17/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Walikota Padang Hendri Septa Nge-jam Bareng Ustadz Derry Sulaiman

Walikota Padang Hendri Septa Nge-jam Bareng Ustadz Derry Sulaiman

Padang, rakyatsumbar.id – Bila dua mantan musisi bertemu, keduanya pasti akan saling bermain musik (nge-jam). Karena menjadi keharusan  untuk saling beradaptasi dan saling berdiskusi dalam bermusik.

Seperti yang dilakukan Walikota Padang Hendri Septa saat bertemu Ustadz Derry Sulaiman, Senin (7/3/2022) lalu.

Keduanya bermain musik dalam satu panggung di ajang “Ngobrol Perkara Iman” (Ngopi) di bawah Jembatan Siti Nurbaya, Padang.

Tak tanggung-tanggung, keduanya memainkan musik religi dengan nuansa pop.

Sejumlah lagu mereka bawakan selama dua jam lebih. Keduanya berbaur bersama penonton yang notabene anak muda Kota Padang.

“Sungguh senang bisa satu panggung dengan Ustadz Derry Sulaiman,” ujar Hendri Septa usai bermusik di ajang “Ngobrol Perkara Iman” (Ngopi).

Walikota Padang Hendri Septa dulunya merupakan musisi Kota Padang.

Hendri Septa adalah drummer grup band cadas “Equator”. Grup band trash metal itu sempat menanjak kariernya di era tahun 1997 hingga tahun 2000-an.

Sedangkan Ustadz Derry Sulaiman dulunya merupakan gitaris grup band cadas.

Grup band “Betrayer” yang mengusung aliran trash metal itu mampu membawanya berkibar di pentas nasional. Lagu berjudul “Bendera Kuning” tidak asing lagi di telinga para musisi underground.

Kini kedua mantan musisi sesama aliran musik itu saling bertemu di bawah Jembatan Siti Nurbaya.

Keduanya tidak lagi membawakan lagu cadas, akan tetapi membawakan lagu-lagu religi. Walikota Padang Hendri Septa menabuh drum, mengiringi lagu-lagu religi ciptaan Ustadz Derry Sulaiman.

Tercatat sebelas lagu mereka bawakan untuk menghibur penonton yang tumpah ruah di bawah Jembatan Siti Nurbaya.

Lagu berjudul “DSAS” yang sudah familiar di tengah pendengar musik pun saat itu tersaji manis.

Ustadz Derry Sulaiman menyebut bahwa dakwah bukanlah profesi. Akan tetapi setiap orang dapar berdakwah melalui profesinya masing-masing.

“Saya memilih berdakwah dengan bermusik karena tidak semua orang suka diceramahi,” tutup lelaki Minang kelahiran Saniang Baka itu.(ri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.