Waspada Kluster Pilkada
dr. Andani Ingatkan KPU Sumbar
Padang, Rakyat Sumbar– Lonjakan kasus positif Covid-19 sejak Idul Adha meningkat di Sumbar. Peningkatan ini seiring banyaknya sampel yang telah diuji. Namun, yang lebih patut diwaspadai lagi adalah tidak terjadinya kluster baru, yakni kluster Pilkada, saat tahapannya kembali mulai dilaksanakan pada awal September 2020. Ini harus menjadi perhatian serius semua pihak, terutama KPU Sumbar, penyelenggara Pilkada.
“Positif rate Sumbar meningkat dari sekitar 1,2 persen perhari di bulan Mei menjadi 3 sampai 4 persen per hari. Jika ditanya kesiapan kita menghelat Pilkada serentak, maka dengan positif rate yang masih di bawah 5 persen, Sumbar dinyatakan siap,” kata Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, saat Silaturahmi serta Edukasi Pengamanan Pilkada danĀ Penanganan Covid-19 di, Mapolda Sumbar, Kamis (03/09/2020) siang.
Ia melanjutkan, dengan kondisi pandemi saat ini, pelaksanaan Pilkada 2020 haruslah sesuai protokol kesehatan. Pilkada jangan sampai menjadi kluster baru penyebaran Covid-19. Terlebih, pelaksanaan Pilkada akan diikuti dengan perayaan tahun baru.
“Jangan sampai pelaksanaan Pilkada yang kemudian diikuti tahun baru, justru mengantarkan Sumbar kepada puncak serangan. Tentunya KPU dan Bawaslu telah mengantisipasi hal ini. Kalau perlu, orang yang tidak pakai masker dan cuci tangan, jangan dipersilahkan masuk TPS,” bebernya.
Masih kata dr. Andani, saat ini Sumbar telah mampu melakukan testing (uji sampel) sebanyak 3.000 sampel perhari, bahkan telah mempersiapkan penambahan kapasitas testing hingga 4.000 sampai 5.000 sampel perhari melalui penambahan sumber daya manusia dan peralatan.
“Penambahan tersebut diharapkan mampu menekan hingga memutus rantai penyebaran Covid-19, dengan status Sumbar yang masih gencar dalam penyebaran,” tutur Direktur Umum dan Sumber Daya Rumah Sakit Unand.
Ia menyatakan, konsep pengendalian Covid-19 ini adalah 5P (Pendidikan, Pelacakan, Pemeriksaan, Pengasingan dan Perawatan). “Semuanya saling terkait untuk mencegah orang tidak sakit tertular dan mencegah orang sakit menularkan. Dengan tracing dan testing yang baik, penularan Covid-19 ini dapat kita putus,” ungkapnya. (edo/byr)