Warga Temukan Mortir Peninggalan Zaman Perang Saat Mencari Madu Lebah
Tim penjinak bom saat mengevakuasi mortir.
Solok, rakyatsumbar.id– Seorang petani di Nagari Cupak menemukan mortir di Jorong Linjuang Koto Tinggi Nagari Koto Gaek, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.
Mortir dalam kondisi berkarat tersebut menancap di tanah dan kemungkinan masih aktif.
Dari Informasi yang dirangkum Rakyat Sumbar di Mapolsek Gunung Talang menyebutkan, mortir tersebut awalnya di temukan oleh salah seorang petani bernama Anton Wisma Indra,38, pada hari Rabu (22/6/2022).
Siang itu ia bersama rekannya sedang mencari madu lebah di kawasan hutan Nagari Koto Gaek.
Pada saat perjalanan menuju lokasi pencarian madu lebah, tiba-tiba ia terkejut melihat benda berkarat yang menancap di tanah.
Ia lantas mengambil benda itu dan memasukkannya ke dalam kantong plastik.
Kemudian, ia memindahkan benda tersebut ke dalam semak-semak di sekitar lokasi penemuan. Penasaran dengan benda itu, lalu ia menceritakan kepada warga.
Setelah itu, ia bersama warga melaporkan pertemuan benda itu ke Kapolsek Gunung Talang pada Sabtu (25/6/2022) malam.
“Sekitar pukul 19.00 WIB, kita mendapat laporan dari wartawan, kalau ada warga yang menemukan benda asing mirip mortir di kawasan hutan Nagari Koto Gaek,” ujar Kapolres Solok AKBP Apri Wibowo melalui Kapolsek Gunung Talang AKP Aam Hermayanto.
Mendapat informasi itu, petugas langsung turun menuju lokasi. Setelah di lihat dari ciri fisiknya, petugas yakin kalau benda tersebut merupakan mortir dan masih aktif.
“Agar tidak membahayakan, lokasi penemuan benda itu langsung dipasang garis police line dan selanjutnya dilakukan penjagaan dari Polsek Gunung Talang untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan,”katanya.
Tim Jibom Sat Brimobda Sumbar Turun Tangan
Setelah melakukan koordinasi, Minggu (25/6) siang, rim Jibom Sat Brimob Polda Sumbar yang di bawah komando AKP Seokarmono mendatangi lokasi dengan alat perlengkapan khusus.
Mortir dengan berat 1,125 kg tersebut kemudian di bawa menuju lokasi peledakan dan pemusnahan di lahan perumahan.
Lokasinya berjarak sekitar tiga ratus meter dari lokasi penemuan dan jauh dari pemukiman penduduk.
Saat peledakan, kepulan asap putih muncul dari mortir tersebut
Menurut AKP Soekarmono, selongsong masih utuh karena terbuat dari bahan baja yang sangat tebal, keras dan berbahaya.
Selanjutnya selongsong mortir dibawa oleh Tim Jibom Sat Brimob Polda Sumbar. (wel)