01/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Belum Semua Sekolah. Mampu Menganalisa Rapor Pendidikan

Belum Semua Sekolah. Mampu Menganalisa Rapor Pendidikan

Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar yang di ikuti Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA ke-Kota Padang, di Padang, Jumat (26/8/2022) lalu.

Padang, rakyatsumbar.id – Belum semua sekolah mampu menganalisis rapor pendidikan, padahal analisis rapor pendidikan sangat penting untuk melihat mutu pendidikan.

“Jika dari rapor pendidikan, persoalan mendasar ada para literasi numerasinya,” kata Kabid Perencanaan Penjaminan Mutu Pendidikan (P2MP) Dinas Pendidikan Kota Padang Indriyedi Bakri.

Ia menyampaikan itu pada implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar yang di ikuti Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA ke-Kota Padang, di Padang, Jumat (26/8/2022) lalu.

Proses analisis tersebut, kata Indriyedi Bakri, perlu dukungan teknologi yang memadai.

Tidak bisa hanya melalui lisan saja. Dukungan teknologi dapat mempercepat proses sebuah program.

“Dana BOS memungkinkan untuk percepatan proses tersebut.”

“Tinggal bagaimana sekolah mempersiapkan gurunya untuk melek teknologi,” kata Indriyedi Bakri.

Tuntutan agar guru melek teknologi, menjadi tuntutan penting untuk pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di kemudian hari.

Apalagi jika di kaitkan dengan kebutuhan di era milenial dan implementasi kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar.

“Harapan kini, kegiatan ini dapat mempercepat akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka secara merata di Kota Padang.”

“Sehingga guru dan tenaga kependidikan siap dalam menyambut pembaharuan dalam proses pengajaran.”

“Seiring perubahan zaman dalam penugasan teknologi pembelajaran di era digitalisasi.”

“Serta selalu berinovasi dan beradaptasi selama pembelajaran tatap muka ini,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Arfian.

Kegiatan yang di usung Yayasan DEK – Padang, satu-satunya Organisasi Kemasyarakatan di Sumatera Barat yang di percaya Kemendikbud Ristek RI melaksanakan Program Organisasi Penggerak.

Dek mendampingi 165 Sekolah menjadi Sekolah Penggerak Mandiri di Sumatera Barat dan Riau, menghadirkan Rita Yenis dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) sebagai narasumber.

Selain Indriyedi Bakri juga ada Prawira Salim, Ketua Yayasan DEK – Padang, dan Hesti Astina serta Ahmad Edwin Ramdhani Syafruddin dari Epson Indonesia.

Kurikulum Merdeka Akan Pulihkan Dunia Pembelajaran 2022-2024

Prawira Salim menyatakan, Kurikulum Merdeka ini akan menjadi satuan Pendidikan dalam rangka untuk memulihkan dunia pembelajaran tahun 2022 sampai 2024.

“Kini, kita memulai sesuatu yang baru di dalam dunia Pendidikan,” kata Prawira Salim.

Ia menyebutkan, kegiatan ini merupakan bentuk fasilitas yang diberikan Kemendikbudristek dalam mengapresiasi tenaga pendidikan yang professional.

Secara spesifik, Hesti Astina, Senior Product Manager Epson Indonesia menyebutkan, saat ini pemerintah mendorong digitalisasi pendidikan.

Dulu, sepenuhnya tergantung kepada guru. Kini, terpusat kepada siswa. Peserta pendidikan saat ini, orang-orang yang melek pada digital.

Pasti mereka akan lebih percaya diri jika dilibatkan secara langsung, apalagi dengan teknologi yang di miliki.

“Pembelajaran tidak lagi pada satu sumber saja, guru di tuntut untuk menjadi fasilitator agar mereka semakin berkembang dengan teknologi yang ada,” kata Hesti.

Hesti menyebutkan, kegiatan yang dilaksanakan Yayasan DEK – Padang dan Epson Indonesia, merupakan salah satu langkah untuk mendekatkan pihak sekolah.

Terutama Kepala Sekolah dan Guru terhadap teknologi yang akan mendukung peningkatan kapasitas guru.

Sehingga dapat menggunakan dan menguasai teknologi secara baik.

Senada dengan hal tersebut, Ahmad Edwin Ramdhani, Product Manager Visual Instrument Epson Indonesia menyampaikan solusi teknologi projector secara nirkabel dan interaktif.

Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

“Secara khusus Epson Indonesia memberikan beberapa solusi teknologi untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar.”

Melalui produk-produk yang di rancang khusus sebagai fasilitas penunjang kebutuhan guru dan tenaga pendidik untuk semakin interaktif dan inovatif.

Upaya ini dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, mewujudkan digitaliasi sekolah melalui produk yang di miliki. (ri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.