Bisa Sekolah Sambil Kerja
Kenapa SMK DEK Menjadi Pilihan Siswa Tamatan SMP Sederajat
Oleh : Sukma Murdani – Padang
Ingin bekerja setelah tamat sekolah? Daftar ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saja. Itulah agaknya pola pikir yang beredar di kalangan orang tua dalam menentukan masa depan pendidikan anaknya.
Namun, hal tersebut bukan tak berdasar. Dalam praktiknya, siswa SMK memang disuguhi kurikulum berbeda dibandingkan Sekolah Menengah Atas (SMA). Mereka lebih dipersiapkan memiliki softskill yang dapat bersaing di dunia kerja.
Bahkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional mengatakan, pendidikan kejuruan harus berkomitmen menjadikan tamatannya mampu bekerja dalam bidang tertentu. Dan salah satu tujuan khusus dari SMK adalah menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati.
Tak hanya orang tua, pelajar bernama David, memiliki pemikiran dan visi bahwa ia harus siap bekerja setelah tamat sekolah. Sebelum menamatkan Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia sudah memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang SMK.
“SMK bisa langsung kerja. Sebagai anak tunggal, saya tentunya menjadi tumpuan. Dengan kondisi ekonomi keluarga saat ini yang merupakan pedagang, bekerja setelah tamat sekolah merupakan solusi,” katanya saat ditemui di ruangan praktikum SMK Dedikasi Edukasi Kualiva (DEK) didampingi Kepala SMK DEK Trien Rusfa Safitri, Jum’at (25/06/2020).
David berkisah, sebelum lulus SMP, ia sudah menelusuri berbagai informasi tentang SMK yang ada di Kota Padang. Hasilnya, SMK DEK menjadi pilihan.
“Kondisi ekonomi alasan utama. SMK DEK menawarkan pendidikan berkualitas dengan biaya terjangkau,” tutur pemuda berkacamata ini.
David tak salah pilih. Bersekolah di SMK DEK, ia bahkan memiliki kesempatan sekolah sambil bekerja. Berawal dari program magang, tak disangka, siswa jurusan Akuntansi ini diminta oleh perusahaan tempat ia magang untuk bekerja di sana.
Gayung bersambut, keinginan perusahaan untuk menggunakan skill David diakomodir oleh SMK DEK. Syaratnya, jam sekolah David tidak terganggu.
“Pihak sekolah dan orang tua mendorong saya mengambil tawaran ini. Sewaktu magang, saya dipercaya mengelola keuangan dan contentwriter untuk promosi. Dengan posisi yang bisa dikerjakan kapan saja di luar jam sekolah, akhirnya saya bisa kerja sambil sekolah,” jelas David.
David tidak hanya memiliki softskill dibidang akuntansi sesuai jurusannya. Juara 1 kompetisi MYOB tingkat kota Padang ini, juga memiliki keahlian sebagai contentwriter, fotografi dan videografi.
“Keahlian tersebut otodidak saja. Kami di DEK harus bisa membuat konten video dan edit foto. Karena tugas mata pelajaran umum dalam bentuk konten digital,” tutup David.
SMK DEK yang berdiri tahun 2006 dengan jurusan Akuntansi. Sejak berdiri, jurusan Akuntansi memiliki segudang prestasi.Salah satunya, langganan juara kompetisi akuntansi se-Sumbar. Seiring perkembangan, jurusan Manajemen Bisnis hadir di tahun 2018.
Kurikulum yang digunakan SMK DEK tetap mengacu kepada standar Dinas Pendidikan. Bedanya, untuk kegiatan praktikum, SMK DEK langsung mendatangkan praktisi profesional sesuai bidang keahlian.
“Kita memberikan kurikulum terapan sesuai arahan Ketua Yayasan Gafar Salim. Untuk itu, kegiatan praktikum langsung dibimbing praktisi profesional,” sebut Trien Rusfa Safitri, Kepala SMK DEK.
Salah satunya praktikum perpajakan. Siswa SMK DEK mendapat bimbingan langsung dari praktisi profesional dari kantor akuntan publik rekanan.
Tak hanya itu, sama seperti SMP DEK dan SMA DEK, SMK DEK juga menggunakan kurikulum Cambridge pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Siswa SMK DEK difokuskan kepada public speaking dan marketing promotion berbahasa Inggris.
SMK DEK juga memiliki rekanan dunia usaha dan dunia industri yang tidak sembarangan. Beberapa perusahaan besar menjadi tujuan magang bagi siswa-siswi.
“Kami mempersiapkan anak-anak dengan baik sebelum magang. Tujuan SMK adalah bekerja setelah tamat sekolah. Dan Alhamdulillah, rata-rata perusahaan puas dengan kinerja siswa kami. Bahkan ada perusahaan yang langsung menawarkan pekerjaan kepada mereka,” pungkasnya. (***)