di rumah atau di lingkungan sekitarnya.

Bullying dapat menimbulkan dampak bagi korban maupun pelaku secara fisik maupun mental dan emosional, misalnya seperti dampak depresi dan kecemasan, penurunan prestasi di sekolah, takut untuk pergi kesekolah, menjadi agresif dengan emosi yang meledak-ledak hingga penyalahgunaan obat terlarang.

Anak-anak memiliki hak terhadap lingkungan sekolah yang aman dan Konvensi Hak-Hak Anak menyatakan bahwa semua anak memiliki pendidikan, dan perlindungan dari semua bentuk kekrasan fisik, mental, kerusakan, atau perlakuan yang salah.

Karena inilah Mahasiswa peminatan Kesehatan Reproduksi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas melalui kegiatan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Membangun Desa, memberikan edukasi bully ke siswa/i kelas 4 SD Negeri 29 Pebayan Penggalangan di Kelurahan Batang Arau pada Sabtu (18/11/2023) lalu.

Edukasi yang diberikan mencakup pengertian bully, jenis-jenis bully, dampak pada korban dan pelaku bully, dan apa yang dilakukan jika menjadi saksi dari tindakan pem-bully-an.

Edukasi ini disampaikan oleh mahasiswa FKM yang terbentuk dalam satu tim beranggotakan Dhea Amelia, Dinda Aisyah Salsabila, Laura Prissa Utama, Nadia Intan, dan Putri Rahmadani yang didampingi oleh Suci Maisyarah Nasution, SST., MKM. selaku dosen pembimbing.

”Pemilihan materi bully ini didasari oleh maraknya kasus pem-bully-an yang dilakukan oleh siswa sekolah, sehingga harapannya dengan edukasi yang kami berikan dapat memberikan pengetahuan kepada para siswa agar mereka mengetahui bahwa tindakan bully seperti itu tidak dibenarkan dan merugikan,” ujar Putri Rahmadani

Dalam kegiatan edukasi ini tim melakukan pretestberupa pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan bully untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dasar siswa/i kelas 4 SD Negeri 29 Pebayan Penggalangan, setelahnya tim juga melakukan post-test untuk mengetahui apakah ada peningkatan pengetahuan pada siswa/i setelah diberikannya materi edukasi.

Selain itu, tim juga memberikan media edukasi berupa banner dan poster terkait bully kepada pihak sekolah agar dapat dimanfaatkan sekolah untuk kegiatan selanjutnya

”Kepala sekolah sedang memiliki rancangan untuk kegiatan tentang pem-bully-an ini jadi kami berterimakasih sama mahasiswa karena sudah memberikan edukasi dengan baik hingga anak-anak tetap berada di kelas untuk memperhatikan walaupun saya tidak mendampingi hingga selesai,” ujar Bu Arumi selaku wakil kelas 4 SD Negeri 29 Pebayang Penggalangan.

Pemerintah Sumatera Barat sendiri sedang gencar untuk mengkampanyekan sikap anti perundungan kepada para pelajar, dilansir dari Radarsumbar pada tanggal 17 November 2023, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Barat mengkampanyekan anti bullying kepada para siswa SMA Pertiwi 1 Padang dalam rangka peringatan Hari HAM se-Dunia ke-75 Tahun.

SD Negeri 29 Pebayan Penggalangan Kelurahan Batang Arau juga sedang merancang kegiatan yang berkaitan dengan kampanye anti bullying ini seperti yang dikatakan oleh salah satu wali kelas. Saat penyampaian materi edukasi juga siswa/i kelas 4 SD Negeri 29 Pebayan Penggalangan sudah dikenalkan dengan lagu anti perundungan oleh sekolah.

Kegiatan anti bullying ini tidak hanya membutuhkan peran dari sektor pendidikan dan hukum dan HAM saja namun juga membutuhkan peran dari sektor kesehatan karena dampak dari bullying itu sendiri dapat merugikan secara fisik dan mental baik korban maupun pelaku.

Padang Selatan yang memiliki visi sebagai daerah wisata juga membutuhkan kegiatan anti bullying ini sehingga kenakalan remaja dapat diminimalisir dan membuat wilayah ini aman sehingga para wisatawan nantinya merasa aman ketika berwisata di daerah Padang Selatan khususnya Kelurahan Batang Arau. (edw)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *