12/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Dua Peneliti Cermati Pemanfaatan Sistem Transportasi Cerdas Kota Padang

Dua Peneliti Cermati Pemanfaatan Sistem Transportasi Cerdas Kota Padang

Kepala Dinas Kominfo Kota Padang Rudy Rinaldy saat pemaparan.

Padang, rakyatsumbar.id – Dua peneliti asal Universitas Andalas (Unand) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menyigi pemanfaatan sistem transportasi cerdas di Kota Padang, Selasa (12/7/2022).

Bertempat di salah satu hotel berbintang di Padang, keduanya mendengarkan langsung paparan dari empat narasumber.

Empat narasumber yang menyampaikan tentang kondisi transportasi Kota Padang yakni Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah III Sumatera Barat M. Ardono.

Selanjutnya Kepala Dinas Kominfo Kota Padang Rudy Rinaldy, Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang Yudhi Indra Sani. SertaKapolresta Padang.

Keempat narasumber menyampaikan langsung kondisi transportasi Kota Padang kepada dua peneliti, Yossyafra dan Yos Sunitiyoso.

Termasuk sejumlah akademisi dan dosen yang hadir dalam balutan kegiatan Focuss Group Discussion (FGD).

Infrastruktur Transportasi Telah Tersedia

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kominfo Kota Padang Rudy Rinaldy menuturkan bahwa hingga saat ini, sejumlah infrastruktur transportasi di Kota Padang telah tersedia.

Seperti Command Center ATCS, jalur fiber optic sampai ke kelurahan, data center. Termasuk akses telekomunikasi tanpa blank spot.

“Namun ada kendala juga selama ini yang tidak habis-habis, ketika kendaraan bertambah, lebar jalan ditambah.”

“Ketika kendaraan semakin bertambah, jalan kembali di perlebar, selalu seperti itu yang kita lakukan,” katanya.

Rudy menerangkan, mengatasi hal tersebut perlu adanya ITS (Intelijen Transport Sistem) Non Digital.

Seperti pelaksanaan teori antrian (Queuing Theory) di persimpangan jalan. Teori ini sudah di berlakukan di Kota Padang.

Ketika kendaraan yang mengantri di traffic light tidak lagi mengganggu kendaraan lain.

“Teori ini bisa di duplikasi oleh daerah lain. Sehingga ITS Non Digital dapat diberlakukan tanpa harus menggunakan teknologi,” kata Rudy.

Rudy juga menyampaikan, dalam sebuah penelitian beberapa waktu lalu, masyarakat membutuhkan jalan yang mulus dan licin.

Karena dengan jalan yang baik, akses menjadi mudah, perekonomian meningkat.

Sisi lain, Rudy juga menyebut, denda tilang menjadi poin penting bagi pengendara yang melanggar lalulintas.

Biaya denda sudah seharusnya di naikkan agar pengendara lebih waspada dan hati-hati. (ri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.