Penyakit Sapi LSD Serang Sapi Warga di Dharmasraya
Dharmasraya, rakyatumbar.id– Belum hilang wabah Covid-19 yang dua tahun terakhir menguasai jagat raya, membuat seluruh sendi ekonomi lumpuh. Seluruh aktivitas terbatas, pergerakan ekonomi berjalan lamban bak keong.
Kini, masyarakat terpaksa menelan pil pahit dengan turunnya harga sawit, dampak dari pelarangan eksport CPO oleh Presiden RI sejak Tanggal 28 April 2022 lalu.
Tak sampai di sana, kini penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau kulit benjol menyerang hewan ternak sapi.
Penyakit ini menyerang sapi-sapi milik masyarakat di Blok B kanan, Nagari Sungai Duo, Kecamatan Sitiung, yang bisa berujung kematian.
Buntutnya, terjadi pelarangan mobilitas atau transportasi ternak ke daerah lain, baik masuk maupun keluar. Hal itu akan sangat memukul peternak.
LSD merupakan penyakit infeksius hewan ternak sapi dan kerbau akibat virus Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang masuk dalam genus Capripoxvirus.
“Iya, memang benar, dokter Hewan yang bertugas di daerah sini sudah melakukan pengecekan,” kata E, salah seorang peternak sapi, Sabtu (14/05/22).
Dokter hewan yang bertugas di wilayah tersebut juga membenarkan adanya kasus LSD yang menyerang ternak sapi.
“Memang ada penyakit LSD yang menyerang sapi warga, tapi bukan PMK,” kata Erwin salah seorang dokter hewan.
Ia menyebutkan,kini pihak telah mengambil sampel dan mengiri sampel tersebut ke provinsi untuk mendapatkan vaskin.
“Sampel sudah kita kirim ke provinsi sekaligus pengajuan vaksin. Masyarakat tidak perlu kuawatir yang berlebihan,” ungkapnya.
Ia berharap, supaya biosecurity makin ketat, agar Penyebaranya lewat lalat dan nyamuk bisa antisipasi. (yahya)