rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » UNP Kembali “Tetaskan” 1634 Sarjana Baru

UNP Kembali “Tetaskan” 1634 Sarjana Baru

Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D didampingi para wakil rektor dan Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si.


Padang, rakyatasmbar.id – Dalam rangka Wisuda Ke-131 Periode Juni 2023,  Universitas Negeri Padang (UNP) mewisuda sebanyak 1634 orang lulusan dari berbagai program studi (prodi) di UNP. Dalam mewisuda ini, UNP melakukan acara wisuda dalam dua shift yakni pagi dan siang.

Dalam acara wisuda ke – 131 tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si yang akan memberikan orasi ilmiahnya.
Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D dalam kesempatan tersebut, menyampaikan dengan rasa bahagia dan apresiasi tinggi, atas kelulusan wisudawan/wisudawati sekalian sekaligus mengucapkan selamat atas gelar akademik yang telah diraih, sesuai dengan bidang ilmu yang ditempuh.
“Dengan gelar, dan berarti juga dengan pengetahuan yang dimiliki, kami mengharapkan lulusan Universitas Negeri Padang terus menumbuhkan kepekaan terhadap lingkungan kehidupan bermasyarakat di Negara Republik Indonesia, seraya terus mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucapnya, Senin (19/6).
Dalam pidato Ganefri yang berjudul “Membumikan Nilai-nilai Karakter Kebangsaan di Perguruan Tinggi Melalui Pendidikan Multikultural” tersebut, Ganefri berpesan penting untuk menyikapi perubahan global dengan mindset yang benar.
“Perubahan global tersebut harus dilihat sebagai batu lompatan bagi perubahan positif bangsa. Kita harus mengadopsi sikap terbuka dan proaktif dalam menghadapi perubahan tersebut. Pendidikan harus menjadi garda terdepan dalam menyiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan global dan menjadi agen perubahan yang berkelanjutan/sustainable dalam masyarakat,” ucapnya.
Ganefri menjelaskan, laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2022 mencatat, dalam rentang tahun 2020 hingga 2021 terdapat 486 kasus konflik sosial yang melibatkan berbagai kelompok etnis, agama, dan budaya di seluruh Indonesia. Selain itu permasalahan korupsi juga merupakan tantangan serius dengan temuan sejak tahun 2016 hingga 2021 terdapat 1.727 kasus korupsi yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Masih banyak persoalan lain seperti kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual yang menyentuh angka ribuan kasus. Bahkan permasalahan kekerasan seksual ini juga berdampak pada pendidikan tinggi sebagaimana yang kita saksikan beberapa tahun ke belakang,” ungkapnya.
Ganefri memaparkan, karakter kebangsaan menjadi pondasi yang kuat dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa di tengah arus globalisasi yang dapat mempengaruhi identitas nasional.
“Karakter kebangsaan Indonesia memainkan peran kunci dalam membangun identitas nasional yang kuat dan menumbuhkan rasa kebersamaan di antara warga negara. Dalam konteks pendidikan tinggi, institusi pendidikan harus menanamkan nilai-nilai karakter kebangsaan dalam kurikulum dan kegiatan mahasiswa,” jelasnya.
UNP sendiri, menurut Ganefri, memiliki 30% mahasiswa UNP berasal dari luar Sumbar, dan 26 provinsi di Indonesia.
“Kami berharap wisudawan yang hadir saat ini mampu membangun identitas nasional yang kuat dan rasa cinta terhadap tanah air di masyarakat nantinya. Pendidikan multikultural dapat membantu mengatasi berbagai konflik sosial yang berkaitan dengan berbagai perbedaan di Indonesia,” paparnya.
Ganefri menginformasikan juga, bagi wisudawan-wisudawati yang punya keinginan/ cita-cita menjadi guru, Kemendikbudristek mengajak para generasi muda untuk menjadi guru melalui Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Tahun 2023 dengan membuka bidang studi Umum, Muatan Lokal dan Vokasi.  (edg)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *