26/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Kompetensi Lulusan Perguruan Tinggi Abad 21

Kompetensi Lulusan Perguruan Tinggi Abad 21

Oleh Prof Ganefri

(Rektor Universitas Negeri Padang)

Perubahan masif pada tatanan masyarakat dan diiringi dengan perkembangan teknologi telah menghadirkan transformasi penting dalam sistem pendidikan saat ini.

Referensi sistem pendidikan 10 atau 15 tahun lalu secara signifikan kurang relevan dengan tuntutan perkembangan global saat ini.

Berbagai lembaga pendidikan besar saat ini telah berupaya melakukan penyesuaian pendekatan dan model pembelajaran sehingga dapat mengakomodasi perubahan teknologi, sosial dan seni.

Transformasi pendidikan tinggi dengan tujuan menghasilkan lulusan berdaya saing global dan sesuai dengan perkembangan teknologi dan peradaban tersebut juga merupakan manifestasi dari kebutuhan dunia kerja.

Dalam hal ini, Perguruan Tinggi (PT) berfokus pada peningkatan kemampuan dan keterampilan lulusan Abad 21 yang bertitik tolak pada peningkatan literasi, kreativitas dan inovasi, kemampuan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, metakognisi, komunikasi dan kolaborasi.

Kebutuhan keterampilan lulusan ini tentunya merupakan tantangan bagi institusi pendidikan tinggi.

Respon spesifik yang diharapkan pada pendidikan tinggi adalah kemampuan adaptasi kurikulum, dan penyediaan sumber daya (baik sumber daya manusia, sumber belajar maupun sarana dan prasarana pembelajaran) yang akomodatif, terhadap tuntutan perkembangan zaman.

Tantangan ekonomi, sosial dan lingkungan global yang transformatif tersebut, mendorong kita sebagai insan pendidik untuk membekali lulusan dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan.

Hal ini sesuai dengan temuan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan World Economic Forum (WEF) bahwa generasi masa depan, akan dapat bertahan dari perubahan global yang cepat, dengan membekali mereka melalui kemampuan konektivitas global, kemampuan penggunaan teknologi sebagai alat pembelajaran, soft-skill dan hard-skill yang akan sesuai dengan pekerjaan baru. Berdasarkan temuan ini, terdapat dua isu utama yang harus dihadapi pendidikan tinggi dalam menyiapkan lulusan berkualitas.

Pertama adalah membekali mahasiswa dengan keterampilan, yang memungkinkan generasi masa depan melakukan pekerjaan yang akan muncul.

Kedua adalah memastikan bahwa sumber daya manusia lulusan, yang telah ada di pasar kerja dapat berubah dan berkembang dengan cepat serta berusaha melakukan pengembangan diri.

Akhirnya, jika upaya pertama gagal dilakukan, maka lulusan akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Selanjutnya jika upaya kedua juga gagal dilakukan maka akan ada prevalensi lulusan kehilangan pekerjaan di masa depan.

Bahkan, World Bank (Bank Dunia) memprediksi bahwa setelah masa pandemi, akan ada 133 juta peran baru dalam dunia kerja, sehingga kondisi ini menjadi tantangan penting lembaga pendidikan dalam menyiapkan sumber daya manusia terbaik.

Perguruan Tinggi (PT) dalam hal ini perlu melayangkan pandangannya jauh ke depan dalam menata navigasi dan lanskap kurikulum yang sesuai dengan pola dunia kerja masa depan.

Dalam era perubahan yang semakin cepat, selain antisipasi terhadap kemungkinan pekerjaan di masa depan, perguruan tinggi juga perlu mempertimbangkan apakah lulusan mendapatkan pekerjaan yang baik dan relevan dengan studinya dan apakah lulusan mendapatkan kenyamanan secara mental dalam menjalani pekerjaan tersebut.

Jawaban atas berbagai pertimbangan ini tentunya harus hadir dalam rancangan kurikulum PT yang berorientasi pada pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang didapatkan mahasiswa selama masa studinya.

Sebuah studi yang dilakukan melalui Taxonomy Project oleh Harvard University pada tahun 2022, menyebutkan bahwa untuk menjawab tantangan dunia kerja, seorang lulusan PT harus memiliki keterampilan/skill dan kompetensi.

Fokus keterampilan terletak pada kemampuan dalam melakukan tugas dan memecahkan masalah, sedangkan kompetensi berada pada kemampuan dalam menerapkan hasil belajar secara memadai, dalam konteks yang ditentukan.

Kompetensi dalam dunia kerja tidak terbatas pada unsur kognitif seperti penggunaan teori, konsep atau pengetahuan, namun lebih luas pada aspek fungsional dalam hal keterampilan teknis, dan atribut interpersonal seperti keterampilan sosial, manajemen organisasi, regulasi diri dan etika.

Hal ini mengindikasikan bahwa PT harus mengembangkan kompetensi calon lulusan sehingga mampu bersaing di dunia kerja masa depan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.