Batang Panapa Meluap, Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir
Batang Panapa meluap, ratusan rumah warga terendam banjir.
Pasaman, rakyatsumbar.id – Ratusan rumah warga terendam banjir di Jorong Kampung Lua dan Tampang Nagari Durian Tinggi Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman akibat meluapnya Sungai Batang Panapa, Sabtu (2/12, sekitar pukul 20.30 WIB.
Sejumlah fasilitas umum, jalan, jembatan, sarana air bersih PDAM, mushalla, ruko, lahan pertanian, begitu juga rumah warga dan kolam ikan warga banyak terdampak akibat dihantam air bercampur lumpur dan bongkahan kayu bekas tebangan.
Puncak banjir ini terjadi sekitar pukul 23.00 WIB, Sabtu (2/12). Material kayu dan lainnya yang dihanyutkan arus sungai dari hulu tampak tersangkut di jembatan Panapa yang berada di jalan raya Kota Lubuk Sikaping, tepatnya di Jorong Tampang.
Warga berupaya menyelamatkan barang-barang rumah tangga yang terkena dampak banjir. Hingga Minggu (3/12) pagi, genangan air di pemukiman warga mulai surut meluapnya sungai yang berada di bawah jembatan Panapa.
Bupati Pasaman Sabar AS, tiba di lokasi bencana di bantaran Batang Panapa.
sejak ba’da Subuh, Minggu (3/12), didampingi Dandim 0305 Pasaman, Letkol. Inf. Putra Negara, Plh. Sekda Yasri Uripsyah, Kadis PU dan Kadis Kominfo, serta Wali Nagari Durian Tinggi.
Bupati Sabar AS yang tampak menyusuri sejumlah titik terdampak bencana dan mendatangi rumah warga, sembari menghibur dan menerima keluh kesah warganya.Tak lama berselang, atas instruksi Bupati Sabar AS, sejumlah alat berat, mobil unit Damkar dan beberapa unit gergaji mesin, berikut personil petugas, tiba di lokasi terdampak bencana.
Peralatan dan personil itu langsung disebar ke sejumlah titik. Alat berat excavator langsung beroperasi mengeluarkan bongkahan batang kayu yang tersangkut dan menyumbat jembatan Batang Panapa.
Personil gabungan TNI, Polri Damkar dan BPBD, juga langsung terjun, melakukan survey membersihkan material lumpur dan kayu di sejumlah titik dan rumah masyarakat.
Pada beberapa titik terparah di Nagari Tanjuang Beringin dan Durian Tinggi, Bupati Sabar AS tampak memberikan arahan dan instruksi kepada Kadis PU, Dinas Sosial, BPBD dan PDAM Pasaman.
“Saya ingin semuanya bergerak terpadu mulai hari ini. Fasilitas vital, seperti jembatan, jalan, sarana air minum, harus segera dipulihkan, jika perlu penanganan secara darurat dulu. Dinas Sosial segera turunkan bantuan bahan makanan dan bantuan lainnya. Ingat, besok adalah hari pertama anak-anak mulai ujian semester, tolong diupayakan pakaian sekolah, bagi yang pakaiannya hanyut atau terendam lumpur,” perintah bupati tegas.
Kepada wali nagari dan jorong, diminta untuk segera melakukan pendataan warga terdampak banjir, agar penanganannya tepat sasaran.
Plh. Sekda Pasaman Yasri Uripsyah, saat ditanya, menjelaskan bahwa untuk menindak lanjuti instruksi bupati, terutama penanganan fasilitas umum yang hancur dan hanyut, akan diupayakan melalui anggaran dana tak terduga tahun 2023.
“Kita lihat berapa anggaran tersedia, nanti kita maksimalkan untuk penanganan darurat,” ujar Yasri, yang juga mantan Sekdakab Pasaman Barat itu.
Dari penuturan warga, menyebutkan bahwa ini banjir terparah yang pernah mereka alami. Dampaknya cukup luar biasa dan luas.
Sementara itu, petugas teknis PDAM Pasaman, Jecky dan Alex menjelaskan bahwa sumber air PDAM di Rimbo Aro kondisinya hancur total. Sebagian pipa yang ada di sumber, hanyut terbawa banjir. Begitu juga dua bak Intake di lokasi tersebut, hancur dan tertimbun lumpur.
Gubernur Mahyeldi : Dinas Terkait Diturunkan untuk Atasi Penyempitan Jalur Sungai
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menyebutkan Pemprov Sumbar bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) V Sumatera telah turun ke lokasi kejadian banjir di Panapa Durian Tinggi, Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman. Ia menyebutkan, penyebab banjir telah diketahui, dan akan dilakukan penanganan kongkrit agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Pemprov Sumbar melalui Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar dan Dinas PUPR telah turun ke lokasi pada Minggu pagi, berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai untuk menelusuri penyebab banjir di Lubuk Sikaping pada Sabtu lalu,” ucap Gubernur, didampingi Kabiro Adpim Setdaprov Sumbar, Mursalim, di sela agenda kedinasannya, Minggu (3/12).
Gubernur menyebutkan, kejadian banjir tersebut disebabkan terjadinya penyempitan jalur sungai serta intensitas curah hujan yang memang cukup tinggi pada Sabtu 2 Desember lalu, sehingga air sungai meluap hingga ke rumah-rumah warga. Merespons hal tersebut, Gubernur menegaskan dinas terkait akan segera menyelesaikan masalah yang telah terdeteksi tersebut.
“Di samping pembenahan irigasi sungai, tadi saya juga melihat beberapa foto kayu besar dan kecil, sehingga di hulu sungai itu harus dikurangi aktivitas penebangannya. Dulu saat di Kota Padang, saya pernah melakukan kegiatan Susur Sungai, dan saya pikir ini perlu dilakukan juga di lokasi kejadian di Pasaman,” ucap Gubernur lagi.
Melalui program Susur Sungai tersebut, sambungnya, akan terlihat berbagai masalah lain yang menyebabkan terjadinya luapan sungai yang membanjiri perumahan warga. Namun demikian, untuk saat ini, Dinas BMCKTR akan menindaklanjuti persoalan yang telah terdeteksi terlebih dahulu, yaitu berupa penyempitan jalur sungai.
“Untuk kejadian saat ini, masalahnya sudah kita ketahui, tinggal melakukan langkah kongkrit agar kejadian serupa tidak terjadi lagi masa yang akan datang,” ucap Gubernur. (cr1/mul)