23/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » LPPM Unand Dorong Peningkatan Produksi Dadiah

LPPM Unand Dorong Peningkatan Produksi Dadiah

Batusangkar, rakyatsumbar.id—Keberadaan Dadiah sebagai salah satu makanan tradisional asal Sumatera Barat, mulai langka ditemukan. Hal tersebut, juga beriringan dengan semakin menurunnya budidaya Kerbau, sebagai ternak penghasil Dadiah.

Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas (Unand) melalui Program Membantu Nagari Membangun di Jorong Tanjung Modang Nagari Tanjung Bonai, Tanahdatar. Mencoba merangkul pihak pemerintah daerah, tokoh perantau dan masyarakat setempat untuk terlibat dalam program budidaya Kerbau, sebagai penghasil Dadiah.

Ketua Pelaksana Program Membantu Nagari Membangun di Nagari Tanjung Bonai Susmiati mengatakan, pihaknya sangat mengharapkan komitmen peternak dari Kelompok Peternak Gubalo Jorong Tanjung Modang untuk kelangsungan program ini.

“Diharapkan, program pengembangan Kerbau Dadih ini tidak hanya program sesaat dan dapat berlanjut. Sehingga terbentuk kelompok pengembangan Kerbau Dadih yang mandiri dan berinovasi serta membuka lapangan usaha bagi masyarakat. Selain kegiatan menambah populasi Kerbau, tahun ini kita juga fokus dalam pengembangan produksi pakan ternak dan pupuk organik,”sebutnya.

Susmiati mengatakan, pengolahan pakan ini dilakukan dengan mengolah pakan yang terdiri dari rumput, jerami, sekam dan penambahan probiotik. Produksi pakan ini diharapkan selain memenuhi kebutuhan untuk kelompok ternak untuk meningkatkan berat badan Kerbau juga diharapkan akan meningkatkan produksi Susu Kerbau.

“Selain itu, produksi pakan juga diharapkan akan dipasarkan,” jelasnya.

Dukungan moril dan materil, lanjut Susmiati, juga diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tanahdatar dan para perantau. Dimana, tahun 2021, Dinas Pertanian setempat melalui Kabid Peternakan sudah menyampaikan program kerja di bidang peternakan terutama peternakan kerbau dan beberapa kebijakan untuk mendorong investasi kerbau seperti pemberian asuransi ternak kerbau dan direncanakan untuk tahun 2022 dianggarkan pengadaan alat cooper dan molen untuk produksi pakan ternak.

“Salah seorang perantau asal Lintau Maswida Masriadi, juga bersedia meminjamkan tanah seluas 2 hektare untuk ditanami rumput yang digunakan untuk memproduksi pakan ternak. Rencananya tanah ini akan ditanami rumput sebagai bahan dasar produksi pakan ternak,”ungkapnya.

Saat ini, kelompok ternak Gubalo yang dibentuk tahun 2021, sudah menyatakan komitmen dan kesanggupan untuk dibimbing dan dibina dalam produksi pakan dan pengolahan limbah ternak menjadi pupuk organik. Kelompok peternak ini, selain menghasilkan dadih juga diharapkan mampu menghasilkan pakan ternak dan pupuk serta mengolah dadih menjadi produk lainnya, sehingga dapat meningkatkan ekonomi peternak khususnya dan masyarakat umumnya. (ned)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.