Nasrul Abit Apresiasi Labor Fakultas Kedokteran Unand dan Kinerja Paramedis di Sumbar
Padang, rakyatsumbar.co.id— Pemprov Sumbar melalui Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, mengapresiasi tim laboratorium yang bekerja tanpa lelah selama 22 jam. Bahkan, Sumbar mencatatkan rekor pemeriksaan sample swab terbanyak yang pernah ada di Indonesia dengan 1.461 sample dalam waktu 22 jam.
Nasrul Abit menjelaskan, deteksi dini adalah upaya mencari sebanyak-banyaknya para terindikasi, mulai dari ODP, PDP dan OTG. Deteksi dini harus dipercepat di Sumatera Barat. Meski Sumatera Barat telah mencatatkan 537 kasus per Rabu (27/05/2020), Ia mengimbau agar warga tidak usah takut.
“Sumatera Barat lebih cepat dalam penanganan uji laboratorium. Hal ini dikarenakan Kedokteran Unand mempunyai labor sendiri, jadi samplenya bisa diperiksa setiap hari sehingga Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand termasuk terbaik di Indonesia,” kata Nasrul Abit dalam dialog online via apilkaso zoom bersama Ikatan Apoteker Sumbar dalam rangka Upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam penanggulangan Covid-19 di ruang rapat Wakil Gubernur Sumbar, Kamis (28/05/2020).
Selain itu, Wagub Sumbar juga mengapresiasi tim paramedis yang telah bekerja luar biasa tanpa kenal lelah siang malam, tidak bertemu keluarga, dan dengan keikhlasan masih tetap bertahan untuk tetap setia merawat serta mengobati pasiennya.
“Semoga pengabdian para medis ini menjadi amal ibadah yang tak terhingga nilainya dan paramedis kita juga diberikan kesehatan dan tetap dalam lindungan Allah SWT. Aamin,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan, Pemprov Sumbar sudah melakukan beberapa upaya dalam penanganan wabah Korona ini. Diantaranya, menyiapkan rumah sakit rujukan dan rumah sakit khusus Covid-19, menyiapkan 9 lokasi karantina dan edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat.
“Rumah sakit rujukan yang kita sediakan yaitu RS M. Jamil, RS Achmad Moechtar Bukittinggi, RS Unand, RS M.Natsir, RS Semen Padang, RS Reksodiwiryo, dengan total 147 tempat tidur. Kemudian Rumah Sakit Khusus Covid-19, diantaranya RSUD Pariaman dan RSUD Rasidin Padang, dengan total 273 tempat tidur, dan jejaring rumah sakit Covid-19 RSUD Daerah dengan total 563 tempat tidur,” jelas Nasrul Abit.
Sementara, 9 lokasi karantina yang dipersiapkan yaitu 5 lokasi untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 4 lokasi Orang Dengan Covid Positif Ringan (OD-CPR).
“Lima lokasi karantina ODP yaitu Asrama Diklat PPSDM Kemendagri Ragional Bukittinggi di Baso, UPT Asrama Haji Padang Pariaman, UPTD Balai Pelatihan Penyuluhan, Asrama BLK Padang Panjang, Asrama BLK Payakumbuh. Sedangkan untuk karantina OD-CPR, berlokasi di Asrama Diklat BPSDM Prov Sumbar, UPTD Balatkop Dinas Koperasi UKM Prov Sumbar, Asrama Diklat Bapelkes Dinas Kesehatan, dan Gedung ITC UPTD BPTSD Prov Sumbar Payakumbuh,” imbuhnya.
Tidak hanya menyediakan sarana dan prasarana, Nasrul Abit mengatakan, Pemprov Sumbar juga melakukan pengendalian Covid-19 dengan edukasi dan sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat.
“Kami di provinsi saja sudah cukup banyak mengirim surat. Hampir 100 surat tentang instruksi bagaimana penanganan Covid-19 ini mulai dari ke tingkat desa, kelurahan sampai ke tingkat terendah,” tutupnya. (rel/red)