rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Sumpur, Nagari Indah di Tepian Singkarak

Sumpur, Nagari Indah di Tepian Singkarak

Sumpur Hotel yang berada di pinggiran Danau Singkarak menjadi salah satu pendukung industri pariwisata di Nagari Sumpur.

Tanahdatar, rakyatsumbar.id — Selain menyimpan potensi di bidang pariwisata karena berada di utara Danau Singkarak, Nagari Sumpur Kecamatan Batipuh Selatan Kabupaten Tanahdatar ini juga banyak dikenal masyarakat dengan daerah penghasil buah Sawo atau lebih dikenal dengan buah Saus.

Jika anda berwisata ke daerah itu, anda disuguhi pemandangan yang indah dengan udara sejuk. Hamparan persawahan membentang luas dari daerah perbukitan hingga ke pinggir danau, bagaikan lukisan diatas kanvas.

Pinggiran Danau Singkarak yang menjadi lokasi tenggelamnya prasasti Batu Basurek.

Menurut Walinagari Sumpur Ade Hendrico,ST Dt.Saripado Ketek ketika dihubungi Rakyat Sumbar menyebutkan, Nagari Sumpur memiliki potensi yang sangat luar biasa. Selain memiliki sawah dan ladang yang cukup luas, Nagari Sumpur juga dikenal sebagai penghasil buah saus berkualitas di Tanahdatar, dan Sumatera Barat pada umumnya.

“Kami memiliki sawah yang cukup luas, lebih kurang 50 hektar lebih. Kami juga penghasil buah saus atau kami di Sumpur menyebutnya dengan Saus Panda Sumpu,” kata Ade Hendrico.

Relawan Ruang Kreatif Hamasah ketika mengunjungi salah satu kawasan di tepian Danau Singkarak.

Lebih lanjut dikatakan Ade, Saus Panda Sumpu telah didistribusikan ke beberapa daerah di Sumatera Barat, bahkan keberbagai provinsi di negeri ini, seperti Jakarta, Batam dan lainnya. Selain itu, warga Sumpu juga menggantungkan hidupnya di muara tepian danau singkarak, sebagai penjala ikan bilih.

Terkait potensi bidang pariwisata, Ade Hendrico menjelaskan, karena Nagari Sumpur berada di di bagian utara Danau Singkarak, cukup banyak destinasi yang dikunjungi wisatawan, bahkan di Nagari Sumpur juga telah ada Sumpur Hotel sebagai penunjang pariwisata di daerah itu.

Salah satu kawasan yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.

“Disini juga ada prasasti Batu Basurek yang pernah diteliti oleh Puslitbang Arkeologi Nasional di Batu Baraguang Nagari Sumpur. Tulisan di batu tersebut diperkirakan berasal dari abad ke 14 dan saat ini batu tersebut telah terbenam beberapa meter ke dasar danau. Tetapi, sekarang kawasna itu masih banyak dikunjungi oleh wisatawan karena keindahan alamnya,” sebut Ade.

Selain itu, layaknya daerah di sepanjang pinggiran Danau Singkarak, masyarakat Nagari Sumpur juga banyak mengandalkan hasil danau sebagai penggerak roda perekonomian dengan menjadi nelayan.

Relawan Ruang Kreatif Hamasah ketika mengitari tepian Danau Singkarak.

Ade berharap, dengan berbagai potensi yang dimiliki Nagari Sumpur, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk juga dengan pengembangan-pengembangan sejumlah fasilitas pendukung pariwisata dan bidang pertanian. (ned)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *