08/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Inflasi Padangpanjang Turun 0,24 Persen

Inflasi Padangpanjang Turun 0,24 Persen

Ilustrasi inflasi. (Istimewa)

Padangpanjang, rakyatsumbar.id– Inflasi di Kota Padangpanjang pada Juli lalu alami penurunan 0,24 ketimbang Juni yang mencapai 1,28%.

Penurunan tersebut dipicu oleh mulai turunnya harga pada beberapa komoditas pangan strategis seperti cabai merah, Bawang merah, minyak goreng dan daging ayam ras.

Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako Putra Dewangga menyebutkan, inflasi Padangpanjang sebagai kota non-IHK mengacu kepada inflasi kota IHK (Indeks Harga Konsumen) terdekat, Kota Bukittinggi.

“Pada Juni lalu, 12 komoditas dari 45 komoditas pangan strategis yang di pantau, mengalami kenaikan harga.”

“Situasi ini memberikan andil pada stabilitas harga pangan di Kota Padangpanjang,” ulasnya.

Andil itu meliputi beras kualitas I, daging sapi, daging ayam broiler, telur ayam ras, cabai hijau.

Cabai cabai rawit, cabai merah, bawang merah, ikan asin, teri, sawi bola, wortel dan seledri.

Ia menjelaskan, tujuh komoditas di Padangpanjang mengalami penurunan harga yang mempengaruhi stabilitas harga pangan.

Komunitas itu meliputi gula pasir, daging ayam kampung sedang, telur ayam kampung.

Selanjutnya bawang putih, buncis, minyak goreng kemasan sederhana, dan minyak goreng curah.

“Pada Juli, tiga komoditas dari 45 komoditas pangan strategis yang dipantau mengalami kenaikan harga dan mempengaruhi stabilitas harga pangan.”

“Yaitu, daging ayam kampung besar, kacang kedelai dan sawi bola,” lanjutnya.

Sementara itu, sebanyak 18 komoditas mengalami penurunan harga dan memiliki andil dalam stabilitas harga pangan.

Yaitu daging ayam broiler, daging ayam kampung kecil, telur ayam ras, cabai hijau, cabai rawit, cabai merah, bawang merah.

Selanjutnya bawang putih, kacang hijau, kacang tanah, ikan asin, teri, buncis, wortel, seledri, bawang bombai, minyak goreng kemasan sederhana.

Serta minyak goreng kemasan premium dan minyak goreng curah.

Dampak Tingginya Permintaan Selama Ramadan dan Idul Fitri

Ia menambahkan kenaikan inflasi di Sumatera Barat khususnya di Kota Padangpanjang di picu dengan tingginya permintaan selama Ramadan dan Idulfitri. Tepatnya pada Mei lalu hingga Iduladha pada Juli kemarin.

“Tingginya tingkat inflasi, didominasi terjadi karena kenaikan harga cabai merah di Padangpanjang dan Sumatera Barat.”

“Kenaikan harga bahan pangan ini disebabkan oleh biaya produksi dari produk pangan yang meningkat.”

“Itu terjadi lantaran curah hujan ekstrem sejak Mei hingga akhir Juli yang mengakibatkan kenaikan harga makanan dan minuman.”

“Sehingga mempengaruhi tingkat inflasi secara keseluruhan dan masih banyak faktor lainnya,” ungkap Putra.(dit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.