Baru Tatap Muka, Dua SMP di Padangpanjang Kembali Diliburkan
Padangpanjang, rakyatsumbar.id— Kabar kurang sedap kembali berhembus dari Kota Padangpanjang, hari kedua pelaksanaan sekolah tatap muka untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota berjuluk Serambi Mekah itu ternyata berdampak terhadap dua sekolah yang mendapati 6 orang guru terpapar Virus Korona. Sehingga, Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMPN 3 dan SMPN 4 Padangpanjang harus dihentikan sementara.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padangpanjang, M Ali Tabrani ketika dihubungi Rakyat Sumbar, Jum’at (15/08/2020) menyebutkan, dari hasil tes Swab terhadap 389 guru tingkat SMP di Kota Padangpanjang, ditemukan 6 orang guru terpapar Virus Korona. Rinciannya, SMPN 3 Padangpanjang 2 orang dan SMPN 4 Padangpanjang 4 orang.
“Setelah hasil tes Swab keluar tadi pagi, kita langsung mengambil tindakan untuk menghentikan sementara proses belajar mengajar di dua sekolah tersebut, sampai dilakukan tracking dan tes Swab lebih lanjut terhadap guru-guru yang positif terpapar Virus Korona tersebut,” kata M.Ali Tabrani.
Disampaikannya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan upaya-upaya pencegahan sebelum dilaksanakannya proses belajar tatap muka dilakukan. Tetapi karena proses tes Swab yang memakan waktu, hasilnya baru diumumkan dua hari setelah proses belajar tatap muka dilakukan.
“Kita akan tunggu dulu, apa rekomendasi dari Dinas Kesehatan terhadap proses belajar mengajar di dua sekolah tersebut. Jika memang hasilnya negatif dan sekolah boleh dibuka kembali, kita akan buka kembali sekolahnya tetapi tetap dengan menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan siswa di dalam ruangan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padangpanjang Nuryanuar ketika dihubungi Rakyat Sumbar membenarkan ada 6 orang guru dari Padangpanjang yang terpapar Virus Korona. Dimana, keenam guru tersebut telah diisolasi di RUSD Kota Padangpanjang dan telah dilakukan tracking terhadap Riwayat perjalanannya.
“Dari hasil tracking terhadap 6 guru tersebut, sudah didapatkan 18 orang yang melakukan kontak dan Sabtu (15/08/2020) akan dilakukan tes Swab. Kita akan terus mendata, karena bisa saja data itu akan terus bertambah seiring dengan aktifitas yang bersangkutan,” jelas Nuryanuar yang akrab disapa Pak Ujang itu.
Pak Ujang juga menyebutkan, meskipun telah menghentikan sementara PBM di dua SMP tersebut, belum bisa menentukan apakah Padangpanjang akan menghentikan seluruh PBM di seluruh SMP, apalagi proses belajar tatap muka telah mulai sejak Rabu (13/08/2020) kemarin.
“Hasilnya bisa kita tunggu minggu depan, karena untuk menetapkan zona merah atau zona kuning ada beberapa indikator yang harus dipenuhi. Apalagi, Padangpanjang juga sudah mempersiapkan untuk membuka belajar tatap muka di Sekolah Dasar,” jelasnya. (ned)