STAI Imam Bonjol Padangpanjang Gelar Wisuda Virtual
Guguk Malintang, Rakyat Sumbar– Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Imam Bonjol Padangpanjang menggelar Sidang Senat Terbuka dalam kegiatan wisuda virtual di gedung DPRD Kota Padangpanjang, Minggu (26/07/2020). Wisuda Angkatan IX Tahun 2020 tersebut, diikuti sebanyak 17 wisudawan.
Ketua STAI Imam Bonjol Padangpanjang Aziz Chan Bahar mengatakan, acara wisuda ini terpaksa dilakukan secara virtual demi mematuhi himbauan pemerintah untuk selalu menjaga protokol kesehatan demi memutus mata rantai Covid-19.
“Kita terpaksa melaksanakan wisuda virtual demi memutus mata rantai Covid-19,” katanya dihadapan perwakilan mahasiwa dan orang tua mahasiswa serta civitas STAI Imam Bonjol Padangpanjang.
Aziz Chan Bahar juga menyampaikan dalam pidatonya, agar semua wisudawan dan wisudawati agar bisa menjaga almamater mereka, mengingat mereka adalah lulusan sekolah agama.
Dalam kesempatan itu, Walikota Padangpanjang Fadly Amran mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati yang telah menyelesaikan sekolahnya sehingga mendapatkan gelar yang diinginkan.
Selain itu, Fadly juga berpesan kepada para sarjana agar ilmu yang diperoleh tidak disia-siakan, pergunakanlah dengan baik serta jangan berhenti sampai disini saja karena masih banyak jalan yang akan ditempuh nantinya.
“Semoga usai memperoleh ijazah ini, para sarjana ini secepatnya mendapatkan pekerjaan sehingga ilmu yang dipelajari dan diperoleh selama ini dapat di implementasikan dan diajarkan di tempat bekerja nantinya,” sebut Fadly.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Padangpanjang Mardiansyah dalam kesempatan itu, ikut memberikan semangat dan dorongan kepada wisudawan dan wisudawati agar mereka bisa mempraktekkan ilmu yang telah mereka tuntut agar berguna untuk masyarakat.
Koordinator kopertis wilayah 6 sumbar, Prof. Dr. H. Eka Putra Wirman, Lc, MA juga berpesan, agar para wisudawan dan wisudawati melek teknologi. Agar mereka tidak menjajakan ijazahnya untuk melamar pekerjaan, tetapi mereka yang menciptakan lapangan pekerjaan itu sendiri.
“Kita sebagai orang yang intelek, jangan sampai kita menjajakan ijazah kita ke sana ke mari untuk mencari pekerjaan. Kita harus bisa manfaatkan teknologi dan informasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,” ujarnya. (ned)