Korban Meninggal Gempa Pasaman Barat Bertambah, jadi 7 Orang
Jakarta, rakyatsumbar.id – Pusdalops BNPB terus memutakhirkan data terkini dampak gempa magnitudo (M)6,1 yang berdampak pada beberapa wilayah di Provinsi Sumatra Barat.
Seperti diketahui, gempa terjadi pagi tadi (25/2/2022), pukul 08.39 WIB. Data sementara mencatat total jumlah korban meninggal mencapai 7 orang.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menginformasikan pada pukul 16.30 WIB jumlah korban meninggal teridentifikasi 3 orang di Kabupaten Pasaman Barat.
Sementara 4 orang di Kabupaten Pasaman. Sedangkan total korban luka-luka mencapai 85 orang.
Dengan rincian luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang di Pasaman Barat, serta 25 orang di Pasaman.
BPBD Kabupaten Pasaman belum merinci kategori korban luka-luka yang dilaporkan ke Pusdalops BNPB. Gempa juga berdampak pada pengungsian warga.
Hingga kini sebanyak 5.000 warga mengungsi di 35 titik. BPBD melaporkan sebaran titik pengungsian di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan Kinali. Petugas di lapangan masih mendata warga yang mengungsi.
Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, para personel organisasi maupun relawan dan warga masih memfokuskan pada pencarian.
Termasuk penyelamatan dan evakuasi serta pelayanan kepada warga terdampak.
Pascagempa M6,1, Pusdalops BNPB menerima laporan kejadian dua gempa susulan yang cukup signifikan dengan M5,0 pada pukul 11.02 WIB dan gempa M5,1 pukul 11.06 WIB.
Merespons gempa tersebut, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB untuk melakukan kaji cepat situasi dan kebutuhan.
Selain itu juga a memberikan pendampingan penanganan darurat di Sumatra Barat.
Suharyanto dan jajarannya juga akan bertolak ke Pasaman Barat, Sabtu (26/2/2022) untuk meninjau lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam memastikan penanganan darurat berjalan efektif. (muharman)